Chapter 9

102 9 19
                                        

↠♕✧♛↞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↠♕✧♛↞

"Lo— terlalu percaya diri." Younghoon bangkit dari duduknya dan segera berjalan keluar dari toko. Berjalan menjauh menuju tempat mobilnya terparkir.

Pria itu menendang ban mobilnya kemudian mendengus kasar, merasa kesal atas pendeklarasian batas yang baru saja didengarnya. Pacaran? Cinta? Younghoon kembali mendengus kemudian tertawa seolah ada sesuatu yang lucu.

Kemudian pembicaraanya tempo hari dengan Jaehyun kembali melintas di kepalanya.

"Ya mungkin dia adalah sebuah tanda kalau lo harus mulai menulis kembali kata cinta dalam kamus hidup lo."

"Mulai kembali?" Younghoon terdiam merenung. Bayangan masa lalunya kembali menerjang. Riwayat chat 8 tahun lalu kembali terbayang seakan semuanya baru saja terjadi kemarin. Pesan dari satu-satunya gadis yang pernah ia cintai.

Kau menyenangkan, tapi juga menyebalkan.

Waktu kita masih kecil, kau benar-benar manis. Aku penasaran bagaimana wajahmu saat ini? Menurutmu dari skala 1-10, seberapa tampan dirimu?

Terimakasih hadiahnya. Kalungnya sangat indah.

Sepertinya aku menyukaimu.

Ku harap kau bisa bahagia.

Hatinya mencelos mengingat semua itu. Younghoon memejamkan matanya, berusaha menahan agar tidak ada airmata yang terjatuh. Ia kemudian membuka matanya dan menengadah melihat ke arah langit. Can I?

Younghoon menoleh menatap ke jauh ke dalam toko di mana Doyeon sedang berbicara dengan Chanhee dan Kevin. Melihat pemandangan itu, Younghoon merasa kesal. Jauh dalam hatinya ia merasa tidak rela wanita yang berada di sana dekat dengan pria lain. Jadi ia pun melangkah tanpa sadar.

Melangkah kembali ke arah toko.

Suara gemerincing mengiringinya melangkah masuk. Membuat semua orang menoleh termasuk Doyeon. Ia kemudian mendekat pada wanita yang baru saja menoleh itu. Lalu tangannya terangkat, menelusup ke belakang leher wanita itu. Dan bibirnya menemui sesuatu yang lembut. Ia menekannya sebentar sebelum akhirnya melepaskannya, bibir wanita cantik di hadapannya. "Tunggu gue," katanya lembut.

Wanita dihadapannya terlihat sangat bingung, seolah-olah ia baru saja disergap, yang sebenarnya memang seperti itu. Ia kemudian melanjutkan kalimatnya, "—Gue bakal balik lagi. Dan saat itu, mungkin lo harus siapin hati supaya gak cepet jatuh hati sama gue, Yoo Jina."

Ia tertawa kecil menatap ekspresi terkejut Doyeon karena ciumannya yang tiba-tiba. Baginya pun itu terasa sangat tiba-tiba, seolah sesuatu baru saja mengendalikan dirinya. Ia lalu melepas pegangan tangannya pada tengkuk Doyeon kemudian kembali tersenyum sebelum akhirnya berjalan keluar dari toko.

Chanhee mengerjapkan matanya sambil perlahan tersenyum karena menyadari misinya tidak berakhir. "Kayaknya dia udah jatuh cinta duluan sama lo deh."

Doyeon tersentak. Ia beralih dari pintu masuk ke rekannya yang baru saja bicara masih dalam keadaan terkejut. "Ne?" Wanita itu mengerjap dengan linglung.

Double AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang