427 67 3
                                    

Sekarang sudah pukul jam  tujuh malam. seharian penuh para bocah kematian itu masih ada di apartemen milik Hanan, sedangkan sang pemilik rumah sedang tertidur di sofa.

di dapur Sania sedang membuat jus ditemani dengan para gadis-gadis tadi.

"Gladys?" panggil Cantika

"apa?"

"kamu pacarnya Bian?"

"bukan"

"tapi kenapa Bian ngikutin kamu terus di sekolah juga"

"Bian itu nge-fans sama aku"

"wah Gladys keren banget bisa punya fans"

gadis bernama Nana hanya duduk mendengarkan celotehan Gladys yang sedang membodohi Cantika.

Sania datang dan membagikan jus pas gadis-gadis itu dan duduk disebelah Nana, jujur Sania sangat penasaran dengan gadis ini.

"namamu siapa? aku lupa"

"Gio biasa memanggilku Nana"

"nama aslimu?"

"Aluna"

"nama yang cantik"

"terimakasih mbak Sania"

"berapa lama kamu berpacaran dengan Gio"

"empat tahun mbak" sahut Gio yang tiba-tiba datang mengambil air putih.

semua yang ada disana terkejut dengan kedatangan Gio yang tiba-tiba, bahkan setelah menenggak minumannya dia berlalu begitu saja.

"empat tahun? aku baru satu tahun mengenal dia" gumam Aluna.

Gladys paham dengan kondisi ini sama seperti Bian, Raja dan Hanan. Tapi Gladys memilih bungkam hanya Sania dan Cantika yang tidak tau tentang ini, oh Aluna juga.

"Nia!!" panggil Hanan dari ruang tengah.

"kenapa mas!?"

"dimana!?"

"aku didapur!!"

dengan langkah pelan Hanan berjalan mendekati istrinya yang sedang berbincang di meja makan dengan para gadis-gadis.

"kenapa?"

"kamu nggak tidur? kamu belum tidur kan seharian ini"

"aku masih mau ngobrol sama mereka"

"jangan lupa istirahat Nia"

"iya, nanti aku tidur"

Hanan berlalu dari sana dengan membawa segelas jus tomat milik Sania yang baru diteguk sedikit.

"Gio bilang kamu alergi tomat, jangan diminum" tegur Cantika.

Gladys menyela "Aluna alergi makan tomat bukan minum tomat, jadi kalau dibikin jus nggak papa"

"oh beda ya?" tanya Cantika

Gladys hanya mengangguk sedangkan Aluna dia merasa banyak hal yang mengganjal di otaknya.

°•°


Tepat saat pukul sembilan malam para remaja itu pulang dari apartemen milik Hanan, setelah membersihkan kekacauan dirumahnya dibantu oleh para remaja Hanan memutuskan untuk mandi dan Sania menonton tv diruang tengah dengan memakan gemrose yang dibawakan oleh Gio .

selesai mandi Hanan berjalan menghampiri Sania dengan memakai boxer berwarna hitam dan kaos putih tanpa lengan dirinya duduk disebelah istrinya.

"namanya Aluna" ucap Sania tiba-tiba.

sedangkan Hanan sedang menatap televisi dihadapannya dengan tatapan kosong.

"kekasih Gio meninggal satu tahun lalu"

"terus Nana?"

"itu bukan Nana, itu Aluna"

"maksudnya gimana?"

Sania tidak faham dengan apa yang terjadi dengan anak-anak SMA itu.

"jangan terlalu banyak berfikir"

"aku penasaran"

"kamu akan tau sendiri, tidur yuk" Hanan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"aku lelah kalau harus jalan ke kamar" keluh Sania.

Hanan tidak mendengarkan keluhan itu dia berjalan kearah kamar meninggalkan Sania.

Sania juga tidak ambil pusing langsung membaringkan tubuhnya diatas sofa tanpa ada selimut dan bantal.

°•°

Paginya Hanan sudah bersiap untuk berangkat bekerja dengan Sania yang masih terlelap diatas sofa.

Hanan memaklumi hal itu Sania pasti terlalu lelah karena kemarin, tanpa mengucapkan apapun Hanan melenggang pergi tanpa membangunkan Sania.

tepat pukul sepuluh pagi Sania terbangun dan menelisik seluruh ruangan mencari suaminya.

"mas Hanan pasti udah berangkat kerja?" gumam Sania.

Sania beranjak dari sofa tempat dia tidur dan melanjutkan tidur dikamar.

tapi entah kenapa Sania tidak bisa tidur lagi. jarang-jarang seorang Sania kesulitan untuk tidur.

"apa karena aku lapar?" Sania turun kembali ke dapur dan ternyata masih ada rice bowl sisa kemarin, langsung Sania hangatkan dan menyantapnya.

selagi dia sibuk menyantap dia memantapkan perasaannya untuk bangun pagi dan membersihkan rumah dia tidak peduli jika saat dia kelelahan dia akan lebih banyak tertidur.

karena jika terus begini dia tidak bisa menggapai cita-cita yang dia impikan sedari dulu.

"aku harus merubah pola hidupku, tentu untuk kebaikanku sendiri dan.. mas Hanan?" Sania tersenyum dan menghabiskan makanannya dan langsung melakukan apa yang dia ucapkan tadi.

°•°

04/02/2023

Terpikat • Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang