[C] The Royal Consort - Jeongcheol

The Royal Consort - 9

Semenjak semalam, Mingyu tidak bisa tenang untuk menunggu keesokan hari dimana ia bisa untuk melakukan interogasi kepada penjaga yang baru saja siuman itu. Penjagaan ia lakukan secara ketat di area perawatan, walaupun sedikit mengundang perhatian orang-orang tetapi ia tidak peduli. Meskipun pagi menjelang, ia tetap tidak bisa menerobos ruang rawat itu tanpa izin dokter. Kekasihnya, Wonwoo juga melarangnya.

"Apakah saya sudah bisa melakukan introgasi kepada pasien itu?" tanya Mingyu kepada seorang perawat perempuan yang ada disekitar ruangan.

"Mohon maaf tuan, dokter Jo belum datang, jadi saya mohon tunggu sebentar untuk memastikan kondisi pasien," jawabnya takut karena keberadaan Mingyu dan anggotanya yang mengintimidasi orang-orang. Mingyu kemudian berterima kasih dan kembali duduk menunggu bersama anggotanya.

Sedetik kemudian ia segera berubah posisi dan menghubungi Wonwoo untuk mendapatkan informasi. Ia sedikit menjauh dari keramaian. Dengan ponsel di telinganya sedikit fokusnya terbagi, namun ia masih bisa melihat sekitar untuk memastikan keadaan tidak mencurigakan.

"Halo?"

"Dokter Jeon, apakah kau bisa meminta tolong kepada Dokter Jo untuk segera datang memeriksa pasiennya? Aku sangat membutuhkannya segera," ujar Mingyu sambil menatap kesegala arah.

"Oh? Jo Youngmin belum kesana? Sebentar, aku masih berada di ruang praktik-ku, aku akan mencari tahu terlebih dahulu," kata Wonwoo, Mingyu pun mengakhiri sambungannya setelah itu untuk menunggu Wonwoo dan kembali ke tempatnya. Namun, saat ia kembali ke tempatnya, anggotanya tengah berada di posisi berdiri.

Mingyu yang bingung pun menghampirinya, "kenapa berdiri?"

"Dokternya sudah datang dan tengah memeriksa pasien, Kapten," jawab salah satu anggotanya. Dahi Mingyu mengerut bingung karena keberadaan dokter yang dicari sejak tadi bahkan Wonwoo pun tidak mengetahui keberadaannya tiba-tiba sudah datang dan masuk kedalam ruang rawat pasien.

Mingyu menatap tajam anggotanya, "kau yakin itu dokter Jo?" tanya Mingyu tegas dan dingin.

Anggotanya itu mengangguk pasti, "ya, tanda namanya menuliskan Jo Youngmin," katanya.

Mingyu kemudian mengangguk tapi hal itu tidak membuat insting kecurigaannya mereda apalagi hilang. Ia pun kemudian mencuri pandang dari jendela kaca yang ada di pintu ruangan untuk melihat tindakan apa yang tengah dilakukan dokter tersebut meskipun ia tidak bisa melihat seluruhnya. Tak lama kemudian, dokter itu pun selesai memeriksa dan berjalan keluar ruangan sehingga Mingyu menjauhkan tubuh jangkungnya dari pintu.

Tanpa kata dokter itu hanya menunduk sedikit dan berjalan melewati mereka membuat Mingyu semakin curiga. Anggotanya ia perintahkan untuk masuk kedalam ruangan.

"Dokter Jo!" panggil Mingyu.

Dokter berjubah putih itupun memberhentikan langkahnya dan menoleh kearah Mingyu, "apakah kau melupakan sesuatu?" tanya Mingyu kemudian, ia berusaha memancing orang itu.

Sosok itu terdiam sebentar sebelum tertawa canggung, "ah, iya. Tuan Kim boleh membesuknya sekarang, pasien sudah cukup baik untuk diajak berbicara, kalau begitu saya pergi dulu," jawabnya.

Namun, Mingyu semakin dibuat curiga dengan jawaban itu. Tanpa mengindahkan jawaban dokter itu, Mingyu kembali berucap. "Dokter Jo! Kau meninggalkan pulpen ini di lantai," katanya sambil berjalan mendekati sosok yang berdiri menatapnya berubah menjadi dingin dan tajam.

Drrtt!

Mingyu mengangkat layar hp ditangannya dan melihat notifikasi yang masuk.

Wonwoo

Jo Youngmin tengah ada operasi darurat...-

Tidak perlu Mingyu membaca keseluruhan isi pesan itu dan terima kasih kepada teknologi yang membuatnya bisa membaca pesan Wonwoo dengan notifikasi yang paling membedakan dengan pesan yang lain, Mingyu segera mengetahui bahwa kecurigaannya itu benar dan berjalan cepat untuk menahan bahu pria asing itu bergerak.