semua berawal dari Felix yang menyukai Tamara sahabat Asya sedangkan di kampus semua orang tau jika Asya menyukai Felix.
Felix pria berdarah Australia itu memasuki kelasnya, matanya tertuju pada gadis cantik yang ia sukai Tamara tanpa peduli terhadap pasangan Asya padanya.
"aku menyukaimu dari kita masih SMA bahkan kamu tau tentang perasaanku tapi kenapa kamu sengaja menyakiti perasaanku" lirih Asya.
hingga awal masuk semester lima Asya dan Tamara sedang mengobrol di rooftop gedung fakultas.
"aku ingin jujur" ujar Tamara
"bicaralah"
"aku hamil, anak Felix"
saat mendengar ucapan itu hati Asya seperti tertusuk dengan benda tumpul.
"kamu bohong kan?"
Tamara menatap Asya lalu menggeleng
"aku serius, minggu lalu aku melakukannya dengan Felix"
"kamu bahkan tau perasaanku Tamara, bertahun-tahun aku menanti perasaanku terbalaskan"
"aku benar-benar minta maaf"
"sekarang aku harus apa" Asya menangis dengan keras, suaranya terdengar pilu menembus gendang telinga Tamara.
dia tau dirinya salah, mengandung tanpa status yang jelas.
"kamu tau hatiku terlalu sakit saat menyadari semuanya, orang yang aku cintai tidak mau membalas perasaanku dan dia lebih mencintai sahabatku sendiri, dan sahabat harus mengandung anak dari orang yang aku cintai, aku juga kasihan padamu kenapa kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri"
"aku tidak sadar Sya, aku terbuai saat itu" Tamara ikut menangis dengan memeluk Asya.
"tidak ada jalan lain selain kamu harus menikah dengan Felix kan? ayo aku antar"
"dia tidak mau tanggung jawab"
"apa maksudmu? dia menyukaimu"
"tapi nyatanya dia tidak mau menikahiku Sya"
"tapi dia harus" tekan Asya pada Tamara
"aku juga tidak mau Sya"
"apa maksudmu Tamara!! setelah semua yang kamu lakukan!" Asya berteriak frustasi dihadapan Tamara.
"kenapa kalian seperti ini" tangis Asya benar-benar tak tertahankan.
"aku tidak perduli dengan apa yang kalian lakukan, aku muak"
Asya pergi meninggalkan rooftop yang ternyata Felix ada di tangga yang mendengar semua teriakan Asya.
"aku minta jangan ikut campur dengan urusanku dan Tamara" Felix melenggang pergi.
setelah pulang dari kampus Asya langsung pergi bekerja menuju perusahaan Tuan Arkan.
"ada yang mengganggu pikiranmu?"
"sedikit tuan, tapi saya akan tetap profesional"
"jangan pernah memikirkan laki-laki yang tidak bisa menghargai perasaan orang lain"
"iya tuan"
"Asya, saya selalu berharap kamu mendapatkan pasangan yang baik untukmu, kamu orang yang baik, selalu totalitas dalam menolong orang lain tidak pernah memandang siapa yang kamu tolong dan seberapa besar sakit hatimu pada orang yang kamu tolong"
Asya mencoba menahan air matanya.
"kamu bisa melupakan rasa sakit mu itu, orang jahat seperti mereka tidak pantas berada di hidupmu"
"terimakasih tuan"
"nanti Hanan akan kesini, dia akan bekerja disini"
"menggantikan tuan?"
"tidak sekarang, dia masih mau menjadi karyawan biasa"
"kenapa begitu tuan?"
"dia masih kurang yakin dengan kemampuannya, jadi saya mau kamu membimbing Hanan nantinya"
Asya mengangguk patuh "baik tuan"
"saya akan memberikan apapun yang terbaik untukmu, kamu sudah seperti putriku sendiri" Arkan menepuk pelan bahu Asya.
keesokan harinya kampus diramaikan dengan beberapa garis polisi membuat Asya kebingungan.
"ada apa?" tanya Asya pada mahasiswa disana.
"sahabatmu, dia bunuh diri"
"bunuh diri?" cicit Asya
"dia loncat dari atas gedung dan dia meninggal"
"dimana jasadnya?"
"dibawah kerumah sakit"
Asya langsung menuju rumah sakit sesampainya disana dia diarahkan menuju ruang mayat setelah memberitahukan identitas Tamara.
"Tamara, bangun kenapa kamu meninggalkan ku" ucap Asya disela tangisnya.
"aku tidak masalah jika kamu menikah dengan orang yang aku sukai, aku bisa mengupayakan agar Felix mau menikahi mu tapi tolong jangan tinggalkan aku"
"aku kecewa dengan keputusan mu Tamara"
sedangkan jauh lorong rumah sakit terdapat Felix yang sedang menangis dalam diam sembari melihat Asya yang menangis didepan jasad Tamara.
"ini terlalu rumit, aku tidak tau bagaimana menyelesaikannya"
°•°
08/03/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpikat • Lee Heeseung
FanfictionCompleted✓ Lee Heeseung Lokal [1/7] "aku tertarik padanya, aku menyukainya, aku ingin memilikinya" menurut kalian siapa yang mengucapkan kalimat itu, pria bernama lengkap Hanan Abrisam atau gadis bernama Sania Anurdhati. kita simak kisahnya 17+ .. B...