"Noah !!" Noah menoleh kala ia mendengar suara Abang nya, terlihat Asher yang berlari menghampiri nya.
Langsung saja Noah yang awalnya di peluk oleh Ale bangun dan menghampiri Asher, ia kembali menangis di pelukan Asher, Asher hanya bisa mengelus punggung Noah yang bergetar karena menangis.
"Gak papa, Abang disini.. Abang disini No.." ucap Asher lembut menenangkan adik nya.
"Abang disini, jangan takut.." ucap Asher lirih membuat Noah bukannya menghentikan tangisan nya malah makin keras walaupun suaranya tak terdengar lantaran wajahnya yang tertutup dada Asher.
Ale yang melihat Noah menangis seperti itu mengepalkan tangan nya kuat, ia dan Asher saja berusaha sebanyak mungkin untuk tidak membuat Noah menangis, namun orang lain yang bahkan bisa dikatakan orang asih mampu membuat Noah menangis sampai seperti ini.
Ale benar-benar menahan emosi nya walaupun darah nya mendidih, ingin ia melampiaskan nya namun Noah lebih utama saat ini.
"Kita ke rumah sakit ya, Abang yang bakal tanggung jawab sama keluarga nya" ucap Asher namun tak di respon oleh Noah.
"Al, kamu ikut ?" Tanya Asher menatap di bungsu.
Ale menghela nafasnya pelan, ia mencoba menenangkan dirinya hingga akhirnya ia mengangguk pelan.
Akhirnya ketiga nya pergi menuju ke rumah sakit seperti yang Asher katakan jika ia akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
Sudah sampai di parkiran rumah sakit namun nampaknya Noah tak mau turun dari mobil.
"No, kamu mau disini aja ? Biar Abang yang masuk, nanti Ale yang nemenin kamu" ucap Asher, Noah mendongak menatap Abang nya sekilas.
"Gak papa bang, Noah ikut juga bagaimanapun juga ini karena Noah" ucap Noah pelan.
"Ini kecelakaan No, jangan nyalahin diri sendiri ya.. Abang mohon" Noah mengangguk mengerti.
Mereka berjalan memasuki rumah sakit dengan Asher yang setia menggenggam tangan kecil Noah sementara Ale memilih berjalan di belakang Noah dan Asher, tatapan nya datar dan dingin, tatapan membunuh nya tiba-tiba ada.
Oh apakah ada yang bilang jika Ale memiliki orang lain di dalam tubuh nya ?
Semacam alter ego ?
Dia bernama Lynn.
Dan apakah sekarang yang bersama Noah dan Asher adalah Lynn atau Ale ?
Mereka sampai di pantai 8 kamar 301 dimana keluarga Stella ada, sudah ada kedua orang tua nya dan Athala tentu saja, ada Bastian juga yang ikut takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Langkah Asher terhenti, ia menatap datar pada wanita dan pria paruh baya yang ia yakini adalah orang tua korban.
"Ngapain disini" suara dingin dan datar itu mampu membuat semua orang menoleh menatap Asher dan yang lainnya.
Alena selaku mama nya Stella terkejut melihat anak-anak nya datang.
"N-noah-"
Alena ingin menghampiri anak-anak nya namun Asher langsung berdiri di hadapan Noah menatap Alena datar dan dingin.
Lagian manusia normal mana yang tetap baik-baik saja berhadapan dengan orang tua yang tega membuang anak-anak nya dan memilih untuk hidup dengan pria lain.
Suasana menjadi tak terkendali, aura dingin langsung menyelimuti mereka.
Ale menarik Noah untuk berdiri di belakang nya, Noah yang tak mengerti apa-apa hanya menurut saja.
"A-asher.. ini mama" ucap Alena pelan namun Asher berdecih tak suka.
"Tak ada mama dalam hidup saya" balas Asher datar.
"Keluarga korban ?" Tanya dokter yang keluar dari ruang UGD.
"Saya papa nya dok, bagaimana anak saya ?" Tanya Adrian selaku papa Stella.
"Kondisi nya kritis, bukankah pihak keluarga seharusnya tau jika pasien memiliki alergi terhadap makanan seafood ? Kenapa membiarkan nya memakan makanan tersebut ?"
"Maaf atas kelalaian kami, lalu bagaimana kondisi nya ?"
"Saat ini kondisi nya di ambang hidup dan mati, pernafasan nya terganggu, ruam-ruam merah yang ada di tubuh nya mulai berwarna keunguan, kondisi nya saat ini tak bisa dikatakan baik, apalagi ia memiliki penyakit jantung lemah dan asma itu membuat kondisi nya berada di tingkat bawah, untuk saat ini saya tak bisa mengatakan apakah pasien akan baik-baik saja karena pasien koma"
Semua orang yang ada disana terkejut tentu saja termasuk Noah yang mendengar nya.
"Kami sudah melakukan tugas kami sebaik mungkin, tapi takdir berkata lain dan dengan berat hati kami katakan pasien koma"
Alena langsung menangis keras di pelukan suami nya sementara Noah tak ingin mendengar nya lagi, ia menarik Ale dan memeluk nya erat membenamkan wajahnya di dada bidang Ale, Ale menutup kedua telinga Abang nya dengan sesekali menciumi pucuk kepala Noah sayang.
"Semua ini gara-gara Lo Noah" mendengar nama nya di sebut membuat Noah menoleh dan terlihat Athala yang menatap nya marah.
Seumur hidup mengenal Athala, Noah tak pernah melihat Athala semarah ini, sebesar itulah pengaruh Stella bagi Athala ?
"Athala apa maksud nya ?" Tanya Alena bingung.
Athala menunjuk Noah yang berada di pelukan Ale.
"Dia yang kasih Stella makanan seafood Tante" ucap Athala.
"Noah-
"Ini kecelakaan, adik saya tak sengaja dan dia tak tau jika anak anda memiliki alergi terhadap makanan laut. Lagipula tidak semua orang tau anak anda punya alergi" Asher langsung memotong ucapan Alena.
"Lagipula, pikirkan secara logika, jika anak anda sudah tau memiliki alergi untuk apa mendatangi adik saya" sambung nya.
"Jangan mentang-mentang Noah adik Lo, Lo belain dia bang ! Gimanapun Noah yang salah udah buat Stella koma !!" Sentak Athala kasar.
"Athala, seharusnya Lo mikir, cewek itu punya alergi makanan laut, ngapain datengin Noah yang lagi jualan makanan laut, Lo pikir Noah mau ngebuang waktunya buat nyelakain cewe itu ?" Ucap Asher membuat Athala terdiam, begitupun yang lain.
"Noah pasti sengaja karena dia dendam sama Stella, dia dari dulu gak suka saya dekat sama Stella Tan, Om.. makanya dia ngelakuin semua ini" Noah menatap Athala tak percaya karena Athala menuduh nya.
"Diem dan hentikan omong kosong Lo Athala Sebastian sebelum gue robek mulut Lo" ucap Ale dingin dengan aura membunuh nya.
"Ngomong No ! Jangan diem aja !" Sentak Athala membuat Noah terkejut pelan.
"B-bang.. a-le... Ini salah Noah, Noah yang kasih Stella cumi" cicit Noah pelan.
"Gue tau No.. Gue tau.. jadi diem aja biar gue sama Asher yang nyelesai in ini semua" ucap Ale membuat Noah bingung karena tak memanggil nya dengan embel-embel bang.
"Saya mau Noah mampu mempertanggung jawabkan kesalahan nya, dengan mengundurkan diri dari sekolah agar tidak menjadi ancaman bagi Stella di masa depan nanti" ucap Athala menatap Noah lekat.
"Dan... Noah, kita putus"
Noah tak menjawab, toh memang seharusnya mereka sudah putus, dia saja yang mudah luluh dan kembali menerima Athala. Sekarang Athala yang mengatakan putus, jadi bisa di pastikan bahwa mereka tidak akan bersama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSATO || BL (Tamat)
Non-Fiction#brothership #homo #gay JANGAN SALAH PLEASE !! BACA TAGAR !! JANGAN BERISIK DI KOMENTAR ! PASSATO yang berarti masa lalu Di saat kepercayaan di dalam hubungan susah tak bisa di pertahankan maka hubungan tak pantas untuk di lanjutkan Noah memilih m...