(38) RAPUH

58 2 0
                                    

Haloooo semuanya, aku kembali 😭
Nangis banget rasanya bisa nulis lagi. Aku minta maaf banget ya, aku menelantarkan cerita ini hampir satu tahun. Kali ini aku bakal mencoba untuk tetap update dan berniat untuk segera menamatkan cerita ini. Aku berterimakasih buat yang udah mau nunggu... Heyvers, ily🤍

Anw, kalian bisa baca part sebelumnya terlebih dahulu, pasti banyak dari kalian yang lupa alur.

Selamat Membaca :)

.
.
❤️
.
.

Selama hampir satu jam, Wendy ditangani di UGD. Semua orang masih menunggu dokter keluar dari ruangan itu untuk memberikan keterangan bagaimana keadaan Wendy.

"Kenapa dokternya lama banget sih arrrghhh?!" teriak Chanyeol yang langsung beranjak dari duduknya. Orang tua Wendy dan Seulgi tersentak.

"Chan... gue minta lo buat sabar. Daritadi lo bikin kita yang ada di sini jadi makin nggak tenang. Lo bisa nggak sih dewasa sedikit? Yang khawatir nggak cuma lo!" bentak Seulgi. Chanyeol mendudukkan dirinya ke lantai sambil mengusap-usap wajahnya dan menacak rambutnya yang sudah tak beraturan itu.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar. Semuanya langsung menghampirinya.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" tanya Mama Wendy. Dokter itu melepas maskernya. Nampak dari raut wajahnya terlihat tidak bersahabat.

"Sahabat saya nggak kenapa-napa, kan, Dok?" Kini Seulgi yang bertanya. Ia takut terjadi sesuatu pada Wendy.

"Syukurlah... Pasien tidak mengalami luka yang serius. Meskipun sayatannya cukup dalam. Tapi masih bisa kami tangani," ucap Dokter. Semua orang bernapas dengan lega.

"Kami sudah memanggil Psikiater. Jika pasien sudah sadar, dokter akan memeriksa kesehatan mentalnya. Karena sebagian besar faktor menyayat tangannya sendiri disebabkan oleh gangguan mental. Sementara itu, kami akan menempatkan nona Wendy di ruang inap,"

"Baik, Dok. Terima kasih," ucap Chanyeol.

Kemudian, Wendy dipindahkan ke ruang rawat inap. Chanyeol meminta orang tua Wendy untuk pulang dan beristirahat karena waktu semakin malam. Meskipun sedikit kesulitan membujuk mereka, namun akhirnya luluh juga. Di sana ada Chanyeol dan Seulgi yang masih setia menunggu Wendy siuman. Seulgi membeli makanan untuk mereka, sedangkan Chanyeol, ia duduk di samping Wendy sambil menatap sang kekasih yang masih setia dalam tidurnya.

"Sayang, I miss you. Bangun dong. Aku pengen lihat senyum manis kamu. I'm really sorry sama kelakuan aku. Aku emang bukan pacar yang baik buat kamu," ucapnya sambil mencium tangan Wendy dan mengusap pelan rambutnya.

Ting!

AISHA

Abang lagi di mana? Kenapa belum pulang?
Mama nyariin

Abang lagi di rumah sakit

Loh?
Abang sakit?
Sakit apa, bang?
Kenapa Abang nggak bilang?
Aku kesana ya?
Di RS mana?

Apa sih???
Bukan abang yang sakit
Tapi Mbakmu

Eh? Mbak Wendy?
Sakit apa?

Ceritanya panjang
Nanti abang ceritain kalau semuanya udah beres

Ya udah kalau gitu
Kabarin keadaannya mbak Wendy
Besok pulang kuliah, aku jenguk kesana ya?

Iyaaa
(Read)

Tak lama kemudian, Seulgi datang membawa makanan. Namun, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Chanyeol tengah tertidur dengan posisi duduk sambil menggenggam tangan Wendy. Tapi, kabar baiknya, Wendy sudah sadar. Meskipun ia harus tetap diam agar kekasihnya itu tidak terbangun. Wendy mengisyaratkan dengan jari telunjuknya pertanda untuk jangan terlalu berisik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEY YOU, I LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang