Chapter 11 - Belanja

189 14 0
                                    

Assalamualaikum

HARI INI AKU ULTAH NIH MAKANYA AKU UP CERITA KU DUA² NYA SEBAGAI HADIAH BUAT KALIAN! 🥳💗

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen!!

Jangan jadi readers Silent ygy nulis susah

Happy Reading!

••••

Tak terasa kini kandungan Zayna sudah memasuki usia Minggu ke-39. Perutnya kini sudah membuncit besar dibandingkan hamil saat usianya 28 Minggu.

Adiba berniat mengajak Zayna pergi ke mall untuk belanja perlengkapan bayinya Zayna dan mencoba membuat Zayna tak lagi sedih. "Na, udahlah jangan sedih! Ayo ke mall kita beli perlengkapan buat bayi kamu!" Bujuk Adiba.

Zayna terseyum kecil, "Ku rasa di sini lebih baik. Aku terlalu malas belanja dib." Ucapnya dengan mengelus perutnya yang buncit.

"Ih, Zayna gak seru! Ayolah Na kita belanja, plis Na mau ya?!" Bujuknya lagi.

Tak tega dengan sahabatnya, Zayna menghela nafas dan mengangguk pasrah. Adiba memekik kegirangan ia langsung menarik Zayna ke kamar Zayna.

"Em, kamu cocok pakai gamis apa ya?" Gumam Adiba sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.

"Ah, hitam! Eh, jangan hitam deh nanti gerah soalnya kamu lagi hamil. Apa ya? Em, warna navy gimana Na?" Tanya Adiba kepada Zayna yang duduk di ranjang.

"Terserah kamu Dib." Jawab Zayna.

"Baiklah, warna Navy. Aku juga mau pakai gamis Navy biar kita couple an!" Adiba memberikan gamis tersebut ke Zayna, lalu dia melenggang pergi keluar dari kamar Zayna.

Adiba telah siap kini ia sedang menunggu Zayna bersiap-siap. "Zayna kamu kok lama banget sih? Ngapain aja?" Teriak Adiba yang mengedor-gedor pintu kamar Zayna.

"Sabar Dib!" Jawab Zayna.

Zayna sedang menatap pantulan dirinya di cermin, ia belum memakai Khimar nya. Sedari tadi ia mengelus perut buncitnya seraya bergumam sendiri.

Adiba membuka pintu kamar Zayna perlahan, ia menghampiri Zayna yang berdiri di depan cermin.

"Loh Na kenapa nangis lagi?" Tanya Adiba.

"Gak terasa kandungan aku sudah  memasuki usia ke-39 minggu, dan anakku sebentar lagi akan lahir kedunia ini tanpa seorang ayah." Ucap Zayna tersenyum getir.

"Udah ya, aku tau kamu kuat Na, jangan sedih lagi ya! Ayo berangkat nanti kesorean lagi." Ajak Adiba.

Adiba memasang Khimar dikepala Zayna dengan telaten. Kini bumil satu itu tampak cantik, "Perfect!" Ucapnya.

"Aku udah pesen taksi online, sebentar lagi bakal datang. Yok keluar!" Ajak Adiba.

Mereka berdua keluar dari rumah menunggu taksi online di teras. Mereka segera memasuki taksi yang baru saja datang.

Adiba menarik pergelangan tangan Zayna dan membawanya ke toko perlengkapan bayi. Dengan langkah yang riang, Adiba memilih baju yang cocok untuk calon anak Zayna.

"Zayna ini bagus nggak? Warna kesukaanku ini." Ucap Adiba sembari menunjukkan baju bayi berwarna biru muda itu.

"Itu untuk bayi laki-laki. Emang kamu tau jenis kelamin anakku?" Ucap Zayna sembari terkekeh kecil.

"Aku yakin bayinya laki-laki, yakin banget." Ujarnya dengan sangat yakin.

Zayna hanya mengangguk sembari tersenyum manis menanggapi ucapan Adiba. "Dib sini deh!" Ucapnya memanggil Adiba yang masih sibuk dengan baju-baju bayi.

Love Different Religions (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang