Hanan masih bingung, apalagi saat Sania berjalan mendekati nya..
"itu cara kalau kamu penasaran sama sesuatu" Sania
Hanan hanya terpaku saat melihat wajah Sania sedekat ini.
"tanyakan ke orang yang bersangkutan, jangan kamu tanya ke diri kamu karena nggak akan ada jawabannya"
"kata papa kita nikah dua hari setelah kamu lulus wisuda"
Hanan mengangguk.
"jangan ngangguk, jawab pakai kata-kata"
"aku juga tau dari ayah"
"aku suka dengar suara kamu"
saat Sania memuji Hanan, Hanan menunduk kembali seperti tadi tanda jika dia malu karena dipuji Sania.
"aku baru tau kamu selucu ini" Sania terkekeh geli saat memandang wajah Hanan.
°•°
Hari ini tepat hari kelulusan Hanan. Sania menepati janjinya untuk datang dia mengenakan gaun berwarna merah, jalan berdampingan dengan Arkana dan Luna.
"kamu lelah sayang?" tanya Luna pada Sania.
"nggak ma" Sania menjawab dengan senyuman.
"yaudah yuk kita cari Hanan nya"
saat pandangannya menelisik mencari sosok Hanan, matanya tertuju pada pria yang ada dipojok aula, itu pria yang dia cari.
Hanan yang juga melihat kedatangan Sania langsung mengambil langkah lebar untuk mendekat pada gadis itu.
melihat raut wajah Hanan yang sedikit gelisah membuat Sania ingin bertanya.
"Kenapa Nan?"
"mereka liatin kamu"
"iya, terus?"
"mereka nggak suka sama kamu"
"karena?"
"aku"
Sania faham maksud kalimat itu, memang sejak awal datang pandangan para gadis disana tidak ramah padanya, ternyata karena mereka tau bahwa Sania adalah tunangan Hanan, seorang pria yang mereka idam-idamkan.
"nggak usah dipikirin"
mereka terlalu sibuk mengobrol sampai lupa kalau dibelakang mereka ada Arkana dan Luna.
"nikahin sekarang aja nggak sih yah" Luna gemas melihat interaksi kedua remaja didepannya.
"ya nggak bisa dong, lagian Lusa juga udah resmi, sabar aja"
"Halo couple sunyi!!" terdengar teriakan Bian dari ujung gedung pintu masuk, karena teriakan itu Bian dihadiahi sebuah tabokan di kepalanya.
"nggak sopan, mereka lebih tua dari kamu" tegur Gio
"kan mas sendiri kenapa sih" balas Bian tidak terima.
"tetep aja nggak sopan"
Raja jerah dengan dua orang disebelahnya dia memutuskan untuk menghampiri Hanan dan Sania.
"selamat ya mas atas kelulusannya"
seperti biasa Hanan hanya menggerakkan kepalanya untuk menanggapi ucapan orang lain.
"terimakasih" ucap Sania sambil menatap Hanan. ah, Hanan lupa.
"terimakasih Raja, kamu juga sebentar lagi lulus SMA kan sama kayak Gio dan Bian" jawaban Hanan membuat Sania tersenyum.
semua orang disana menatap Hanan takjub, biasa saja memang jika yang mengucapkan itu orang lain tapi ini seorang Hanan.
"oh cuman nurut sama calon istrinya" heboh Bian
"jangan berisik" Gio
"kenapa? mau marah?" Bian
"aku tau kamu stress karena ditinggal Gladys tapi jangan ngerusak acara orang lain dong" Raja
Bian hanya mendecih kenapa jadi bahas perempuan itu, Bian makin galau kan.
"Ja, kamu nyindir aku ya?" sahut Gio yang merasa tersindir.
"nggak, aku juga gitu soalnya, ditinggal" Raja.
"miris ya" ucap Sania.
"oh ya, kamu belum ngasih tau siapa Bian sama Raja, namanya aja aku tau dari Gio"
"Bian sama Raja itu sepupu aku, Raja anak dari kakaknya ayah dan Bian anak dari adiknya Bunda" jelas Hanan.
"tapi mereka akrab banget ya"
"mereka seumuran dari kecil main bareng, semuanya mereka lakuin bareng-bareng"
"pantes, bahkan ditinggal sama gadis yang mereka suka aja bareng-bareng" Sania.
"mbak mau balas dendam gitu?" Gio.
"aduh perih banget mbak Sania kalau ngomong" Bian.
"gelap ah, nggak asik" Raja.
Sania hanya tersenyum mengejek ketiga remaja yang lebih muda darinya itu. Tidak menyangka remaja tampan dan mapan seperti mereka masih saja ditinggalkan oleh seseorang yang disukainya.
°•°
Setelah acara wisuda selesai. Hanan dan keluarga pun pulang, kini Sania tengah terlelap di dalam mobil dengan bersandar pada lengan Hanan.
"Sania terlalu mengeluarkan tenaganya hari ini" Luna kasihan saat melihat wajah Sania yang begitu kelelahan.
"karena tiga bocah kematian itu yang ngajak Sania main-main disana" Arkana
Hanan tidak tertarik untuk ikut berbincang dengan orang tuanya, dia memilih diam selagi tangan kirinya menjadi tumpuan Sania untuk tidur dan tangan kanan yang memegang bucket pemberian dari gadis itu.
°•°
31/01/2023
(gaun Sania)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpikat • Lee Heeseung
FanfictionCompleted✓ Lee Heeseung Lokal [1/7] "aku tertarik padanya, aku menyukainya, aku ingin memilikinya" menurut kalian siapa yang mengucapkan kalimat itu, pria bernama lengkap Hanan Abrisam atau gadis bernama Sania Anurdhati. kita simak kisahnya 17+ .. B...