12

28.9K 3.2K 193
                                    

Noah menatap Athala datar, semenit saat bel istirahat berbunyi, Athala langsung menarik tangan nya dan membawa ia ke roftoop sekolah.

"Noah, aku minta maaf-

"Basi Athala, basi tau gak.. berulang kali Lo minta maaf tapi berulang kali juga Lo ngulang kesalahan yang sama, gue capek kalau harus terus maafin kesalahan Lo, gue capek harus ngehadapin Lo yang terus ngerengek minta maaf, harus sebanyak apa Lo minta maaf ke gue dan berakhir Lo yang berjanji manis bakal berubah ?" Athala menundukkan kepalanya sedih dan itu benar-benar membuat Noah muak bukan main.

"Kemana Lo semalem ?" Tanya Noah dengan tatapan datar dan suara yang tak bersahabat.

"Rumah sakit"

"Stella lagi ?" Athala hanya mampu diam sebelum akhirnya Noah terkekeh pelan.

"Udahlah Athala, gue capek kalau harus gini terus, gue pacar Lo tapi gue ngerasa kalau gue adalah selingkuhan Lo, kalau gak ada perubahan dan terus kaya gini mending kita selesai aja" Athala langsung mendongak menatap Noah tak terima.

Tiba-tiba ponsel Athala berdering menandakan jika ada yang menelfon nya, ternyata papa Stella menelfon nya.

"Halo Om ?"

"Athala kamu bisa ke rumah sakit gak ?"

"Memang nya kenapa Om ?"

"Stella gak mau makan dari semalam, dia cuma mau makan kalau ada kamu, Om boleh minta kamu buat datang ke rumah sakit sekarang ?"

Athala terdiam ia menatap Noah yang Noah sendiri sedang melamun dengan pandangan lurus, mereka berada di pembatas roftoop.

"Bisa Om, saya kesana sekarang"

"Baik saya tunggu ya Athala"

Athala mematikan panggilan nya lalu ingin menyentuh Noah namun Noah langsung menghindar.

"Kita bicara nanti lagi ya, aku mau ke rumah sakit sekarang" Noah belum memberi jawaban nya namun Athala sudah pergi sebelum perkataan Noah membuat langkah Athala berhenti.

"Sekali lagi Lo berani ngelangkah detik ini juga kita putus Athala" ucap Noah tanpa berbalik menatap Athala.

"Noah please.. Stella lagi sakit dan dia lagi butuh aku" bela Athala memelas.

"Gue juga lagi butuh Lo Athala ! Gak bisa apa Lo mikirin gue ?! Jangan Stella terus yang ada di pikiran Lo ! Gue tau Stella itu sahabat Lo dan dia sakit tapi posisi nya adalah gue pacar Lo dan dia cuma sahabat Lo !"

"Noah, kalau Stella sehat tanpa penyakit yang di derita nya aku juga pasti bakal lebih priorotasin kamu, tapi Stella sakit ! Hidup nya bergantung sama obat dan obat ! Kamu gak bisa apa ngalah sebentar ? Jangan jadi orang yang egois !" Noah terdiam karena jujur ini pertama kalinya Athala berbicara menggunakan nada tinggi dengan nya dan ia cukup speechless sebenarnya.

"Apa Lo bilang ? Ngalah ? Harus kaya gimana lagi gue ngalah ? Harus dengan apa lagi gue bersikap ngebiarin Lo di monopoli sama dia ?"

"Athala Lo selama ini gak mikir gimana ngalah nya gue ? Lo gak ngeliat gue yang selalu ngalah kalau Lo bareng dia ? Lo gak ngeliat itu semua ?"

"Noah please.. aku lagi banyak kerjaan di OSIS, Stella drop, kamu jangan cari masalah lagi sama aku"

Noah menatap Athala datar, ia benar-benar tak habis pikir dengan Athala.

"Athala... Kita selesai"

Athala hanya bisa menegang kala Indra pendengaran nya mendengar penuturan Noah yang gak masuk akal menurut nya, bahkan Noah berjalan melewati nya pun ia tak berniat untuk menahan Noah.

Athala hanya mampu menghela nafasnya pelan, saat tangan Noah ingin memegang gagang pintu ia terhenti.

"Kamu mau putus cuma masalah sepele gini Noah ? Cuma karena kamu cemburu sama Stella kamu mau putus ? Kekanak-kanakan sekali" ucap Athala yang mampu membuat hati Noah mencelos sakit.

Apa katanya tadi ?

Ia kekanak-kanakan ? Tolong katakan padanya, di sisi mana nya ia yang memiliki sifat childish ?

Noah tetap melanjutkan perjalanan nya tanpa berniat untuk menjawab ucapan Athala, ia sudah cukup sakit hati dengan ucapan Athala sebenarnya jadi ia lebih memilih untuk menenangkan dirinya.

Ayolah, mereka pacaran cukup lama, saling mengenal satu sama lain juga lama, putus karena Athala lebih memilih untuk perhatian pada sahabat nya tak bisa di terima begitu saja.

Noah berjalan terburu-buru ingin pulang, sesekali air mata nya menetes karena tadi ia menahan tangis nya.

"Eh Noah !!" Panggil Eja namun Noah kembali melewati nya begitu saja membuat Eja bingung bukan main.

Noah mengambil motor nya dan langsung pergi dari pekarangan sekolah, karena tak ada penjaga sekolah hari ini jadi ia bebas keluar dari sekolah dengan mudah.

Melewati lalu lintas dan hampir menabrak beberapa pejalan kaki membuat Noah mendapatkan umpatan dari para pengendara lainnya.

Hingga puncak nya ia hampir menabrak seorang anak SD yang hendak menyebrang, beruntung Noah mampu membanting stir nya jadi ia jatuh dengan motor yang menindih nya.

Beberapa mobil polisi menghampiri nya, membawa ia beserta motor nya

2 jam berlalu, Ale di suruh oleh Asher untuk menjadi wali Noah karena memang tak ada orang lain yang bisa di suruh, mereka tak punya sanak saudara dan mereka hanya bisa mengandalkan satu sama lain.

Ale datang dengan tergesa-gesa, menunduk beberapa kali pada polisi yang memarahi Noah, bahkan beberapa ancaman yang hanya di anggap angin lalu bagi Noah, Ale terus meminta maaf atas perlakuan Abang nya dan akan menjamin jika ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya

Setelahnya Ale menarik Noah dengan kasar, perbedaan tubuh mereka yang tak jauh beda membuat Ale terlihat seperti seorang kakak bagi Noah. 

"Lo mau mati ha !!" Sentak Ale, berteriak nyaring di hadapan Noah sesaat setelah melihat keluar dari kantor polisi, mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang melewati kakak beradik yang tengah bertengkar.

"Lo kalau mau mati bilang !! Biar gue yang matiin Lo, jangan kaya gini Noah !!" Teriak Ale frustasi.

Ia tadi sedang ada ujian praktek, lalu guru piket datang mengatakan jika Abang sulung nya menelfon, dan berkata dengan panik jika Noah hampir menabrak anak SD karena membawa kendaraan ugal-ugalan.

Tidak taukah Noah, kalau Ale panik dan keringat dingin saat mendengar kabar nya ? Ia pucat dan langsung Tremor, menghentikan taksi dan segera pergi ke kantor polisi.

"Al... gue..." Ale menghela nafasnya pelan.

"Kita pulang sekarang, maaf tadi gue ngebentak Lo"

"Ayo, nanti gue beliin mie ayam" segera Ale merangkul Noah dan membawanya pulang, ia akan meminta maaf nanti karena sudah meninggikan suaranya.

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang