(29)

120 18 2
                                    

Jangan lupa vote. Selamat baca ^^

.
.

.
.

Sudah hampir beberapa hari Sana tidak pernah lagi menjenguk Eunwoo. Semenjak Eunwoo menyatakan perasaannya, Sana tidak berani menampakkan diri kepadanya. Tapi, kali ini ia berkeinginan untuk melihat keadaan Eunwoo.

"Saudara Eunwoo, saudari Sana menunggu anda di luar," ucap petugas.

"Apa? Sana? B-baik, Pak!" balas Eunwoo yang kemudian keluar dari jeruji besi miliknya. Saat keluar, ia mendapati Sana yang terlihat sedang melamun.

"Ada apa, San?" Sana tersentak.

"E-eh, gak ada apa-apa kok. Gue ke sini cuma mau lihat keadaan lo aja. Maaf sebelumnya, kemarin-kemarin gue gak sempet nengok lo, gue sibuk sama kerjaan," ucap Sana beralasan.

"Lo juga gak perlu tiap hari ke sini kok. Lo kan punya kehidupan sendiri, gak semua tentang gue lo harus ikutin," Sana mengangguk pelan.

"Dahyun sama Chanyeol putus," Eunwoo mendongakkan kepalanya ke Sana.

"Karena persidangan itu?" Sana mengangguk.

"Gue heran sama Chanyeol. Kenapa bisa dia sekeras kepala itu. Gue tahu gue salah. Gue juga udah tanggung jawab. Dahyun pun udah maafin gue. Semua kesalahan ini karena nafsu gue dan gue udah sadar tentang itu. Tapi, ada apa sampai Chanyeol sebenci itu sama gue? Apa seburuk itu gue di mata Chanyeol?"

"Gue juga beranggapan begitu, Woo. Chanyeol yang sekarang beda banget sama yang dulu. Ya gue tahu, orang bisa berubah. Tapi, entah kenapa perubahan Chanyeol ini rasanya..." Sana menghela napasnya tanpa melanjutkan perkataannya.

"Gue boleh tanya sama lo tentang suatu hal?"

"Silahkan,"

"Apa Dahyun baik-baik aja sekarang? Secara, setelah persidangan itu gue lihat dia pucet banget," Sana menatap nanar Eunwoo.

"Setelah persidangan itu Dahyun baik-baik aja. Dia langsung gue ajak ke Mall buat seneng-seneng. Biar gak kepikiran terus sama hal ini. Dan habis itu, gue sama dia mampir ke restoran punya temen kita. Dimulai dari situ, gue ngelihat Dahyun murung lagi,"

"Karena apa?"

"Saat itu, ada seorang perempuan, yang sepengetahuan gue adalah mantannya Chanyeol. Dan selanjutnya, gue gak tahu apa yang terjadi. Dahyun sampai sekarang belum cerita apa-apa. Sekali gue tanya, lo gak papa kan? Dia cuma jawab gak papa kok, gue baik-baik aja. Ya udah, kalau gitu gue gak bisa terus-terusan mikir negatif tentang dia. Maksudnya, gue gak bisa terus-terusan mikir kalau dia sedih terus,"

"Oh ya, San. Setelah persidangan itu kan, gue belum ketemu Dahyun sama sekali. Gue bisa minta tolong gak, minta Dahyun ke sini. Sekali aja gak papa, gue gak minta dia terusan ke sini kok. Tapi, seenggaknya dia mampir sekali. Gue pengen lihat keadaan dia gimana," Sana tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Nanti gue kasih tahu Dahyun. Jangan khawatir, dia bakal ke sini nanti," Eunwoo mengangguk.

"Sekarang boleh gue balik tanya?"

"Iya,"

"Jujur... Apa lo masih sayang sama Dahyun?" Mendengar pertanyaan itu, Eunwoo menatap Sana sekilas.

"Gak mau jawab juga gak papa kok. Cuma tanya doang,"

"Gue minta maaf, San,"

"Hah? Kenapa?"

"Sebenarnya... Waktu gue ungkapin perasaan gue ke lo, gue masih ada rasa sayang ke Dahyun," Sana terkejut. Ia menghembuskan napasnya agar air matanya tidak terjun secara tiba-tiba.

HEY YOU, I LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang