13

32.4K 3.7K 317
                                    

Hari ini Noah berjalan dengan lesu di lorong sekolah, semenjak kejadian di roftoop beberapa waktu lalu, Athala tak lagi menghubunginya seperti biasa, Noah tertawa dalam hati pasti Athala menginginkan mereka putus dari lama namun gengsi mau bilang.

Padahal Noah berharap Athala mau datang ke rumah, gak berharap balikan, setidaknya Athala mau minta maaf atau ngomong apapun yang ngebuat Noah setidaknya sedikit merasa lebih tenang.

Dari kejauhan Noah melihat Stella sedang berjalan sendirian sambil menenteng kotak bekal di tangan nya, bisa Noah tebak kalau itu pasti akan di berikan untuk Athala.

Dan benar saja, dari arah berlawanan Athala datang dan langsung menghampiri Stella, Athala masih lah belum sadar jika ada Noah di sana ya walaupun sedikit jauh jarak nya mereka berdiri.

Noah sering kali bertanya-tanya dalam hati, setelah Stella kembali Athala lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Athala, lebih banyak mengkhawatirkan si gadis pengharum ruangan itu, dan Noah berpikir apakah saat Athala bersama orang lain pernahkah Athala memikirkan dirinya ?

Pertanyaan seperti itu sering muncul di otak bodoh nya sesekali.

"Ravi" Ravi menghentikan langkah nya lalu menoleh menatap Noah bingung.

"Mau kemana ?"

"Kelas"

"Oh, yaudah sana gue iseng doang nanya"

Ravi menatap Noah malas, kenapa orang di depan nya ini begitu aneh bin ajaib.

"Kenapa manggil"

"Gue bilang iseng"

"Oh"

"Oke"

Ravi bisa gila kalau Deket sama Noah lama-lama jadi dia milih buat langsung ke kelas, dan Ravi baru tau kalau Noah itu agak gak normal mungkin efek otak bodoh nya itu.

"Noah" Noah kembali menoleh melihat Athala dan Stella menghampiri nya, Noah memutar mata malas.

Maksud nya tuh kenapa setiap ada Athala selalu ada Stella, ini udah kaya Athala adalah mobil dan Stella pengharum nya.

"Apa" balas Noah cuek.

"Siapa tadi ?" tanya Athala membuat Noah mendelik sinis.

"Siapa dia gak ada urusan nya sama Lo, lagian kita udah putus jadi Lo gak berhak ikut campur sama kehidupan gue" balas Noah membuat Athala mengepalkan tangan nya kuat.

"Siapa yang bilang kita putus Noah, aku gak pernah mengiyakan semua omongan kamu di roftoop beberapa waktu yang lalu" balas Athala membuat Noah menatap Athala tajam.

"Athala... Dalam dunia ini harus ada yang di lepaskan dan melepaskan, kalau Lo gak bisa ngelepasin gue berarti gue yang ngelepasin Lo" ucap Noah mulai serius.

"Sekali aja Lo ngerasain di posisi gue, Lo ngeliat gue Deket sama orang lain kesel kan, seharusnya Lo sadar kalau itu juga yang gue rasain saat ngeliat Lo Deket sama dia" tunjuk Noah pada Stella.

"Bang Noah jangan kaya gitu, aku sama Athala itu gak ada apa-apa, kami cuma sahabatan, lagipula aku punya riwayat sakit makanya Athala selalu ada di dekat aku" ucap Stella membuat Noah menatap nya tajam.

Serius deh, Noah itu muak sama keadaan nya yang kaya anjing gini.

"Heh cewe aneh, jangan sampe gue ngomong kasar ya sama Lo jadi lebih baik Lo diem aja" ucap Noah.

Noah maju satu langkah di hadapan Stella membuat Stella menatap Noah bingung.

"Jangan Maruk jadi orang, nyokap gue udah Lo ambil masa Athala yang cowo gue juga mau Lo ambil, serakah banget jadi orang" ucap Noah santai membuat Stella membulatkan mata nya lebar.

Bisik-bisik dari para murid terdengar membuat Noah langsung menyeringai.

"Ih nyokap nya Noah di rebut sama bokap nya Stella ?"

"Kalau bener wah parah banget sih"

"Lagian mana ada cewe cowo sahabatan tapi cewe nya posesif kaya jalang aja"

"Haha kadang emang jalang kali"

"Bagus tuh, penyakit nya itu cuma pencitraan"

"Biasalah, tipe-tipe orang yang keinginan nya harus terpenuhi kalau enggak nangis"

"Dih manja banget jadi cewe"

"Kalau sakit mending di rumah gak usah sekolah ngerepotin orang aja"

"Sekalian rawat tuh jantung, di pakein skincare biar glowing dan awet muda"

Stella yang mendengarkan semua nya mengepalkan tangan nya dan itu di lihat oleh Noah membuat Noah tersenyum tipis.

Dia tau jika Stella itu manusia berkedok ular, sungguh berbisa.

"Cukup !!" Teriak Athala lantang membuat Noah menoleh malas.

"Lah ngapa bocah" nyinyir Noah menatap Athala remeh.

"Athala Lo kok mau sih lebih milih Stella dari pada Noah, dari segala sisi juga Noah lebih perfect dari pada sahabat kesayangan Lo itu" ucap salah satu murid di sana membuat Athala mengeraskan rahang nya.

Noah gak tau Athala marah karena apa, dari perkataan murid tadi dimana nya yang membuat dia marah gitu.

"Udah lah guys, biarin mereka hidup tenang, jangan di ganggu takutnya ni cewe drop terus nyokap nya nyalahin gue" ucap Noah sinis menatap Stella meremehkan.

Mereka yang mendengar penuturan Noah langsung tertawa.

"Denger ini Athala, gue sama Lo udah selesai, Lo lebih milih dia dari pada gue jadi hubungan kita gue anggap selesai, terserah Lo mau terima atau enggak gue gak perduli, yang jelas..." Noah menghentikan ucapan nya mundur beberapa langkah sebelum Noah kembali berucap sambil meninggikan suara nya.

"Gue bebas dekat sama siapa aja ! Gue bebas ngejalin hubungan sama siapa aja mulai sekarang ! Jadi buat Lo semua yang mau deketin gue pendaftaran udah gue buka !!" Teriak Noah lantang menatap Athala datar.

Terdengar sorakan setuju dari para murid yang kebanyakan pria, karena mereka memang menyukai Noah jadi sekarang mereka bebas Deket sama Noah karena Athala dan Noah udah selesai.

"Berarti gue boleh dong No Deket sama Lo" ucap salah satu murid di sana.

"Boleh lah, jadi pacar gue juga boleh gak cuma Deket doang, entar gue kenalin sama keluarga gue biar cepet dapet restu"

"Noah !" Sentak Athala kesal, ia geram dan gak suka ngeliat para murid yang ngeggoda Noah sebegitu nya.

"Bacot Lo Athala, enyah dari hadapan gue"

Saat Noah ingin pergi, Athala sudah lebih dulu menahan lengannya, namun dengan cepat juga Noah langsung menepis tangan Athala kasar.

"Jangan sentuh gue"

"Noah, please... ini cuma salah paham aja, kita cuma kurang komunikasi aja makanya hubungan kita jadi gini"

"Mata Lo pucek"

"Komunikasi noh sama operator"

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang