Bonus (AsyaFelix)

119 23 0
                                    

beberapa hari setelah kematian sahabatnya Asya semuanya berjalan seperti biasanya. Saat Asya baru menginjakkan kaki dikampus Asya terpaku melihat Felix yang sedang menatapnya, langkah kaki Felix mendekati Asya.

"aku akan pergi"

"maksudmu?"

Felix menyerahkan kartu namanya pada Asya.

"disini ada nomor telfon ku, kamu hanya bisa menghubungiku jika kamu butuh pertolongan"

Felix menghela nafas kasar "aku sudah tidak ada harapan disini, aku akan pulang ke Australia, jaga dirimu baik-baik dan maaf"

Felix melenggang pergi tapi sebelum Felix jauh Asya menahan tangan Felix.

"apa aku benar-benar tidak ada harapan? sesulit itu untuk menghargai perasaanku?"

"aku sangat menyukai Tamara, apa itu belum cukup"

"kalau kamu menyukai Tamara kenapa kamu tidak mau tanggung jawab"

"aku harus mempertimbangkan masa depanku"

"lalu bagaimana dengan Tamara? dia juga punya masa depan"

"tapi nyatanya dia sudah meninggal, hidupnya hanya sampai disini"

"sejahat itu kamu Felix?"

Felix mengangguk

"kalau kamu ingat dengan masa depanmu kenapa kamu melakukan itu?"

"aku terlalu mengikuti nafsuku"

Felix pergi dengan langkah cepat meninggalkan Asya begitu saja.

"Felix, aku akan tetap menyukaimu dan akan menunggumu kembali"

"aku saja tidak tau kamu akan kembali atau tidak" gumam Asya

°•°

bertahun-tahun sudah Asya melanjutkan kehidupannya, setelah lulus sarjana Asya naik pangkat menjadi tangan kanan serta orang kepercayaan Tuan Arkana.

tapi didalam lubuk hatinya dia benar-benar merindukan Felix dan masih mengharapkan Felix untuk kembali dan membalas perasaannya meskipun itu mustahil untuk terjadi.

tepat saat dia menjenguk Sania dia tidak tega melihat kondisi pasangan suami istri didepannya ini dengan segala upaya yang ada diotaknya ia kerahkan untuk menolong Hanan.

hingga dia ingat dengan nomor telepon Felix yang dimana dia mengatakan dia bisa meminta tolong pada Felix suatu saat nanti, sepertinya ini saatnya.

dengan cepat tangan Asya mencari nomor Felix dan ternyata terhubung

"Felix"

"penting?"

"aku minta bantuanmu kali ini"

"bukan bualanmu kan?"

"tolong untuk kali ini saja, aku minta tolong kepadamu jawab mau menolong ku atau tidak"

"jawab aku juga apa aku harus menolong mu?"

"permintaan terakhir ku, aku mohon"

"aku mau"

"aku akan kirim sekarang"

dengan cepat tangan Asya mengirim seluruh hasil riwayat kesehatan Sania pada Felix.

sesampainya disana Asya langsung pergi menuju rumah Felix untuk membersihkan kamar dan merapikan bajunya.

Terpikat • Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang