14. Pap

219 57 313
                                        

Aku membuka kedua kelopak mataku. Masih berada di alam bawah sadar aku mengerjapkan mataku, penglihatanku masih buram. Aku melihat wajah seseorang berada tepat di depan wajahku.

Aku merasa wajah itu tak asing lagi bagi diriku. Namun pikiranku mengatakan bagaimana mungkin aku bertemu dengannya?

 Namun pikiranku mengatakan bagaimana mungkin aku bertemu dengannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin lama akhirnya aku bisa melihatnya dengan jelas.

Seorang pria sedang menatap ke arah ku yang masing dalam keadaan linglung.

Dia...

Na Jaemin?

Ku beranjak dari posisi ku menjadi duduk di atas kasur kecil ini.

Bagaimana bisa pria ini ikut merebahkan tubuhnya di dekat diriku? Bukannya kasur ini tidak muat untuk di tempati oleh dua orang?

Ku lihat seluruh ukuran kasur. Kasur ini memang agak kecil, pria ini memanfaatkan tubuh kecilku agar bisa berada di dekatku.

Oh ayolah, aku terlalu percaya diri.

Na Jaemin, pria itu ikut mendudukkan dirinya, namun tatapannya tak lepas dari ku.

🇰🇷"Kamu siapa?"

Aku menatapnya heran, aku tak paham apa yang di katakan oleh Jaemin.

"Pani!"

Mataku kini menoleh ke arah sumber suara. Ternyata yang memanggil namaku adalah Mark.

Segera saja aku berusaha turun dari atas kasur walau Jaemin sempat menghalangi ku. Menyebalkan sekali pria ini, namun jujur saja aku merasa senang di jahili oleh Jaemin.

🇬🇧"Kamu sudah bangun?" Tanya Mark padaku.

Aku menganggukkan kepala ku sebagai jawabannya.

🇬🇧"Maaf aku lancang telah tidur di atas kasur mu" kataku meminta maaf karena tak enak hati.

Mark menggeleng kan kepalanya pelan, 🇬🇧"Tidak apa-apa. Tapi ngomong-ngomong itu bukan kasurku."

Aku mengernyitkan dahiku.

🇬🇧"Itu kasur Jaemin. Kamu kenal dia kan?"

Aku menatap ke arah Jaemin yang ternyata sedang menatap ku juga sedari tadi.

Apa kata Mark?

Kasur milik Jaemin?

Tapi kenapa kasur itu aromanya buah semangka?

🇬🇧"Tapi kasur itu memiliki aroma buah semangka " gumamku namun bisa terdengar oleh Mark maupun Jaemin.

🇬🇧"Ah itu mungkin Jaemin memakai parfumku" ujar Mark membalas gumaman ku.

Aku hanya mengangguk lalu membuang muka ke sembarang arah. Yang penting aku tidak menatap wajah Jaemin.

💭Pani POV End

Canada and IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang