"Gilaaa ganteng banget njirrr....!" Rani terheran-heran menatap segerombolan cowo ganteng di lorong kampus.
"He'em ran iya... yaAllah beri aul cowo ganteng, keren dan kaya raya kaya gitu yaAllah plisss...." Aulia membenarkan kacamata supaya lebih jelas menatap geng cowo ter-keren di kampusnya.
"Aamiin....." Jawab rani tanpa memalingkan pandangan matanya.
"Udah kenapa sih gaes....!" Selfi menutup bukunya, merasa terganggu dengan sahabat-sahabatnya.
"Yaallah ridwan tu ya manis banget... mana orangnya freak juga" Rani menyangga dagunya dengan kedua tangan yang menangkup pipinya.
"Kak cahu juga ganteng bangettt......." Imbuh aulia.
"Iihhh apaan sih kalian.... udah bangun sadar-sadar......" Selfi menggogang-goyangkan tubuh aulia dan juga rani.
"Aww ceppy bentar dong... kapan lagi bisa liat yang bening-bening gini.." Rani menepis tangan selfi.
"Iya ih bentar cepp.. ini mah namanya vitamin di pagi hari...." Sahut aulia.
"Yaudahlah terserah kalian, aku mau ke kelas duluan bye..!" Saat membalikan badan selfi terkejut bertabrakan dengan faul. Salah satu anggota geng orang terkaya di kampus ini. Bahkan dia bisa di bilang ketuanya, karena kakeknya lah pemilik utama kampus ini. Dan keluarganya donatur utama di kampus ini juga.
"Aww... bisa santai gak sih? Jatuh kan buku-buku gue!!" Omel selfi sambil memunguti buku-bukunya yang jatuh di lantai.
"Lo yang ga pake mata, lo juga yang marah?!!! Jelas-jelas lo yang tabrak gue..!" Tak mau kalah faul.
"Apa lo bilang? Jelas-jelas lo yang salah udah tau gue mau balik badan ngapain lo di belakang gue?!"
"Udah udah sabar cepp sabar....." Bisik aulia smabil mengelus pundak selfi.
"Aduh.. udah maaf kak.. maafin temen kita emang agak ceroboh sih kak, maaf ya kak..." Rani mencoba meminta maaf kepada faul. Dari jauh teman-teman faul menghampiri nya.
"Kenapa ul?" Tanya ridwan.
"Nih cewe aneh, dia yang gak gunain matanya dia juga yang marah-marah ke gue! Dasar aneh!" Omel faul.
"Apa lo bilang???!!" Selfi tidak terima.
"Dasar cewe aneh!!" Faul meninggalkan selfi begitu saja.
"Apa??! Dasar cowo gila!!" Selfi terus ngomel.
"Hushh udah malu ih diliatin orang-orang cepp..." Sabar aulia.
"Lepasin tangan gue! Kalian ngapain sih pake pegangin tangan gue?!"
"Kalo lo gaak kita pegangin tangan bisa-bisa lo udah amuk tuh si akak ganteng.." Rani melepaskan tangan selfi begitupun dengan aulia.
"Bodo amat!! Pengen gue acak-acak tuh jambulnya biar tau rasa..!!" Marah selfi.
"Sabar ukhti ini masih pagi...." Timpal aulia.
"Sabar ya allah sabar...." Selfi mengelus dadanya.
"Hai gais....." Sapa iqbal.
"Eh halo bal..." Jawab aulia ceria.
"Lo kenapa cepp?" Tanya iqbal peduli.
"Gak kok bal gue gapapa..."
"Lo udah makan cepp?"
"Udah kok tadi bunda gue udah bikinin gue makan..."
"Lah ceppy doang nih yang di tanya?" Sahut rani. Iqbal hanya merenges.
"Apaan sih ran... udah lah gue mau ke kelas duluan aja..." Selfi bergegas.
"Dasar cewe aneh...!" Umpat Faul.
"Udahlah ul ngapain juga di pikirin.." Jawab ridwan.
"Haii sayangnya akoh...." Sapa nia lansung memeluk lengan faul.
"Apaan sih? Kita udah putus ya!!" Faul mencoba melepas pelukan nia.
"Gabisa gitu dong sayang, aku kan masih cinta sama kamu..." Rengek nia.
"Eh cewe centil.. lo budek apa gimane sih? Kan udah jelas tuh apa kata temen gue putus ya putus.." Sela ridwan disertai anggukan oleh gunawan dan hari yang baru saja datang.
"Ampun dah jadi cewe murah amat!!" Lanjut hari
"Bisa diem gasi kalian? Gak usah ikut campur urusan gue!! Dasar cowo-cowo lemes!!" Marah nia
"Udah lah nia, lagian kemaren lo kan yang mutusin faul. Sekarang lo ngapain kesini lagi nia??" Sahut gunawan denga nada lembut.
"Faul sayang aku bisa jelasin semuanya... aku gak bermaksud...."
"Udah... udah cukup nia, lo sama gue udah selesai. Dan lo bisa sesuka lo mau jalan sama cowo manapun, gue udah ga peduli!" Jelas faul.
"Gak.. gak gitu... aku gamau sayang...." Sesal nia.
"Oiya dan satu lagi, gue harap kita ga pernah ketemu lagi..!" Lalu faul meninggalkan nia.
"Faul tunggu..... faul...." Teriak nia.
"Bye cewek penghianat....!!!" Ejek ridwan dan hari.
"Bacot lo!!!!!" Umpat nia.
"Udahlah beib kita pergi aja... ayo...." Meli menarik tangan nia, yang sedari tadi diam di sebelah nia.
"Kalian kemana aja sih?" Tanya cahu pada teman-temannya yang baru saja dari toilet.
"Kenapa juga tuh muke..?" Tanya cahu pada gunawan yang melihat muka cemberut faul.
"Biasalah..." Jawab hari santai.
"Apaan sih? Gue gatau bego...!" Cahu memukul kepala hari.
"Anjiirr sakit bangsat..!" Hari mengelus kepalanya yang dijitak cahu.
"Bodo amat!!!"
"Itu tadi habis berantem sama nia.." Jelas gunawan dengan tangan yang sibuk main handphone.
"Oh.."
"gais.. gais... gue barusan di wa sama geng-nya haris..." Kabar randa dengan terengah-engah karena berlarian.
"Apaan nda?!" Tanya cahu siap.
"Apaan bego?!!" Tak sabar ridwan.
"Bentar anjir gue napas dulu..." Randa menghirup napas dalam-dalam.
"Haris mau nantangin lo balapan nanti malem..." Randa menunjuk faul, faul hanya tersenyum miring.
"Masih berani aja tuh brengsek..." Sahut ridwan.
"Oke gue setuju, ditempat biasa jam yang sama!!" Jawab faul.
"Lo beneran mau ladenin dia?" Tanya gunawan.
"Gue mau liat seberapa nyalinya haris, masih punya muka juga setelah kekalahan kemaren." Ejek faul.
"Oh God... gue gak sabar liat muka losernya haris anjing..." Faul tertawa.
Hai :)
Apa kabar fasellovers?
Dari kota mana aja nih kalian :)
Menurut kalian gimana nih episode 1?
Terimakasih ya, sudah menyempatkan membaca🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Mr. Cutie
RomanceMenikah di usia muda memang sempat terlintas dipikiran selfi. Tapi, tidak dengan cara menikah paksa dengan orang baru dikenalnya. Apalagi memiliki suami dari kalangan atas yang jauh sungguh berbeda dengannya, itu cukup membuatnya takut dan tentunya...
