Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia Sekar. Cewek yang senyumannya selalu mekar. Manis seperti gula dan cerah seperti surya baskara."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ah, sudah hari senin lagi.
Seorang cewek berperawakan tinggi dengan rambut legam yang diurai sebahu itu memanyunkan bibirnya sekilas lalu kembali mematut dirinya pada kaca besar dalam kamarnya. Penampilannya lengkap berseragam SMA Lentera dengan almamater warna navy yang nampak begitu pas dikenakannya.
Diajeng Sekar Kinasih Gantari, namanya. Iya, nama itu cantik selaras rupanya.
Diajeng, Sekar, dan Kinasih, ketiga kata ini diambil dari bahasa jawa yang masing-masing artinya adalah yangtersayang, bunga, dan sangat dikasihi. Sedangkan kata Gantari sendiri diambil dari kata Sansekerta yang memiliki arti menyinari seperti matahari. Dengan begitu, bisa diambil kesimpulan bahwa makna dari nama indahnya yaitu, bunga yang tersayang serta sangat dikasihi layaknya cahaya matahari.
Meskipun begitu, Sekar sendiri justru merasa bahwa hidupnya terasa lebih redup dibandingkan malam sekalipun. Gadis kelahiran Yogyakarta yang pada kenyataannya masih berdarah biru itu merasa bahwa kehidupannya selama ini tidak ada yang menarik. Selalu hidup dalam tekanan kedua orang tuanya sejak kecil hingga pribadinya yang sedikit tertutup itu membuatnya tak banyak memiliki teman.
Sejak SMP, Sekar memutuskan hidup bersama Mas Januar-kakaknya-di Jakarta. Di dunia ini, Sekar merasa hidup tenang hanya dengan Mas Januar. Meski terkadang Januar lebih sibuk bekerja sebagai dosen muda di salah satu universitas di Jakarta, ia memiliki sifat yang hangat dan peka yang membuat Sekar merasa sangat menyayanginya. Bagi Sekar, Januar adalah sosok kakak yang sempurna untuk dirinya. Mungkin juga itu menjadi alasan ayah mereka selalu memilih membanggakan Januar di depan teman-temannya dan mengacuhkan Sekar.
Hal itu juga membuat Sekar yang pada hari libur lebih memilih duduk berdiam di kamarnya. Berbeda dengan Januar selaku anak emas yang setiap dua bulan sekali akan pulang ke Jogja demi temu kangen bersama ayah dan ibunya.
Sayang sekali, untuk saling bertukar kabar pun cewek itu juga jarang. Di dalam kepalanya hanya terpikir bahwa dirinya harus membuktikan pada kedua orang tuanya bahwa ia bisa berhasil pada jalannya sendiri. Mungkin tidak seperti Januar yang selalu perfect, namun Sekar pasti akan sukes juga suatu saat nanti hingga mereka mampu merasa bangga karena telah memiliki seorang Diajeng Sekar Kinasih Gantari.
