Ckrek! Flash! Ckrek! Flash!
Suara shutter kamera berpadu dengan bantuan cahaya dari alat pencahayaan menjadi suasana utama dalam ruangan ini. Ditengah ruangan dua orang pria dengan pandai mengatur gaya dan ekspresi untuk diabadikan dalam kamera. Keduanya bergaya profesional tanpa ragu. Salah satu pria tersebut adalah putera sulung Yoon Sanghyun, Yoon Jeonghan.
Yoon Jeonghan benar adalah seorang model. Ia sudah menjalani karirnya sejak sepuluh tahun sebelumnya. Ia sudah terkenal dimana-mana, termasuk jajaran model papan atas. Walaupun masa sibuknya sudah berakhir, ia tetap menjadi langganan dalam pemotretan bersama brand kecantikan dan mode yang terkenal.
Jeonghan juga mengatakan faktanya sejak bertemu dengan Seungcheol hari itu. Industri yang ia kerjakan bukanlah hal yang biasa dikulik oleh keluarga kekaisaran. Bahkan mungkin, profesinya akan sangat tabu dikalangan anggota keluarga kekaisaran yang menjunjung tinggi pekerjaan yang jelas. Padahal, nenek moyang mereka pun mungkin hanya sebatas pejabat negeri saja.
"Ya! Benar, tahan pose itu Han! Oke!"
"Satu pose lagi! Bersiap!"
"Tiga! Dua! Satu!"
"Okey! Selesai! Terima kasih kerja kerasnya!"
"Terima kasih! Terima kasih!" seru Jeonghan pada setiap kru yang ada dalam ruangan studio. Ia mulai kegerahan dan segera berjalan cepat menuju ruang make-upnya. Walaupun begitu, ia selalu senang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
"Yoon Jeonghan!" seru seseorang dari ujung pintu, Jeonghan yang sedang beristirahat menoleh dan menemukan teman sesama modelnya yang baru saja selesai dari studi mendatanginya.
"Ada apa?" tanya Jeonghan malas.
"Aku lupa menanyakanmu! Sumpah! Jadi bagaimana kemarin?" tanya temannya itu bersemangat.
Jeonghan menatap sahabatnya bingung, lalu tak lama kemudian staff-nya bertanya kepadanya apakah ia akan melepaskan pakaian dan menghapus dandanannya sekarang atau tidak. Jeonghan beralih dari sahabatnya dahulu dan memilih untuk bersiap pulang sesuai keinginan staff.
"Yoon Jeonghan... ayo ceritakan padaku!" rengek temannya.
Jeonghan menghela nafas, "tidak ada apa-apa, Jun."
Jun, teman model sekaligus sahabat Jeonghan itu mendengus. "Aku benar-benar lupa! Kau tahu sendiri, Minghao baru saja sampai ke Korea, bisa mati aku jika ketahuan berada di bar malam itu! Jadi, aku harus meninggalkanmu! Apakah terjadi sesuatu? Aku sungguh mengkhawatirkanmu, temanku!!" rengek Jun sambil berusaha memeluk tubuh Jeonghan. Jeonghan yang keberatan mengeluh hingga Jun melepaskan pelukannya.
"Kalau ada sesuatu pun, bagaimana? Faktanya kau memang meninggalkanku disana saat aku mabuk, Moon Junhui!" ujar Jeonghan kesal.
"Oh? Benarkah? Ah, aku semakin merasa bersalah!" serunya.
Jeonghan yang melihat wajah frustasi sahabatnya pun tertawa. Ia gemas dengan Junhui. "Tapi tenang saja... tidak ada apapun yang terjadi, aku sudah ada disini masih dengan keadaan yang sempurna!" balas Jeonghan menghibur Junhui.
Jun menghela nafas lega, "aku sungguh khawatir, tetapi aku juga khawatir akan kekasihku. Jadi, sebagai permintaan maaf, aku akan mentraktirmu makan siang sekarang, Minghao juga akan menyusul, ia masih ada pemotretan," ajak Jun.
Jeonghan setuju, setelah selesai membersihkan dandanan dan mengganti pakaiannya ia menghampiri manajernya, Kihyun. "Hyung, jadwalku hari ini sudah selesai, kan? Aku akan pergi makan siang dengan Jun, Hyung tidak perlu menungguku dan kembali saja, aku akan pulang sendiri," tuturnya.
Kihyun yang sedang membereskan barang-barang sambil berbincang dengan beberapa staff menoleh, "oke, kabari aku jika kau perlu sesuatu. Nanti malam aku akan mampir untuk memberikan barangmu dan mendiskusikan hasil foto hari ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
FanfictionTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...