17

30.1K 3.2K 189
                                    

Hari ini ada acara pensi di sekolah, tentu saja warga sekolah beserta para guru begitu antusias dan tengah sibuk-sibuk nya, menyuruh semua murid untuk ikut membantu memeriahkan acara pensi yang akan di buka bagi umum, termasuk semua orang dari luar sekolah bisa untuk mendatangi nya.

"Ck males banget gue masa" ucap Noah, dirinya sedari tadi terus berceloteh lantaran ia mendapatkan tugas untuk menjaga stan makanan beraneka ragam nya, ya lebih baik ini sih dari pada harus jadi panitia entah apa itu dia lupa.

Ia tak sendiri melainkan bersama Eja, karena setiap stan hanya boleh di jaga oleh 2 orang saja.

"Udah lah No, terima aja lagian kan lumayan dapet icip-icip" balas Eja cengesesan.

"Nyeyeye~ bacot lo, panas nih gue harusnya tuh ya gue di kelas lagi enak-enakan tidur"

"Ya udah Sono kalau mau besok di hukum sama pak Budi, gue kaga ikut-ikutan"

"Gak asik Lo"

Eja memilih mengabaikan Noah yang terus menggerutu kesal, sambil tangan nya yang asik mengambil setiap makanan untuk di masukan ke mulut nya, sesekali ia menyuapi Noah, walaupun sempat menolak tapi tetap buka mulut dan justru mendapatkan tatapan sinis dari Eja.

"Eh No, gue beli minum dulu ya Lo mau apa ?" Tanya Eja tiba-tiba.

"Apa aja, Pop Ice yang warna nya biru juga gue mau, terserah lah yang penting dingin"

"Oke, bentar ya"

"Hmm"

Eja pergi meninggalkan Noah sendirian, hingga dari kejauhan seseorang mulai menyeringai karena melihat Noah mulai sendiri dan semua orang sibuk dengan sendiri-sendiri.

"Gue mau liat, setelah kejadian ini apa Athala masih tetap pertahanin Lo" gumam nya pelan.

"Bang" Noah menoleh ternyata Ale yang datang bersama teman nya.

"Eh Al, mau pesen ?" Ale menggeleng.

"Numpang lewat aja sih gue, ngeliat Lo disini kaya orang kesusahan nyari pelanggan yaudah gue sapa"

Noah tersenyum paksa ingin sekali ia menyiram wajah tampan adik nya dengan minyak yang ada di hadapan nya saat ini.

"Al, Lo gak mau kan ini minyak melayang di muka Lo, jadi pergi sebelum gue tusuk biji mata Lo pake ini tusuk gigi" ancam Noah malah membuat Ale dan teman-teman nya terbahak, memang menyenangkan menjahili Abang nya yang satu ini, maka wajar jika Ale begitu dekat dengan Noah di banding Asher.

Ale dan teman-teman nya pun pergi dari sana membuat Noah masih emosi karena di jahili hingga atensi nya menoleh lantaran seseorang mendatangi STAN nya.

Noah memutar mata nya malas lantaran yang datang sungguh membuat nya malas, siapa lagi jika bukan pengharum ruangan.

"Mau apa Lo" ucap Noah malas.

"Bang, aku mau beli ya" ucap Stella dengan suara lembut nya plus tatapan polos menatap Noah.

"Ck, males banget gue, mana yang beli betina jadi-jadian pula" gumam Noah pelan.

"Yaudah apa, buruan" ucap Noah.

"Eum.. aku mau cumi sambalado nya 1 sama bakso goreng nya 5" Noah tanpa ba-bi-bu lagi langsung mengambilkan pesanan Stella, dalam hati berharap agar Stella segera pergi dari hadapannya.

"Terimakasih, boleh aku makan disini ?" Tanya Stella yang berbinar mendapatkan pesanan nya.

"Terserah, mau Lo makan di kamar mandi juga gak ada urusan nya sama gue" balas Noah tak suka.

Tanpa siapapun sadari jika Stella nampak menyeringai tipis, biarkan kali ini ia mengorbankan dirinya walaupun harus masuk rumah sakit, semua demi Athala agar ia kecewa pada Noah, berharap Athala putus dengan Noah dan berakhir menjadi miliknya.

Stella mulai mengigit cumi sambalado nya, satu gigitan kecil saja mulai membuat nafas nya sesak dan ia mulai kesulitan bernafas.

Ruam-ruam kecil kemerahan juga mulai muncul di wajah dan tangan nya, namun Stella tetap nekat hingga akhirnya ia memakan satu gigitan yang cukup besar sebelum mata nya buram dan ia terbatuk.

Ia terjatuh sambil terus terbatuk, Stella batuk darah dengan ruam kemerahan yang mulai menyebar di seluruh tubuh nya.

Semua orang mulai mendekati Stella begitupun Noah yang terkejut dengan keadaan Stella padahal beberapa menit sebelumnya gadis menyebalkan ini baik-baik saja.

"Lo kenapa woi ! Stella !! Jangan bercanda sialan !!!" Bentak Noah.

Namun Stella tak merespon apapun, ia masuk batuk dengan mengeluarkan darah, nafasnya mulai tersendat.

Seseorang mendorong Noah dengan keras membuat bagian kepala Noah terbentur oleh gerobak STAN nya, ia meringis pelan dan melihat Athala yang datang dengan wajah khawatir nya.

"Stella ? Hei... Kamu bisa dengerin aku ?" Tanya Athala panik.

"NOAH LO APAIN STELLA BANGSAT !!" Teriak Athala membuat Noah tersentak kaget.

Ini pertama kalinya dalam hubungan ia dan Athala melihat kekasih nya membentak nya.

"At-

"Lo apain dia ?!" Sentak Athala.

Terlihat dengan jelas raut wajah Athala yang merah menahan emosi, urat-urat yang menonjol menandakan jika Athala memang sedang dalam emosi yang tak stabil.

"Lo kasih dia cumi ? STELLA ALERGI SEAFOOD SIALAN !!!" lagi Noah kembali tersentak.

Tak ia hiraukan kesakitan yang berdenyut di kepala nya, ia fokus dengan Athala yang terus berteriak padanya padahal Noah tak tau apapun.

Semua orang mulai berbisik-bisik membicarakan Noah membuat Noah menggeleng pelan.

Bukan !

Ia tak melakukan apapun !

Bughh

Ale datang dan langsung memukul rahang Athala kuat, menatap Athala dengan tatapan nyalang nya.

"Kalau Lo gak mau kehilangan sahabat kecil Lo itu, bawa dia ke rumah sakit sebelum dia mati di depan mata gue" sarkas Ale menatap Athala tajam.

Ia berbalik dan membantu Noah untuk berdiri namun sepertinya pergelangan kakinya terkilir lantaran saat ia berjongkok tadi Athala dengan kasar nya mendorong ia keras membuat Noah siap tak siap terlempar.

Athala langsung menggendong Stella yang mulut nya sudah berbusa putih, dan pergi begitu saja sementara Noah masih mencerna apa yang terjadi.

"Al.. bukan gue.. sumpah gue gak tau kalau dia alergi seafood" ucap Noah panik mencoba menjelaskan nya pada Ale berharap adik nya percaya.

Ia tak butuh orang lain untuk percaya asal adik dan Abang nya percaya padanya itu sudah cukup.

"Al.. gue gak ngelakuin apapun, gue bener-bener gak tau.." ucap Noah menatap Ale memohon, berharap Ale bakal percaya padanya.

"Iya bang gue percaya sama Lo, tenang aja ada gue di depan Lo, gue bakal selalu ngelindungi Lo" balas Ale menenangkan Noah yang tiba-tiba langsung Tremor,

"Stella-"

"Suuttt... gak papa"

Ale memeluk Noah erat, mengelus kepala belakang Noah agar abangnya sedikit lebih tenang.

"Dia bakal baik-baik aja, gue yakin" ucap Ale berbisik, meyakinkan Noah jika semuanya akan baik-baik saja.

Ale langsung membawa Noah untuk pergi dari sana, tentu saja ia menelfon Asher yang masih di luar kota, mau tak mau Asher yang mendapatkan adik nya dalam masalah ia langsung pulang meninggalkan meeting nya yang dari kolega Jerman.

Adik nya lebih penting apalagi itu adalah Noah !

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang