Akibat kejadian yang menimpa Jeonghan dan Sanghyun, membuat Seungcheol lebih sibuk dari biasanya. Bukan sebagai kaisar, namun keputusannya sendiri yang sering pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Jeonghan yang masih belum sadarkan diri. Beberapa kali bahkan ia sengaja menginap, seolah Jeonghan tidak memiliki keluarga dan ia bertanggung jawab atas pria itu.
Selama satu bulan setelah kejadian itu berlalu, Seungcheol bahkan tidak mendengar siapapun mencari keberadaan Yoon Sanghyun. Para politikus bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa dan menghilangnya Yoon Sanghyun bukanlah hal besar. Memang, keberadaan Yoon Sanghyun yang merupakan pejabat independen itu bukan hal yang besar, namun tetap saja bungkamnya orang-orang menambah kecurigaannya.
Ckrek!
Suara pintu terbuka menampilkan sosok Seungcheol yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian tidak formal beserta topi yang telah dikenakannya. Seungcheol berniat untuk pergi ke rumah sakit lagi, malam ini sedikit larut ia berpikir untuk menginap.
"Kemana anda akan pergi?" suara tegas yang Seungcheol hapal terdengar. Seungcheol mengangkat wajahnya karena terkejut. Tidak biasanya penjaga menghilang dari pintu kamarnya. Nyatanya ada sosok yang ia hindari sejak lama datang.
"Ibu Ratu, anda belum istirahat?" balas Seungcheol seperti anak yang ketahuan pergi menyelinap keluar rumah di malam hari.
"Aku hendak mengabaikan semua perilaku kedua putraku, tetapi sebagai Ibu Ratu, aku juga mencemaskanmu kaisar. Anda menghindar semenjak putraku kembali ke Korea. Apakah anda masih merasa cemas, putraku akan mengambil kursimu?" tanya Jinah dengan frustasi.
Seungcheol paham, bahkan sangat paham. Jinah, ibu tirinya itu memang sosok baik yang meggantikan sosok ibunya. Tidak ada sedikitpun terlihat niatnya untuk menaikkan putranya sendiri bahkan ketika posisinya dinaikkan sebagai ratu. Wanita itu juga sedari Seungcheol kecil merawatnya seperti ia adalah putranya sendiri. Bahkan terkesan berusaha menjaga Seungwoo dari takhta yang bisa mengganggu Seungcheol. Tetapi, sayangnya bukan Jinah yang membuatnya khawatir. Namun, orang lain yang mendukung Seungwoo lah yang membuat Seungcheol khawatir.
"Aku akan berbicara dengan Seungwoo, jika memang hal ini yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini. Bagaimana pun...," "-sudah cukup, Ibu Ratu," potong Seungcheol. Ia tidak ingin mendengar atau pun memulai perdebatan panjang. Itu hanya semakin membuatnya berfikir bahwa Seungwoo mungkin memang memiliki andil terhadap orang-orang yang menentangnya.
"Apapun yang terjadi diantaraku dan Seungwoo, itu adalah tanggung jawab kami berdua. Ibu Ratu, sudah cukup baik menjagaku dan dirinya, tetapi jika memang Seungwoo ingin mengambil kursiku, bukankah hal itu cukup untuk membuatku khawatir?" ungkap Seungcheol. Jinah membuka mulutnya, namun Seungcheol lebih dahulu memerintahkan penjaga dan pelayan untuk mengantarkan kembali Jinah ke kamarnya.
Setelah itu Seungcheol melangkahkan kakinya pergi, dengan wajah yang muram. Keluar dari istana, movilnya sudah terparkir didepan tangga masuk istana. Saat ia membuka pintu kemudi, ia terdiam karena menemukan sosok lain yang menghambat kepergiannya sudah duduk di kursi supir dan menatapnya.
"Pergi ke rumah sakit lagi?" tanya Mingyu mencegatnya.
Seungcheol mendecak kesal, "minggir, ini perintah."
Mingyu menghela nafas jika Seungcheol sudah menggunakan kartu kaisarnya bahkan di luar jam kerjanya, maka ia tidak bisa menolak dan segera beranjak keluar mobil membiarkan Seungcheol mngambil alih.
"Apakah asisten Hong mengetahuinya?" tanya Mingyu sebelum Seungcheol menutup pintu.
"Untuk apa ia tahu kegiatanku diluar jadwal? Ia kekasihku atau ibuku?" gumam Seungcheol kesal, Mingyu hanya bisa menerima jawaban itu. Sedetik kemudian ia berlari menuju pintu salah satunya disamping Seungcheol. Seungcheol tentu bingung, namun ia tidak pedulikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
FanfictionTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...