empat hari sudah berlalu tepat hari ini dimana Sania akan melakukan operasi kedua ia membuka matanya.
membuat Hanan dan Asya mengucapkan kata syukur, meskipun begitu keadaan Sania benar-benar lemah tapi akhirnya Hanan bisa bernafas lega.
"kamu masih kuat kan untuk menjalani pengobatan selanjutnya?" tanya Hanan
Sania hanya mengangguk "aku bisa sembuh kan?"
"kamu akan sembuh Nia"
Sania tersenyum memandang Hanan.
"kita dimana?"
"Australia"
"berapa lama kita disini?"
"sekitar hampir tiga bulan mungkin"
Sania terkejut mendengarnya, selama itu kah dia tidur pantas saja tubuhnya terasa remuk.
Hanan tersenyum melihat wajah terkejut Sania yang terlihat lucu dimatanya.
"jangan memikirkan hal yang bisa membuatmu lelah, kamu mau istirahat?"
"aku sudah istirahat selama tiga bulan mas"
"waktunya terlalu singkat untuk kita mengobrol, setengah jam lagi kamu harus melakukan operasi lagi, kamu siapkan?"
"aku selalu siap jika itu untuk kesembuhanku"
"tetap bertahan ya"
Sania menatap Hanan "saat aku sembuh nanti dan kita pulang ke Indonesia, ada banyak hal yang ingin sampaikan ke mas"
"aku juga ada hal yang ingin aku sampaikan dan kamu harus tau itu"
"waktu kita memang terlalu singkat saat itu, kita belum cukup untuk saling mengenal satu sama lain"
"maka dari itu setelah kamu sembuh kita mulai semuanya dari awal, kita harus saling terbuka terutama aku, aku akan ngasih tau kamu semua tentang aku"
Sania tersenyum dang mengangguk antusias entah kenapa dia merasa sangat senang dan lega.
"kita disini terlalu lama bagaimana dengan kerjaan mas?"
"para bocah itu mengurusnya"
Sania mendelik "kamu yakin mereka bisa?"
"aku yakin pada Gio"
"jangan pikirkan apapun Nia, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa"
Sania mengangguk menuruti suaminya.
percakapan keduanya tak lepas dari pandangan Asya dan Felix yang berdiri didepan ruangan.
"aku merasa iri pada Sania"
"iri kenapa?"
"Sania bisa bebas mencintai dan dicintai, meskipun dia akan kesakitan tapi sebentar lagi dia akan sembuh dia akan semakin bebas terhadap perasaannya"
"kamu bisa seperti Sania"
"ya, aku bisa mencintainya tapi dia tidak bisa mencintaiku bahkan dia juga melarang ku untuk mencintainya, apa perasaanku mengganggu nya"
dengan diam mungkin itu cara yang lebih baik menurut Felix.
"sebentar lagi seluruh perawatan Sania akan selesai dan aku akan pulang ke Indonesia"
"ya hati-hati Asya"
"aku pergi dulu"
Asya meninggalkan Felix yang masih menunggu Hanan dan Sania mengobrol. Felix tidak keberatan jika harus menunggu mungkin sepasang suami istri itu sedang menyalurkan rasa rindunya satu sama lain.
sedangkan Asya dia memang ingin menyendiri sekarang entah kenapa perasaannya jadi tidak karuan dan cenderung ingin marah tapi dia tidak tau apa penyebabnya.
"apa aku harus melupakanmu? bahkan kamu tidak pernah peduli padaku. aku menunggu selama bertahun-tahun berharap kamu sadar tapi ternyata aku semakin kesulitan mendapatkan mu" tidak terasa air matanya menetes dan mulutnya mengeluarkan isakan kecil.
"seharusnya aku sadar tentang perasaanmu yang tidak pernah menerima rasa cintaku, aku akan mengakhiri semuanya hari ini. aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri, aku harus bisa" Asya bertekad ia akan mengakhiri semuanya. dirinya lelah jika harus menunggu seseorang yang bahkan tidak pernah bisa menghargai perasaannya.
dia yakin dia akan menemukan sosok yang bisa menghargai rasa cintanya, Asya yakini itu.
°•°
"aku dapat kabar kalau mbak Sania sudah sadar" Gio
"serius? kapan dia akan pulang?" Gladys
"mungkin sekitar beberapa minggu lagi" Gio
"kita harus bisa mengembalikan kestabilan perusahaan sebelum mas Hanan pulang" Raja
"itu harus" Fabian.
"aku tidak sabar bertemu dengan mbak Sania" Cantika tersenyum antusias saat mendengar kabar dari Gio.
"sedekat apa kamu sama mbak Sania?" Raja
"aku cukup akrab, sedikit" Cantika
Raja memandang remeh Cantika "jangan-jangan hanya kamu yang merasa dekat dengan kakak iparku sedangkan dia biasa saja padamu" Raja
"aku tidak peduli, aku hanya menyukai seseorang yang baik padaku" semua yang ada di ruangan terkejut saat mendengar ucapan Cantika terutama Raja.
karena selama ini Cantika akan selalu diam jika sudah dihina oleh Raja, disaat itu juga Fabian tersenyum bangga melihat Cantika mulai mengeluarkan apa yang ia rasakan selama ini.
°•°
16/02/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpikat • Lee Heeseung
FanfictionCompleted✓ Lee Heeseung Lokal [1/7] "aku tertarik padanya, aku menyukainya, aku ingin memilikinya" menurut kalian siapa yang mengucapkan kalimat itu, pria bernama lengkap Hanan Abrisam atau gadis bernama Sania Anurdhati. kita simak kisahnya 17+ .. B...