Zeean melepas semua atribut yang dipakainya, di tubuhnya hanya menyisakan singlet hitam yang memperlihatkan lengannya yang penuh dengan rune.
"kau serius?" Michaella bertanya memastikan pada serigala yang tidak dikenalnya baik itu.
nampak keraguan tergores nyata pada raut wajah Michaella,
beberapa jam mengenal seorang Zeean, ia tidak pernah menyangka bahwa serigala ini sangat gila.
Zeean mengangguk tidak ragu, tatapannya setenang air.
"lakukan saja ketua" katanya Zeean.
Michaella merasa tidak habis pikir, sekali lagi bertanya,
"mengaktifkan rune kapita itu berarti kamu memilih mati Zeean." kata Michaella mengatakan akibat dari hal yang diinginkan Zeean.
Zeean tersenyum,
"aku tahu ketua, karena itu, ini hanyalah rencana kedua ku." kata Zeean, sebab memang sejak tadi perasaannya terasa tidak enak, seperti suatu hal besar akan terjadi, dan ia hanya berjaga- jaga untuk kemungkinan terburuk.
terdengar hela nafas Michaella, melihat keteguhan hati Zeean, Michaella tidak bisa lagi menolak atau membujuknya,
"oke, bersiaplah, aku akan memulainya" ujar Michaella.
berdiri Michaella di belakang tubuh Zeean yang sedang duduk bersila.
sebagai seorang magician Michaella belajar mengerti bahasa rune untuk mempermudahnya mengenal mantra sihir lanjutan,
rune sendiri merupakan bahasa kuno yang katanya adalah sabda dari gaia pada semesta,
aksaranya memberikan keajaiban, tapi juga konsekoensi, dan kapita adalah salah satu rune yang dilarang dipakai karena harga setelah menggunakannya adalah sengsara.
dan tadi, saat diperjalanan mereka menuju luar hutan, Zeean meminta sesuatu pada Michaella, permintaan gila yang seketika membuat Michaella memaki.
katanya,
"ketua, tolong tanamkan rune kapita di tubuh ku, kamu bisa kan?"
dan disinilah mereka sekarang, merealisasikan permintaan gila seorang Zeean.
"jangan menolak, jangan berikan perlawanan apapun pada apa yang akan kamu rasakan nanti, terima rasa sakitnya" ujar Michaella memberi intruksi,
Zeean mendengarnya, ia memejamkan matanya, mulai dari sini instingnya meredup, kesan pertama adalah hilang rasa, sisanya menyakitkan, seolah sayatan pisau menggores kulitnya berkali- kali.
Zeean pusatkan indranya menerima apa yang ia rasakan saat ini, pusing kepalanya membuatnya berkeringat.
nyaris hilang kesadaran, darah segar keluar dari hidungnya, perlahan tubuhnya kedinginan.
di belakang Zeean, Michaella sama terengahnya, menanam rune terlarang menguras banyak mana miliknya.
begitu selesai, tubuh itu memuntahkan darah hitam lewat mulutnya, Zeean terbatuk- batuk,
"bangsat" keluh Zeean tidak menyangka perasaannya akan segila ini.
Michaella pucat,
"selesai." katanya lalu roboh dari posisi duduknya, ia kini sama seperti Zeean, tergeletak di tanah kelelahan.
"terimakasih ketua" terbata, Zeean mengucapkan rasa budi kasihnya pada Michaella.
Michaella yang kelelahan itu hanya berdehem, meski ia sudah begitu lelah, tapi harapannya besar semoga rune itu tidak digunakan Zeean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arville High School (fanfiction)
FantasyZeean Lycaon tidak pernah menyangka di sekolah barunya ia akan menjalani kehidupan yang penuh drama karena ia yang harus berurusan dengan dua orang most wanted AHS. ⚠️ Futanari area⚠️ ⚠️harsh word⚠️