09

32K 3.1K 112
                                    

Hari ini Athala akan pulang dengan Noah, ia sudah menunggu Noah di depan kelas nya, dan benar saat Noah keluar ia langsung tersenyum lembut membuat Noah sedikit kaget karena melihat Athala ada di depan kelas nya.

"Athala ? Ngapain disini ?" Tanya Noah bingung, biasanya Noah ngeliat Athala di parkiran bareng cewe pengharum mobil, sekarang justru di depan kelasnya.

"Pulang bareng aku yok" ajak Athala membuat Noah semakin bingung.

"Tumben.."

"Hehe, kamu bawa motor gak ?"

"Enggak sih, motor di bawa Ale"

"Yaudah pulang bareng aku ya, mampir makan dulu tapi"

Noah mengangguk, langsung saja Athala merangkul Noah lembut berjalan beriringan ke parkiran, para murid banyak yang menyapa keduanya karena memang Athala dan Noah itu pasangan goals banget. Tapi gak tau kenapa Athala bisa ngebuat Noah ada di posisi kedua, tanpa sadar.

"Kamu bawa mobil apa motor ?" Tanya Athala.

"Mobil, kenapa ?"

"Gak papa sih nanya aja"

"Athala !!" Athala menoleh sementara Noah memutar mata nya malas karena ia sudah sangat hafal suara siapa itu.

"Athala anterin aku ke rumah sakit yok, aku mau check up" ucap Stella, dengan wajah pucat nya.

Athala menoleh menatap Noah yang juga tengah menatap nya sambil melipat kedua tangan nya di dada, memandang Athala, mau tau dia jawaban apa yang akan di berikan oleh Athala.

"Sorry ya, aku mau pergi sama Noah ada urusan sama Noah, aku pesenin go-car aja ya" ucap Athala membuat Noah tersenyum miring menatap Stella.

Sementara Stella malah menunduk sedih walaupun di dalam hati nya sudah geram karena Athala mulai secara perlahan mulai berbalik arah, ia harus memikirkan cara agar Athala kembali padanya apapun caranya.

"Stella ?" Panggil Athala karena Stella yang terdiam.

"O-oh enggak, gak papa, aku bisa pesan sendiri kok" balas Stella.

Athala mengangguk, dan langsung berjalan ke sisi kemudi sementara Noah berjalan menghampiri Stella dengan senyum miring nya.

"Sorry ya, Athala milik gue hari ini, bye~ cewe penyakitan~"

Stella menggeram marah, sepertinya memang ia harus sedikit mengorbankan dirinya sedikit untuk membuat Athala membenci Noah.

Sementara itu Noah terus menatap Athala yang sedang fokus menyetir, sebenarnya Athala juga merasa jika Noah sejak tadi memperhatikan nya, jadi saat ia berada di lampu merah ia menoleh menggenggam tangan Noah lembut dan menatap nya.

"Kenapa ?" Tanya Athala lembut, Noah menggeleng pelan lalu menghela nafasnya pelan.

"Gak nyangka aja kamu bisa nolak cewe itu" ucap Noah membuat Athala mengangguk mengerti.

"Kan aku udah bilang kalau aku bakal jaga jarak sama Stella"

"Iya juga sih"

Setelahnya mobil kembali berjalan dan mereka sampai di sebuah kafe favorit Athala dan Noah, Noah langsung turun di ikuti Athala di belakang nya.

Ini adalah kafe anak anjing, banyak anak anjing dari berbagai ras di sini untuk menemani para pelanggan dan ini juga menjadi salah satu kafe favorit Noah kenapa ia menjadikan kafe ini favorit.

Keduanya duduk di tempat biasa, Noah langsung membeli makanan anak anjing di kasir sementara Athala memesan makanan dan minuman, Noah kembali dengan wajah senang nya karena ia sudah di ikuti sekitar 5 anak anjing lantaran ia yang membawa makanan anak anjing nya.

"Kamu mau ikut kasih makan anak anjing nya gak ?" Tanya Noah, namun Athala menggeleng.

"Kamu aja" Noah mengangguk mengerti.

Noah asik memberikan makan untuk anak anjing nya, sesekali tertawa karena tingkah lucu anak anjing, Athala mengambil ponsel untuk memotret beberapa foto Noah, pun mengambil Vidio Noah yang tertawa lepas.

"Noah makan dulu nanti keburu dingin" ucap Athala membuat Noah mengangguk mengerti.

Noah dan Athala makan sambil bercerita ria lebih tepatnya Athala yang banyak mendengar cerita Noah, memang ia tak melewatkan apapun tentang Noah.

Athala selalu mengucapkan syukur dalam hati karena ia mendapatkan Noah yang di sukai banyak orang, ia beruntung mendapatkan Noah saat semua orang berusaha sebanyak apapun untuk mendapatkan Noah. Kejadian tadi membuat Athala sadar, jika ia memang sudah sangat egois dan mewajarkan sikap Noah yang selalu sarkas pada Stella. Athala akan mencoba melakukan yang terbaik dan menebus semuanya pelan-pelan.

"Oh iya nanti pulang mampir swalayan ya, Ale nitip cemilan" ucap Noah di angguki oleh Athala.

"Pulang sekarang mau ? Mendung soalnya" ajak Athala.

"Boleh deh udah sore juga"

Keduanya pun langsung bergegas keluar untuk pulang, seperti permintaan Noah jika mobil akan berhenti di swalayan.

"Mau di temenin gak ?" Tanya Athala.

"Gak usah, sendiri aja cuma bentar kok" Athala mengangguk lalu memberikan beberapa lembar uang untuk Noah.

Noah segera masuk untuk membeli cemilan milik Ale dan untuk nya juga.

Tiba-tiba ada yang menabrak nya dari belakang membuat Noah berbalik dan berdecak kesal.

"Kalau jalan liat-liat bangsat !" Sentak Noah kasar.

"Oh Lo ternyata" ucap Noah menatap Martin malas.

Noah yang males ngeliat muka Martin segera pergi tapi Martin lebih dulu nahan lengan nya.

"Sorry" ucap Martin mengambil jajanan Noah yang terjatuh.

"Apa ?" Tanya Noah bingung.

"Gue minta maaf sama ucapan gue yang di kantin" Noah terdiam sesaat lalu menganggukkan kepala nya mengerti.

"Stella adalah orang yang gue suka makanya gue gak suka ada yang ngejelekin dia" ucap Martin membuat Noah membola terkejut.

"Katarak mata Lo ? Bisa-bisanya Lo suka sama betina muka dua kaya gitu ? Cewe banyak kalau Lo gak suka cowok" cerocos Noah, bukannya marah Martin justru terkekeh pelan.

"Lo pasti kaget ya denger nya, memang sih karena cuma beberapa orang aja yang tau termasuk Athala"

"Waw.. di luar ekspetasi gue banget sih sebenernya, jadi ini alasan Lo sering marah-marah karena gue ngehina tuh cewe ?" Martin mengangguk membuat Noah mengerti.

"Kalau Lo suka sama tu orang kenapa gak bilang ? Siapa tau kalau Lo bilang, dia gak bakal deket-deket Athala lagi, gue juga gak bakal buang-buang waktu buat ngomel"

"Udah pernah sayangnya di tolak, dia bilang kalau ada orang lain di hati nya" Noah terdiam karena merasa was-was setelah mengetahui jika Stella menyukai orang lain, bagaimana jika orang yang di sukai itu adalah Athala ? Dan ini menjadi alasan kenapa itu cewe pengharum ruangan menempel sama Athala ?

"Kalau Lo mikir orang yang di Stella adalah Athala gue juga pernah mikir gitu, karena kedekatan dia sama Athala itu kaya gak wajar dan Stella kaya sengaja buat Deket sama Athala" Noah mulai berpikiran negatif sekarang.

"Sebenernya gue juga sempet mikir gitu, ya mau gimana lagi kan, gimana kedepannya aja"

"Gue udah maafin Lo, jadi Lo bisa hidup tenang" ucap Noah menepuk bahu Martin beberapa kali, yang mana membuat Martin kembali tertawa pelan.

"Ganteng juga Lo kalau di liat-liat" celetuk Noah membuat Martin langsung diem. Noah menggelengkan kepalanya dan memilih pergi setelah membuat anak orang salting brutal.

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang