Jangan lupa vote :)
.
.
❤
.
.Sesampainya di rumah sakit, Dahyun hanya diam setelah Papanya dibawa masuk ke ruang UGD. Dia tidak menyukai keadaan yang seperti ini. Hubungan keluarganya kini retak seketika akibat omong kosong yang di ucapkan Chanyeol.
"Omong kosong!" lirih Dahyun. Namun, Mama yang berada di sampingnya masih bisa mendengar.
"Apa yang omong kosong? Ha?" tanya Mamanya sambil mengelus rambut Dahyun.
"Apa yang dibilang Chanyeol itu omong kosong semua, Ma! Aku benci Chanyeol!"
"Kamu salah, sayang. Semuanya yang dikatakan Chanyeol itu benar adanya. Kamu harus percaya,"
"Tapi, gara-gara dia ngomong begitu, keluarga kita jadi pecah belah, Ma! Yeri pergi, Papa sakit,"
"Keluarga kita seperti ini bukan karena Chanyeol atau siapapun. Keadaan yang udah bikin kita seperti ini, Sayang. Percayalah, setelah ini semua akan kembali seperti biasanya, dan yakinlah Papamu mau merubah sikapnya itu," ucap Mama menasihati.
Tak lama kemudian, Dokter keluar dari ruangan. Melihat itu, Dahyun dan Mamanya langsung berdiri dan kemudian menanyakan kondisi Papanya.
"Dokter, Papa saya baik-baik ajakan?" tanya Dahyun.
"Syukurlah, Papa anda baik-baik saja. Hanya tekanan darahnya naik. Dia perlu istirahat dan minum obatnya secara teratur," ujar Dokter.
"Apa kita bisa melihat Papa, Dok?"
"Silahkan, beliau juga sudah siuman,"
"Terimakasih, Dok!" ucap Dahyun yang langsung masuk ke ruangan. Ia melihat Papanya yang kini tengah tertidur. Dahyun mendekati Papanya dan kemudian meremas jari-jarinya. Tangisnya kini tidak bisa dibendung lagi.
"Papa," panggil Dahyun. Papa pun membuka matanya dan menoleh ke Dahyun.
"Dah–yun,"
"Papa baik-baik ajakan? Apa masih sakit?" tanya Dahyun sedikit sesenggukan.
"Udah baikan, Sayang. Kamu gak perlu khawatirin papa yang udah bikin hidup kalian menderita. Maafin papa," ucap Papanya yang kini menangis. Dahyun yang melihat itu tidak tega dan langsung memeluk Papanya.
"Dahyun gak pernah merasa Papa ada salah. Meskipun Papa dulu pernah melakukan hal yang buruk, Dahyun gak peduli tentang itu. Apapun kesalahan Papa, semua udah Dahyun maafin. Dahyun gak akan pernah benci, Papa. Sampai Kapan pun itu,"
"Terimakasih, Sayang. Papa janji, papa akan mengubah sikap papa menjadi lebih baik lagi dan lebih menghargai kalian," ucap Papanya. Dahyun hanya mengangguk.
"Pa, maafin mama ya?"
"Kenapa Mama minta maaf? Papa yang salah, Ma," ucap Papa yang memeluk Mama.
"Mama gak becus jadi ibu rumah tangga, Pa. Gak bisa jadi istri dan ibu yang baik,"
"Mama yang terbaik. Mama adalah ibu terbaik," ucap Dahyun yang ikut merangkul orang tuanya.
"Yeri mana?" tanya Papa. Dahyun dan Mamanya terdiam.
"Apa Papa lupa? Dia pergi dari rumah setelah kejadian tadi," balas Dahyun.
"Huhhh, papa sangatlah merasa bersalah sama Yeri. Dia anak papa yang baik, anak papa yang manis, lucu, ramah, dan ceria. Papa gak bisa bikin dia bahagia, sama seperti papa bahagiain kamu, Dahyun,"
"Dahyun janji, Dahyun bakal cari Yeri sampai ketemu dan bawa dia ke sini, ketemu Papa!" Papa menoleh dan menatap Dahyun sambil mengusap pipinya.
"Kamu kakak yang baik, Sayang. Jaga Yeri kalau papa sama Mama udah gak ada di sini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY YOU, I LOVE YOU!
Fanfiction"We are on different paths. You are with him, and I am with the others," "I know we are on different paths now. But, we will be together in the next life," [start : jan 2020] [finish : ?]