Assalamualaikum
Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen ya readers tercinta 💗
Jangan jadi readers silent juga ya 🫶🏻☺️
Happy Reading!
••••
5 Tahun Kemudian
Pagi yang cerah, Zayna sibuk mempersiapkan perlengkapan sekolah untuk Alvaro, putranya yang kini berusia lima tahun. Bayi mungil yang dulu selalu digendongnya kini telah tumbuh menjadi seorang anak yang lucu dan pintar. Alvaro, dengan pipi tembam dan rambut hitamnya, tengah duduk di ranjang sambil memeluk mainan favoritnya, sebuah robot Ultraman yang sudah agak usang.
Zayna tersenyum saat memakaikan baju sekolah untuk Alvaro. "Bunda, Alvalo mau sepatu balu. Sepatu Valo udah lusak, Bun," ucap Alvaro polos, menatap Bundanya dengan mata besar menggemaskan. Alvaro, meski sudah sangat cerdas untuk anak seusianya, masih belum sempurna dalam mengucapkan huruf 'r'. Setiap kali ada kata yang mengandung huruf tersebut, Alvaro menggantinya dengan 'l'.
Zayna terkekeh, lalu membelai rambut Alvaro. "Iya, Nak. Nanti Bunda belikan sepatu baru. Jangan khawatir, ya?" jawabnya sambil tersenyum, kemudian menyemprotkan parfum ke baju sekolah Alvaro. "Nah, sekarang anak Bunda sudah tampan sekali. Yuk, kita keluar. Alvaro harus sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah biar makin semangat belajar."
Zayna menggendong Alvaro keluar dari kamar menuju ruang makan, tempat Adiba sudah menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.
"Wih, ponakan Onty udah ganteng nih!" Adiba menyapa dengan ceria sambil mengangkat alis, lalu mencolek dagu Alvaro.
Alvaro cemberut, menatap Ontynya dengan ekspresi menggemaskan. "Ish, Onty jangan pegang Alvalo, nanti jadi jelek!" protesnya.
"Heleh, nggak mungkin jelek, ponakan Onty ini memang udah ganteng dari lahir!" balas Adiba, tertawa kecil.
Setelah menyiapkan piring di atas meja makan, Adiba menoleh ke arah Zayna yang mendudukkan Alvaro di kursi makan. Wajahnya sedikit khawatir. "Zayna, kamu yakin bisa ngurus Alvaro sendiri? Aku tahu kamu semakin sibuk. Orderan bisnis kue kamu juga semakin banyak."
Zayna menarik napas panjang dan menggeleng pelan. "Aku bisa, Diba. Ini semua demi masa depan Alvaro. Aku rela capek asal dia bisa tumbuh dengan baik. Lagipula, Alvaro anak yang pengertian kok. Dia ngerti kalau Bunda harus kerja keras."
Adiba mengangguk, memahami sepenuhnya betapa kuatnya Zayna. Dalam lima tahun terakhir, Zayna telah berjuang sendirian untuk merawat Alvaro. Dia bukan hanya ibu yang penuh kasih sayang, tetapi juga seorang wanita yang bekerja keras demi masa depan anaknya. Adiba kagum pada tekad sahabatnya itu.
"Kamu hebat, Zayna. Aku tahu nggak mudah jadi orang tua tunggal, tapi kamu berhasil sejauh ini," kata Adiba sambil tersenyum tulus.
"Terima kasih, Diba," Zayna membalas dengan lembut. "Aku hanya ingin yang terbaik untuk Alvaro. Dia segalanya bagiku."
Sambil makan sarapan yang telah disiapkan Adiba, Alvaro mengangkat kepalanya dengan polos. "Bunda, hari ini Alvalo ketemu sama teman-teman di sekolah lagi, ya?" tanyanya, dengan nada sedikit ragu.
Zayna tersenyum dan mengangguk. "Iya, Nak. Alvaro akan ketemu sama teman-teman. Seru kan?"
Namun, ekspresi wajah Alvaro berubah seketika. Tidak ada keceriaan yang biasanya muncul setiap kali dia mendengar tentang sekolah. Zayna menyadari perubahan itu, tapi sebelum ia bisa bertanya lebih lanjut, Alvaro buru-buru menyuap makanannya, seolah ingin mengalihkan perhatian Bundanya.
Diam-diam, Alvaro merasa tidak senang pergi ke sekolah. Sejak kemarin, beberapa temannya mulai mengejeknya karena dia tidak punya ayah. Hal itu membuatnya sedih dan kehilangan semangat untuk belajar. Namun, Alvaro belum berani menceritakan hal itu kepada Zayna, takut membuat Bundanya khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/309360653-288-k644454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Religions (On Going)
Novela JuvenilCinta beda agama Kehilangan kesuciannya Hamil Di usir keluarga Itu semua di alami oleh gadis cantik bernama Zayna Marsell Hanara yang kehilangan kesuciannya karena jebakan yang di lakukan oleh teman dari pacar beda agamanya. Sialnya cowok yang bern...