03

36.8K 3.6K 223
                                    

Athala langsung menarik tangan Noah saat bel masuk berbunyi dan membawa nya ke sisi lapangan dimana ada pohon besar dengan bangku di bawah nya.

"Noah please.. aku udah jelasin berapa kali sama kamu kalau aku sama Stella itu cuma sahabatan aja, ga lebih" ucap Athala yang menggenggam erat tangan Noah.

Athala tuh cinta mati sama Noah, dia cinta banget sama Noah makanya dia panik waktu Ale menyuruh Noah buat putus apalagi Noah katanya akan memikirkan nya.

"Bacot Lo, mana ada temenan cewe cowo gak libatin perasan mana ada sih Athala" balas Noah melepaskan genggaman tangan nya.

"Lo itu ketua OSIS, masa iya mikir hal sepele gini aja gak bisa"

Athala nampak gusar karena dia benar-benar tak ingin putus dengan Noah, Athala benar-benar mencintai Noa.

"Noah percaya sama aku, aku sama Stella gak ada apa-apa, kami cuma temenan" ucap Athala melas, menatap Noah belas kasihan.

"Kalau gue gak percaya Lo mau apa ?"

"Stella sakit No, kamu tau itu.. dia punya jantung lemah dan asma, orang tua nya nitipin Stella sama aku karena kami Deket dari kecil" Noah memutar mata nya malas.

"Ck Athala, sakit mah udah takdir dia kali, emang harus Lo nemenin dia 24 jam"

Athala sudah berulang kali menjelaskan masalah ini dan Noah mulai bosan mendengar nya.

"Stella gak punya temen No, gak ada yang mau temenan sama dia karena dia sakit, makanya aku selalu di samping dia, dia gak punya siapa-siapa"

"Ya terus hubungan nya sama gue apa bangsat !" Sentak Noah kasar.

"Noah, coba ngomong nya jangan kasar kaya gini ya, pake aku-kamu coba" ucap Athala lembut, coba memberi perhatian pada kekasihnya agar tak terlalu emosi.

"Athala, gue-"

"Aku Noah, bukan gue" potong Athala cepat membuat Noah menghela nafasnya.

"Athala, aku bisa sabar ya kalau perhatian kamu buat itu cewe ada batasan nya ! Tapi yang aku liat makin hari kamu makin kurang ajar dan ngeliatin sikap berlebihan kamu buat cewe itu"

"Astaga berlebihan apa sih, Aku udah bilang sama kamu, aku cuma cinta sama kamu, aku sayang sama kamu, cuma kamu Noah ! Kamu mau aku harus gimana supaya kamu tau kalau aku sama Stella gak ada hubungan apa-apa"

"Oke, pulang sekolah temenin aku main"

"Baik-

Athala langsung terdiam sesaat karena dia ingat jika pulang sekolah nanti ia akan menemani Stella ke rumah sakit buat cek up.

"Pulang sekolah gak bisa, nanti malam gimana ?" Tawar Athala mencoba memberi pengertian.

"Sekalian aku nginep, jadi besok kita berangkat sekolah bareng" sambungnya, menatap Noah penuh harap.

Noah justru menatap Athala dengan datar yang dimana semakin membuat Athala gusar tak tenang.

"Lo ada janji sama cewe itu Athala ?" Tanya Noah, lupakan perintah Athala yang menyuruhnya ngomong aku-kamu.

"Noah bisa ubah bahasa kamu ? Kita udah sama-sama sepakat buat gak ngomong pake bahasa gaul lagi"

"Persetan Athala, jangan ngalihin pembicaraan, jawab pertanyaan gue yang tadi"

Athala hanya mampu menghela nafasnya pelan. Ia kembali menggenggam tangan Noah, menatap Noah lekat, mencoba kembali memberi pengertian.

"Stella-

"Anjing Lo Athala ! Jadi Lo lebih milih dia dari pada gue ?" Potong Noah cepat.

"Sat, Lo gak mau di putusin tapi kelakuan Lo kaya gini gila, mikir ! Punya otak kan Lo !" Sentak Noah.

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang