Chapter 3

2.9K 102 2
                                    

Riuh suara penggemar di Convention Center memekakkan telinga ketika Louisa dan sang aktor utama--Tony Bowman berjalan menuju atas panggung, melambaikan tangan bersama beberapa pemain From The End lain di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riuh suara penggemar di Convention Center memekakkan telinga ketika Louisa dan sang aktor utama--Tony Bowman berjalan menuju atas panggung, melambaikan tangan bersama beberapa pemain From The End lain di belakangnya. Jepretan puluhan kamera langsung memotret gerak-gerik para bintang tanpa melewatkan satu ekspresi di sana dan menyalurkan kilat begitu menyilaukan mata. Mereka duduk di atas kursi setelah dipersilakan oleh pembawa acara seraya memuji keberhasilan film roman yang mengharu biru, namun membawa penonton merasa kepanasan dengan adegan intim yang disajikan.

Pembawa acara menyuruh Louisa berdiri untuk memberikan ucapan terima kasih atas antusias para penggemar yang meluangkan waktunya memenuhi gedung besar ini. Dia tersenyum lebar kembali melambaikan tangan dan berkata, "Hai, semuanya. Aku sungguh minta maaf terpaksa menggunakan kacamata karena tadi pagi ada insiden kecil mengenai mataku. Tapi, jangan khawatir, aku baik-baik saja selama bisa bertemu dengan kalian. Aku sungguh berterima kasih bahwa film ini bisa sukses dan melampaui target kami. Tanpa kalian, aku bukanlah siapa-siapa. Danke! Danke!"

"Oh, aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada mata indahmu, Ms. Bahr," sahut pembawa acara berambut ikal. "Oke, kali ini kita akan mengadakan sesi tanya jawab yang sudah kami kumpulkan dari beberapa penggemar kalian para aktor dan aktris From The End."

Kemudian salah satu panitia memberikan microphone pada perempuan bertubuh subur dengan syal yang melingkari leher. Dia mengamati satu-persatu idola barunya lalu bertanya, "Aku ingin mengajukan pertanyaan kepada Tony Bowman. Bagaimana perasaanmu ketika satu proyek dengan Louisa Bahr? Bagaimana kalian membangun chemistry yang begitu baik sehingga membuat kami benar-benar terhanyut dalam kisah cinta kalian."

Tony Bowman tersipu malu, melempar tatapan ke arah Louisa lalu merangkul lawan mainnya. "Karena aku menyukai gadis cantik dan berbakat ini." Jawaban Tony mendapat reaksi tak terduga sampai-sampai Louisa bertepuk tangan dan terbahak-bahak atas kalimat lelaki itu. "Aku serius, kawan. Dia sosok gadis menyenangkan selama proses syuting dan kami menemukan banyak kesamaan sehingga chemistry itu tanpa sadar sudah terbangun."

Louisa mengangguk-angguk setuju dan menambahkan, "Tony pria tampan dan siapa yang tidak menginginkan selera humornya di saat kau bad mood? Dia memiliki lelucon yang membuatku betah."

Tanggapan itu makin membuat seisi gedung SDCC ramai bukan main, bersiul atas godaan Tony maupun Louisa. Sehingga salah satu penonton mengacungkan sebelah tangan tak jauh dari penanya pertama. Perempuan berambut merah menerima microphone dengan debaran jantung tak karuan ingin mengajukan satu pertanyaan yang menggelitik pikiran. "Aku ingin mengajukan pertanyaan kepada Louisa Bahr."

"Iya silakan, Nona," pinta Louisa.

"Aku melihat berita di Twitter bahwa kau dan kekasihmu putus. Apa benar Troy Austin memiliki anak yang tidak kau ketahui?" tanya si perempuan berambut merah berhasil menjatuhkan jantung Louisa ke lantai. "Bagaimana tanggapanmu setelah mengetahuinya berselingkuh, Ms. Bahr?"

Dirty Scandal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang