Chapter 5

126 12 49
                                    

↠♔✧♚↞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↠♔✧♚↞

Sebuah gerbang tinggi membuka, membuat jalan bagi sebuah mobil yang ingin masuk.

Sebuah mobil masuk dan berhenti tepat di depan sebuah gedung. Seseorang dengan seragam biru langsung membuka pintu untuk seorang pria yang turun dari mobil mewah tersebut.

Pria itu langsung membenarkan jas-nya kemudian menatap pria paruh baya yang baru saja membukakan pintu mobil untuknya. Menatapnya dengan sangat angkuh.

"Uri hyung. Baik-baik saja bukan?"

Pria paruh baya berseragam biru itu menunduk sebentar sambil mengangguk. "Ne. Freddy. Marcus-nim baik-baik saja dan hidup dengan nyaman di sini. Tak perlu khawatir. Kalau begitu, mari saya antar."

Pria lebih muda yang dipanggil Freddy itu menatap sekeliling sekilas lalu terfokus pada seorang wanita muda yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri sedang bersedekap seraya bersandar pada tembok. "What the hell you're doing here?" tanyanya pada wanita itu.

Wanita yang sedari tadi sudah memperhatikan itu menegakkan tubuhnya dan berjalan menghampiri.

"I'm waiting for you. I have to see Marcus too." Ia tersenyum sambil memiringkan kepalanya.

Pria bernama Freddy itu menatap dengan tajam dan menusuk. Merasa tak suka dengan keberadaan wanita di hadapannya ini. Ia kemudian mengangkat tangan dan mengacungkan jari telunjuknya pada wanita itu. Dia menghela napas sebelum berkata, "No."

Wanita itu membuka mulutnya hendak protes tapi pria tadi sudah memberi isyarat tangan pada wanita itu agar diam. Jadi ia menurut.

"Hari ini ada hal penting yang harus gue bahas bersama Marcus. Dan lo gak boleh ikut."

Wanita itu memutar matanya dengan kesal membuat pria tadi tersenyum miring dengan puas. Wanita itu sungguh-sungguh merasa kesal karena ia sudah jauh-jauh pergi ke daerah terpencil ini tapi keinginannya untuk bertemu Marcus tidak dapat terwujud.

Pria bernama Freddy itu berjalan melewati wanita tadi untuk mengikuti pria paruh baya yang tadi ingin menunjukkan jalan tapi juga ikut berhenti karena dirinya berhenti.

Kemudian pria yang lebih muda itu kembali menghentikan langkahnya dan memutar badan. "Ah. Iya. Lagian dari pada berada di sini. Bukannya lo harus menjalankan misi rahasia lo itu? Apa pacar lo itu gak nyariin lo?"

Wanita itu juga berbalik dan menatap dengan kesal. "I want to see Marcus."

Freddy kembali memutar badannya mengabaikan ucapan wanita itu dan melanjutkan perjalanannya.

Hal tersebut membuat wanita tadi kesal bukan main. "Let me see him!" teriaknya.

Freddy menggerakkan tangannya di udara membuat isyarat mengusir. "Walk away, Rogue. You're not supposed to be here. Lo harusnya berada di kandang musuh sekarang bermesraan dengan pacar lo sambil menggali informasi."

Double AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang