Hari ini hari dimana pernikahan Hanan dan Sania berlangsung, semua orang sibuk kesana kemari sedangkan Hanan dan Sania sangat lelah melihat ribuan orang didepannya yang sedang bercengkrama, tertawa bahkan dua bocah kematian (minus Gio) seperti sedang berdiskusi dengan serius entah apa yang sedang mereka bicarakan.
"kamu ngantuk?" tanya Hanan.
"banget,aku ngantuk banget" jawab Sania dengan lesu
"kamu tidur aja"
"tapi tamunya masih banyak"
"nggak papa, mereka pasti maklumin"
Sania tetap menggeleng dan menahan rasa kantuknya.
"MBAK SANIA!!" secara tiba-tiba Gio berteriak dan berlari kearah pelaminan dengan menggenggam tangan seorang gadis cantik.
"mbak kenalin ini Nana, pacar aku" Gio antusias memperkenalkan pacarnya itu pada Sania tapi berbeda dengan Hanan yang hanya memandang gadis itu dengan pandangan datarnya setelah itu pandangannya terarah pada Bian dan Raja, mereka berdua hanya diam mematung.
"halo mbak Sania" sapa gadis yang bernama Nana itu dengan ramah, sejauh penglihatan Sania tidak ada yang aneh dengan gadis ini.
gadis cantik dengan rambut panjang agak coklat dan mengenakan gaun berwarna hitam selutut.
"gimana mbak, imut kan?"
"dia cantik Gio" jawab Sania.
"Gio gitu loh" Gio bangga pada dirinya sendiri.
"Nana kalau aku udah sukses seperti mas Hanan, aku mau seperti mereka" ujar Gio tulus.
Hanan hanya bisa diam menatap adiknya itu, Sania tidak menegur apapun karena wajah Hanan benar-benar sulit ditebak.
°•°
Setelah acara resepsi pernikahan selesai, kedua pengantin itu sedang mengganti pakaian dan bersiap untuk tidur.
"mas Hanan" panggil Sania yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Sania memutuskan memanggil Hanan dengan sebutan mas karena pria itu sudah menyandang status sebagai suaminya.
"kenapa Nia?"
"mas kenal sama yang namanya Nana tadi? pacarnya Gio"
Hanan tidak langsung menjawab dia masih sibuk mengeringkan rambutnya. Sania yang jengah menunggu jawaban Hanan memilih menutup matanya dan tidur.
saat hampir terlelap tubuhnya diangkat oleh Hanan.
"tidur itu posisinya yang bener, aku nggak kebagian tempat tidur"
memang Sania tidur dengan posisi telentang ditengah kasur dan dengan kaki kanan dilebarkan hingga menyentuh Headboard kasur.
dengan segera Hanan mengambil posisi rebahan disebelah kiri gadis itu.
"untuk pertanyaan kamu yang tadi, kalau kamu ketemu gadis tadi tanyakan nama aslinya"
"Nana kan?"
"bukan itu Nia, kamu tanya aja langsung, aku juga ingin tau apa yang dilakukan adik ku"
Sania hanya mengangguk dan langsung tertidur sedangkan Hanan sibuk melamun.
"Liona sudah meninggal kan?" gumam Hanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpikat • Lee Heeseung
FanfictionCompleted✓ Lee Heeseung Lokal [1/7] "aku tertarik padanya, aku menyukainya, aku ingin memilikinya" menurut kalian siapa yang mengucapkan kalimat itu, pria bernama lengkap Hanan Abrisam atau gadis bernama Sania Anurdhati. kita simak kisahnya 17+ .. B...