Arville High School (fanfiction)

AHS- 24 [M]

🔞dibawah ada adegan jorok kalo belum cukup umur jangan baca! kalo baca be wise yaaa🔞

Siera terengah, ia tidak pernah menyangka bahwa Kian akan sekuat ini.

"jadi selama ini lo selalu nyembunyiin kekuatan lo yang sebenarnya?" Siera menatap mata yang warnanya lain darinya itu tapi terasa persis seperti mata milik ayahnya.

Kian menatap tatapan Siera dengan kosong.

"kenapa?" tanya Siera lagi, mempertanyakan alasan kenapa Kian bersikap seolah ia adalah seorang pengecut selama ini.

Kian mengangkat tangannya, air dari tangannya menyerang Siera seperti tombak.

Siera menghindar,

"JAWAB KIAN! KENAPA?!"

Siera merasa marah, karena fakta Kian selama ini membohonginya, membohongi Siera tentang dirinya sendiri.

Kian terkekeh kecil,

ia berlari ke arah Siera, Siera terkejut, pertahanannya melonggar, dan dengan cepat tangan Kian mencekik lehernya.

"kenapa? lo nanya gue?" suara Kian mendesis, ada amarah tersisip disana,

"because i hate myself. I feel ashamed of being born as a disgrace."

"your father, our father, he raped my mother Siera..

gua adalah sebuah kesialan dari sebuah tragedi yang dialami oleh ibu gue, Siera." mata Kian berkaca- kaca, rahangnya mengeras, ia mengatakannya dengan bibirnya yang bergetar menahan seluruh perasaannya.

selama ini ia selalu menahan diri, menyembunyikan segala hal tentang dirinya dari dunia, menghindar pada apapun yang memaksanya menunjukan jati diri aslinya, ia membenci Poseidon sang ayah dengan sangat, menggunakan kekuatan Poseidon membuatnya merasa malu, tidak pernah ada yang mengakuinya, semua orang yang tahu fakta tentang dirinya hanya akan menghinanya.

ibunya membenci Kian, para tetua suku serigala klannya pun membenci eksistensi Kian sebagai darah dari dewa olympus, dan dunia olympus pun tidak memberi ruang dari darah serigala yang mengalir di tubuhnya, rasa diasingkan itu bukan lagi sebuah hal baru untuk Kian, Kian sudah mati rasa dan terbiasa, sampai ia bertemu dengan Zeean, seorang murid baru yang menyadari kehadirannya tanpa menganggap Kian aneh.

dan untuk Zeean lah Kian mau mengeluarkan segala hal yang dimilikinya selama ini.

Siera menatap sendu pada Kian,

"kenapa kamu ga pernah cerita sama aku?" Siera memegang tangan Kian yang mencekiknya,

Kian menghela nafasnya kasar,

"stop." ujar Kian tidak dimengerti Siera.

"what do you mean?" tanya Siera,

Kian menatap mata itu,

"lo pikir gue bego ya?" ujar Kian marah,

cekikan itu mengencang.

"stop pretending you love me, Siera. gua udah tau semuanya, Poseidon nyuruh lo deketin gue kan? he wants you to kill me."

Siera terbelalak, tapi kemudian mata itu menatap tanpa ekspresi,

"oh you already know." ujar Siera kemudian dari belakang sebuah tombak mengarah pada Kian,

Kian menyadarinya, ia tidak menghindarinya karena tahu itu akan mengenai Siera jika dia menghindar.

Siera menyadari tindakan Kian itu,