Selamat membaca <3
.
.
❤
.
.Beberapa hari kemudian, Dahyun dan Eunwoo bersiap-siap untuk pergi ke New York karena sepupu Dahyun, Lia, terus menerus merengek meminta Dahyun untuk segera datang ke rumahnya.
"Yun, semuanya udah siap, kan?"
"Udah dong. Oh ya, ada yang ketinggalan gak? Di cek lagi ya kak, takutnya ada yang kelupaan. Kita berangkatnya besok malem ya? Jangan lupa juga. Oh ya, paspor sama visa juga. Tiketnya udah-" ucap Dahyun yang terpotong karena jari telunjuk Eunwoo berada di mulutnya.
"Iya sayangku. Udah aku siapin semua. Kamu gak perlu khawatir ya sayang," balas Eunwoo. Dahyun pun tersenyum.
Di ruang tamu rumah Dahyun, semua orang tengah berkumpul. Ada Papa dan Mama Dahyun, Yeri pun juga ada. Dahyun dan Eunwoo pun ikut bergabung dengan mereka.
"Sibuk, Yer?" tanya Dahyun kepada Yeri yang sibuk dengan laptopnya.
"Iya nih, Kak. Lagi bikin proposal buat event himpunan nanti,"
"Bukannya masa jabatan lo udah selesai ya? Kok masih sibuk aja,"
"Bantuin doang kok. Lagipula biar gue gak gabut,"
"Heh! Kalau tugas lo udah selesai, ya gantian adik-adik lo itu lah! Ntar mereka bakal kebiasa tergantung sama lo dan gak mau kerja sendiri,"
"Ya gimana ya, sebenernya ini bukan mereka juga sih yang minta," ucap Yeri sambil menyengir.
"Ah, terserah lo," ucap Dahyun yang kemudian menonton tv.
"Oh ya, Sayang. Kamu besok kan berangkatnya?" tanya Mama Dahyun.
"Iya, Ma. Kenapa?"
"Gak ada apa-apa sih, tapi jangan lupa ya salamin buat tante kamu. Bilang maaf, mama belum sempet mampir ke sana,"
"Iya, Ma. Pasti Dahyun sampaiin kok,"
Hari semakin larut, Eunwoo pun memutuskan untuk pamit pulang.
"Ya udah ya kalau gitu, aku pulang dulu. Jangan sampai lupa loh ya sama barangnya. See you tomorrow baby," ucap Eunwoo sambil mengecup kepala Dahyun. Dahyun tersenyum.
"Iya, aku nggak bakal lupa kok. See you too,"
"Daaaa," ucap Eunwoo sambil melambaikan tangannya dan kemudian pergi.
Pukul 4 pagi, Dahyun terbangun karena kehausan. Saat ia keluar untuk mengambil minum di dapur, ia tak sengaja melihat kamar Yeri yang terbuka dan lampunya menyala.
"Yeri udah bangun? Tumben banget sih. Biasanya juga masih molor," gumam Dahyun sambil berjalan.
Ketika Dahyun sampai dapur, ia heran karena lampu dapur menyala dan terdengar suara orang yang tengah memasak.
"Siapa yang masak jam segini?"
Saat dilihat, ternyata ada Yeri di sana. Dahyun berpikir kenapa Yeri tumben banget bangun pagi dan apalagi sepagi ini dia masak. Jarang sekali Yeri buat masak di rumah, biasanya dia gofood atau makan di luar.
"Yer?" panggil Dahyun. Yeri tersentak ketika dipanggil oleh Dahyun.
"E-eh, Kak. Kok lo udah bangun?"
"Biasanya gue kan juga bangun jam segini, Yer," balas Dahyun yang kemudian mengambil minum di kulkas.
"Kak, masih pagi. Jangan minum yang dingin dingin," ucap Yeri tanpa menoleh. Dahyun pun kembali memasukkan botol air ke kulkas dan kemudian menghampiri Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY YOU, I LOVE YOU!
Fiksi Penggemar"We are on different paths. You are with him, and I am with the others," "I know we are on different paths now. But, we will be together in the next life," [start : jan 2020] [finish : ?]