OO. Prologue

1.2K 131 524
                                    

FOLLOW IG :
@onyourp__ani
@onyourm__ark

Selamat menikmati imajinasi saya yang saya temukan saat bermimpi di malam hari.
Semoga saja mimpi itu menjadi kenyataan.

Absen dulu yuk para istri nya Mark di kolom komentar.

*edit:
TOLONG YA INIMAH ADUHH:(
Aku gak berharap karyaku yang ini rame, buat temen-temenku pasti ngakak nih sama alur sama nama tokohnya 😭
Maaf juga ya ini aku nulis pas kelas 8 SMP, di mana aku adalah cewe halu.
Gila.
Kenapa harus rame sih?
Gpp, aku suka.
Aku malas revisi, jadi gak bakal nulis ulang buat ini. Maklumin ya tata letak penulisan yang salahnya.
Thank youu💖

🇨🇦 C and I 🇮🇩

Hujan deras di pagi hari ini menyelimuti sebagian kota di Indonesia. Membuat para manusia enggan untuk keluar dari rumah. Namun apalah daya, mereka harus bangun dari mimpinya dan kembali beraktivitas seperti biasanya.

Begitu pula dengan gadis remaja yang baru saja bangun dari alam mimpinya. Kini gadis itu perlahan turun dari atas kasurnya setelah membaca do'a bangun tidur.

"Pani!"

Gadis yang baru turun dari atas kasurnya itupun berdecak sebal begitu namanya di panggil oleh sang ibu tercinta.

"Bangun woy!" Teriak Ibu-nya lagi tepat didepan pintu luar kamar sang anak gadis.

Cklek!

Pani membuka pintu kamarnya dan memperlihatkan dirinya yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Lah udah bangun nih anak?" Tanya Ibu-nya menunjuk Pani dengan benda kebanggaannya, sapu.

Pani meregangkan tubuhnya dan berdecak sebal, "Bangun kesiangan salah, bangun awal salah. Maunya apa sih Bu?" Celetuk Pani lalu keluar dari kamarnya dan melengos pergi meninggalkan Ibu-nya yang masih berdiri ditempatnya.

"Ibu mau kamu segera menikah!" Teriak Ibu-nya begitu Pani masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dapur.

"Masih kecil Bu!"

***

Pani Selpia, gadis yang kemarin baru saja lulus sekolah menengah atas itu sudah rapi dengan baju santainya. Kini kakinya berjalan menghampiri Ibu-nya yang sedang makan didepan televisi.

"Makan," kata Ibu-nya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

Pani mengangguk pelan lalu membalikkan badannya untuk menuju ke arah dapur. Mengambil piring dan nasi serta lauk pauknya dan kembali menghampiri Ibu-nya untuk ikut duduk di sampingnya.

"Ibu yang masak?" Tanya Pani sebelum membaca do'a sebelum makan.

Ibu menggeleng, "Bukan. Tadi subuh Kakak pulang," jawab Ibu yang masih fokus pada benda yang ada didepan nya.

Mata Pani langsung saja berbinar begitu mendengar kata 'Kakak' yang dikeluarkan dari mulut Ibu-nya itu.

"Sekarang Kakak dimana?" Tanya Pani memajukan sedikit wajahnya ke arah sang Ibu.

Ibu-nya yang merasa risih pun menoleh ke arah Pani dan berdecak kesal, "Di kamar lagi tidur."

"Lah tumben udah mandi," celetuk Ibu-nya melihat Pani dari atas sampai bawah.

Pani mendecak sebal begitu Ibu-nya kembali berkata seperti itu. Membuat semangatnya patah saja.

"Mau kemana emangnya?" Tanya Ibu melanjutkan perkataannya tadi.

Canada and IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang