15

34.6K 3.3K 282
                                    

Noah berdecak kesal, dirinya baru saja sampai di sekolah baru saja menginjakkan kaki nya di pintu utama tapi sudah ada yang menarik nya dengan kasar, Noah menatap punggung orang tersebut dengan malas.

Hingga ia di bawa ke gudang belakang sekolah, Noah di hempaskan begitu saja membuat Noah meringis kala siku nya terkena meja yang sudah tidak terpakai.

"Noah kita gak pernah putus sampai kapan pun inget itu" ucap Athala dingin menatap Noah tajam.

"Kata siapa ? Gue mau putus dari Lo Athala ! Terserah Lo terima atau enggak tapi gue mau putus !! Gue udah gak kuat sama sikap Lo !!" Sentak Noah kasar.

"Stella sakit Noah-"

"Lo yang sakit gila !! Lo yang sakit bukan cewe itu !!" Potong Noah cepat.

"Kamu harusnya ngerti ! Berapa kali aku harus bilang kalau Stella sakit dan dia cuma punya aku, orang tua nya nitipin dia ke aku, aku punya tanggung jawab yang besar-

"Sialan Lo Athala !!! KENAPA GAK LO BAWA PULANG CEWE ITU DAN KUNCI DI KAMAR SUPAYA GUE GAK LIAT HA !!!"

"Noah please !!"

"Aku udah bilang, Stella sakit, dia punya jantung yang lemah dan pernapasan nya yang bermasalah"

"Bacot Lo ! Emang takdir nya dia aja yang udah mau mati ! Mati mah mati aja !"

Plakk

Noah merasakan pipi nya yang begitu panas dan nyeri, tak menyangka Athala akan bermain tangan dengan nya padahal mereka tak pernah bertengkar apalagi masalah wanita seperti ini.

Noah menatap Athala yang terlihat memandang tangan nya yang bergetar, mungkin juga kaget karena tiba-tiba udah nampar Noah.

"Athala... Lo berubah" ucap Noah pelan membuat Athala mendongak menatap Noah sedih.

"Gak Noah, gak.. aku gak berubah, ini aku.. pacar kamu No.." lirih Athala pelan.

Athala berjalan pelan mencoba menggapai Noah namun Noah langsung mundur menghindari Athala.

Athala bersujud di kaki Noah, menyatukan tangan nya menatap Noah dengan mata yang sudah sembab karena menangis, sefrustasi itu Athala kala Noah memutuskan hubungan mereka

"No aku sayang sama kamu.." lirih Athala pelan.

Noah memalingkan wajah nya, enggan menatap Athala walaupun di dalam hati ingin sekali merengkuh tubuh Athala, memeluk nya erat.

Noah juga ikut meneteskan air mata nya, hati nya sakit karena tangisan Athala.

"Athala please... Kita udah selesai" ucap Noah pelan dengan suara yang bergetar.

Athala menggeleng brutal tak setuju dengan ucapan Noah, ia memohon agar Noah menarik kembali ucapan nya.

"Noah please.. aku mohon tarik lagi ucapan kamu, jangan putus.." ucap Athala memohon.

Noah menghela nafasnya frustasi, lalu mata nya membola kala melihat hidung Athala yang meneteskan darah nya, sedetik kemudian Noah di buat terkejut karena tubuh Athala yang ambruk dengan suhu tubuh yang hangat.

"Athala ! Athala bangun ! Bangsat gak lucu tau gak Athala !!" Noah mencoba membangunkan athala namun nihil tak ada hasilnya.

Ia berlari keluar gudang mencoba mencari bantuan, beruntung satpam yang sedang patroli lewat jadi ia meminta bantuan nya.

"Sebenarnya tak ada yang perlu di khawatirkan, hanya demam biasa dan kelelahan saja, pasien juga nampak nya sedang banyak pikiran yang membuat dirinya memikirkan banyak hal berakhir membuat tubuh nya tertekan dan stres" ucap dokter UKS, Noah mengangguk mengerti.

"Saya akan belikan sarapan kalau pasien datang, kamu tolong jaga bentar ya"

Noah menatap Athala yang begitu pucat, memejamkan mata nya hingga setetes air mata nya jatuh, ia berjalan mendekati Athala duduk di bangku yang ada, menggenggam erat sebelah tangan Athala sambil mengelus nya pelan.

"Kamu kenapa sih Athala... Kenapa bisa sakit gini... Kamu mikirin apa" lirih Noah pelan.

Sesekali Noah menghapus keringat yang ada di dahi Athala.

Hingga sekitar 30 menitan barulah Athala menggeliat pelan tersadar, Noah langsung cepat tanggap dengan mengambilkan minum untuk Athala.

"Kamu udah makan ? Aku suapin ya" Athala tak menjawab namun tetap menerima suapan demi suapan yang di berikan oleh Noah.

Setengah mangkuk bubur habis, Athala menggeleng tanda ia kenyang.

Keheningan menyelimuti mereka sampai 10 menit lamanya, Noah sebenarnya gak tega ninggalin Athala yang lagi sakit sendirian disini.

"Athala, kamu istirahat aja nanti aku yang izinin sama guru" ucap Noah lembut.

"Jangan pergi" lirih Athala, Noah diam memperhatikan Athala diam.

"Noah..." Noah menghela nafasnya panjang lalu mengangguk, kembali duduk di bangku yang memang di sediakan.

"Janji jangan pergi, disini aja" Noah mengangguk hingga akhirnya Athala memejamkan mata nya perlahan.

Ceklek

Noah menoleh ternyata Bastian.

"Bang Atha sakit ? Kok bisa ?" Tanya Bastian pada Noah, ia dapat info dari dokter UKS tadi.

"Kecapean Bas, kamu ngapain disini ? Kenapa gak di kelas ?" Balas Noah.

"Bang Atha capek pasti karena gak makan beberapa hari ini"

"Maksud kamu ?"

"Iya bang, bang Atha gak mau makan sebelum kalian balikan"

Noah terdiam, mengelus tangan Athala yang menggenggam erat tangan nya seolah tak membiarkan ia beranjak sedikit pun.

"Abang... Masih mau putus sama bang Atha ?" Tanya Bintang hati-hati.

"Gak tau Bas, aku bingung... Aku bingung keputusan aku buat mutusin Athala bener atau enggak"

Bastian hanya bisa menghela nafasnya pelan, hidup berdua dengan Abang nya membuat Bastian banyak bergantung pada Athala, ia tak tega melihat Athala seperti ini.

"Bang Noah gak bisa mikir dua kali ya bang buat di pikirin lagi keputusan Abang, kasian bang Atha bang"

"Bas, aku udah mikirin semuanya, siapa sih yang masih mau bertahan kalau ada di posisi aku, cuma orang stres yang masih mau pacaran sama Athala dengan sikap Athala yang kaya sekarang" jelas Noah lelah.

"Bang, tapi bang Atha gak punya perasaan apapun sama Stella, dia cuma cinta sama Lo bang"

Noah memilih diam, dirinya tak punya jawaban tentang pertanyaan Bastian jadi diam lebih baik.

"Yaudah bang, gue ada ulangan, kalau gak keberatan nitip bang Atha ya, kalau Lo mau masuk kelas masuk aja entar bang Atha gue yang bawa pulang" ucap Bastian di angguki oleh Noah.

Kini hanya tinggal Noah sendirian di dalam UKS dengan tangan yang masih mengelus tangan Athala lembut.

"Sebesar ini pengaruh nya kalau aku putusin kamu ya" gumam Noah pelan.

"Jangan sakit Athala, jangan sakit karena aku... Please jangan kaya gini hiks... Aku semakin ngerasa bersalah kalau gini caranya" tangis Noah.

"No.. kamu jangan pernah tinggalin aku ya"

"Apaan sih Athala kok jadi alay, lagian siapa juga yang mau ninggalin kamu"

"Ya siapa tau nanti ada cowok yang lebih ganteng and kamu berpaling kan aku yang ribet"

"Haha enggak aku cinta nya kan sama kamu jadi jangan mikir yang enggak-enggak"

"Makasih No, udah mau Nerima aku jadi pacar kamu, aku akan berusaha buat gak bikin kamu kecewa"

Tak siapapun sadari jika ada seseorang di luar pintu UKS, setelah cukup berdiam diri di sana ia segera pergi menuju kelas nya.

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang