"bentar, lo kenapa dah malah di kamar gua?" Zeean menatap Marsha tajam, karena perempuan vampir itu malah menetap di kamarnya.
Marsha membalas tatapan Zee, tidak kalah tajam.
"ya emang kenapa ga boleh?" jawab Marsha nyolot.
Zee menatap tidak percaya.
"lo tolol kah? ini kamar gua anjir" kata Zee.
Marsha menatap masa bodo.
"bodo! suka- suka gua dong" kata Marsha malah menyamankan duduknya di kasur Zee itu.
Zee makin menganga,
"wah udah ga waras!" kata Zee, lantas menghampiri Marsha, lalu menarik tangan Marsha untuk bangun dari duduknya, Zee berniat mengusir paksa vampir ini.
Marsha kelabakan, ia menatap Zee kesal.
"ihh jangan tarik- tarik gua begini dong! apasi lo kok kasar bangat!" ujar Marsha mencoba bertahan diposisinya.
situasi saat ini adalah Zeean yang menarik paksa sedangkan Marsha mencoba bertahan sambil merengek.
"GA MAUUUU! GUA GA MAU BALIK KE KAMAR GUAAAA!" teriak Marsha.
Zeean menghentikan tarik menarik tubuh Marsha itu, lalu menatap Marsha kesal.
"ya kenapa anjrit?! gua ga mau nampung vampir gila kaya lo di kamar gua!" kata Zeean.
Marsha mendelik, lantas bangun dan memukul bahu Zeean kesal.
"TAI! ini juga ga kaya gua mau tinggal di kamar serigala bau kaya lo ya jelek!" balas Marsha.
Zeean membuat wajah mencemooh.
"yaudah sana lo pergi jangan disini nyet!" kata Zeean menarik kembali Marsha, untuk menyeretnya keluar dari kamar.
"GAMAU! IH, asal lo tau ya! gua itu sekamar sama Reva! dan untuk malam ini gua ga mau ketemu sama tuh demigod tukang selingkuh!" kata Marsha menggebu- gebu, sambil menahan tubuhnya dari tarikan tangan Zee.
Zeean menatap Marsha dengan tatapan yang seperti berkata "terus urusan gue gitu?"
"terus kenapa harus di kamar gue anjir?!" kata Zee.
Marsha menatap Zee, lantas melepas tangan Zee dari tangannya, dan duduk kembali di kasur Zee, kemudian menyilangkan kaki nya sambil berpose seolah dirinya adalah bosnya disini.
"perjanjian kita tadi apa Zee?" tanya Marsha.
Zeean mengerutkan alis.
"kenapa, lo lupa?" tanya Zeean balik.
Marsha menatap kesal.
"kenapa si?! tinggal jawab aja susah bangat lo" hardik Marsha.
Zeean menatap malas.
"ya lo segala pake nanya! pikun lo?" sama- sama mengesalkan, mereka selalu memperdebatkan hal sepele dengan menggebu- gebu.
"SUMPAH YA LO TUH! hhhhhh.." Marsha naik pitam, ia berteriak namun diakhiri dengan hela nafas pasrah, rasa- rasanya tidak pernah Marsha merasa sefrustasi ini menghadapi seseorang.
sedangkan Zeean hanya tersenyum seolah mengatakan 'gua menang, 1-0', begitu.
Marsha menahan dirinya lantas tersenyum sebal.
"dengerin ini ya lo serigala jelek! pasang kuping lo baik- baik! tadi kita sepakat buat kerja sama kan? gua jadi sponsor lo dan lo jadi budak gue, jadi lo harusnya paham, kalo apapun yang gua mau lo harus turutin, ngerti??" diakhiri dengan penekanan Marsha mengatakan itu.
Zee membuat raut wajah terperangah begitu mendengar ujaran Marsha barusan.
"hold on!" kata Zee, wajahnya memberenggut.
"BUDAK KATA LO? GUE??? BUDAK LO??? GUE??? GILA KAH LO?!" Zee berteriak histeris.
Marsha memutar matanya malas, lebay sekali reaksi Zee ini pikir Marsha.
"berisik tau ga si? lo pikir disini hutan lo teriak- teriak begitu?!" kata Marsha seolah lupa dia tadi teriak- teriak juga.
Zeean menggeleng- geleng, rasanya kesabarannya sudah sampai pada batasnya.
"lo!" Zeean menunjuk pada Marsha, "mau ngajak ribut kah?" kata Zee.
Marsha memutar matanya jengah.
"ngaca jelek! daritadi yang ngajak ribut tuh elo! daritadi sikap lo ngeselin terus!" kata Marsha.
Zee menengadah, lantas mengusap wajahnya frustasi.
"yang mesti ngaca itu lo ya anjir! lo lebih dulu yang ngeselin!" kata Zee.
Marsha meremas tangannya kesal.
"YAUDAH AYO RIBUT AJA LAH ANJIR!" kata Marsha.
"LAH AYO NJING!" Sambut Zeean.
"yang kalah harus tidur di lantai malam ini!" tantang Marsha.
Zeean membuat raut berfikir, apakah ia akan menerima tantangan vampir jelek ini? tapi kenapa firasatnya mengatakan bahwa ia akan kalah ya?
Zeean menggeleng- geleng, di pertarungan apapun Zeean harus berfikir bahwa ia akan menang.
"lah, ayo gas!" kata Zeean menerima tantangan Marsha.
Marsha tersenyum miring.
"tapi ributnya jangan pake kekerasan" kata Marsha tiba- tiba.
Zeean membuat raut bingung, ribut apa yang tidak pake kekerasan pikirnya.
"hah gimana?"
"pertaruhan, kita main game" kata Marsha.
perasaan Zeean jadi tidak enak mendengar itu.
"jelasin" pinta Zee.
Marsha tersenyum lantas mendekat pada Zee.
"kita main game, teasing each other, siapa yang desah paling banyak dan cum duluan dia yang kalah" jelas Marsha.
Zeean menganga,
"hah maksud lo gimana anjir?" kata Zee lagi, ia sedikitnya mengerti, tapi untuk sekarang ia seperti masih berpikir bersih.
Marsha tersenyum,
"kaya gini" kata Marsha sambil meremas gundukan yang terhalang celana olahraga Zeean itu.
"ah anjing.." desah Zee tanpa sadar.
"nah lo desah, point gua nol lo satu, permainan berakhir kalo salah satu dari kita cum, yang menang dia yang point desahnya banyak, dan yang cum duluan harus turutin satu permintaan dari yang ga cum, gimana?" kata Marsha.
Zeean menatap Marsha yang sedang tersenyum seductive padanya itu.
"isi otak lo ngewe doang ya? mesum bangat otak lo anjir" itulah respon Zeean.
Marsha terbahak mendengarnya.
"ya gapapa dong otak- otak gue! jadi gimana? terima ga ide gue?" kata Marsha.
Zee menghebuskan nafasnya kasar, sebetulnya Zeean sudah merasa horny sejak Marsha meremas miliknya tadi, dan ini adalah pertaruhan, mana sudi ia kalah dari Marsha si vampir jelek, ia seorang petarung dan setiap ada tantangan ia akan menerimanya dengan senang hati.
"gas! siap- siap aja lo tidur di lantai dan turutin permintaan gue!" kata Zeean sambil tersenyum miring.
Marsha ikut tersenyum miring juga.
"yeah siapapun bisa ngomong besar kaya gitu, tapi biasanya cuman ngomong doang si" kata Marsha.
mereka saling tatap, setelah ini pertaruhan yang entah tujuannya untuk apa ini akan di mulai.
[nextnya full nfsw ya, bisa dibaca di trakteer author.. link di bio, cara bukanya klik aja linknya, bayar sesuai harganya, dah terus baca🥳🥳, kelanjutan ini ga mempengaruhi alur cerita kok kalo emang ga mau baca, cuman full bagian jorok, jadi author prefer nulis di trakteer]
KAMU SEDANG MEMBACA
Arville High School (fanfiction)
FantasyZeean Lycaon tidak pernah menyangka di sekolah barunya ia akan menjalani kehidupan yang penuh drama karena ia yang harus berurusan dengan dua orang most wanted AHS. ⚠️ Futanari area⚠️ ⚠️harsh word⚠️