Chapter 17

47 2 17
                                    

↠♔✧♚↞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↠♔✧♚↞

Younghoon memasukkan barang terakhir milik Doyeon ke dalam tas. "Ini yang terakhir kan? Udah gak ada lagi?"

"Iya. Itu yang terakhir," Doyeon menyahut dari pinggir ranjang rumah sakit.

Dirinya duduk di sisi ranjang menatap Younghoon yang sedang memasukkan barang-barang miliknya ke dalam tas karena setelah 7 hari. Doyeon akhirnya diperbolehkan pulang oleh Dokter walau kakinya masih di gips karena tulangnya retak akibat kecelakaan yang ia alami.

Younghoon menarik restleting tas kemudian berbalik menghampiri Doyeon yang sudah merentangkan tangannya. Melihat itu Younghoon tersenyum dan segera mengangkat Doyeon dari ranjang dan menurunkannya ke lantai.

"Na? Udah selesai?" tanya Miyeon yang baru saja masuk ke dalam kamar abis membayar biaya rumah sakit.

Younghoon terkesiap mendengar dan melihat kedatangan Miyeon. Pria itu belum terbiasa menghadapi pegawainya (yang tidak tahu kalau dirinya adalah direktur) secara tatap muka.

"Eonnie. Kan sudah ku bilang, kau tidak perlu datang. Kau sudah cuti berapa kali bulan ini? Memangnya atasanmu tidak memarahimu?"tanya Doyeon sambil berpegangan pada lengan Younghoon.

Mendengar kalimat 'atasan' dari mulut Doyeon membuat tubuh Younghoon kembali kaku.

Miyeon melirik Younghoon dengan mata menyipit. "Aku belum percaya pada pria ini," katanya sambil berjalan mendekat.

Mendapat tatapan seperti itu dari Miyeon membuat Younghoon mengalihkan pandangannya ke segala arah berusaha untuk tidak bertatap mata dengan wanita di depannya.

Doyeon menghembuskan napasnya. Ia mendorong kecil Miyeon untuk menjauh lalu menatap mata wanita tersebut.  "Augh. Sudahlah, kau pulang saja atau ngedate dengan pacarmu. Lagian kalau bukan karena Jehoon yang membawaku ke rumah sakit mungkin aku tidak akan berada di sini."

Apa yang Doyeon ucapan sebenarnya memiliki makna tersirat yang juga ia saluran melalui tatapan. Udahlah pergi aja sana. Kau mengganggu misi-ku. Pergi saja jalani misi-mu.

Miyeon yang menangkap sinyal dari Doyeon pun ikut memberi tatapan bermakna. Heh! Gue ini berusaha ngelindungin elu ya. Supaya lo tuh gak jatuh cinta sama dia!

Menerima balasan sinyal dari Miyeon membuat Doyeon menghembuskan napas dan masih terus menatap Miyeon kali ini dengan tatapan sebal. Begitu pula sebaliknya.

Merasa atmosfir di ruangan itu memanas, Younghoon yang berada di antara dua wanita itu merasa tidak nyaman.

Kevin masuk ke dalam kamar karena mereka tak kunjung keluar. "Woi, lama banget ngapa—Lo berdua kenapa tatap-tatapan gitu dah?"tanyanya.

Suara Kevin membuyarkan fokus kedua wanita tersebut. Miyeon dan Doyeon sama-sama membuang muka.

Miyeon berbalik dan melewati Kevin yang baru masuk. "Gue udah bayar tagihan rumah sakitnya. Jadi gue balik ya! Kayaknya gue gak diharepin di sini," katanya dengan nada tinggi sambil melambai kemudian keluar dari kamar.

Double AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang