Kesibukkan Seungcheol sebagai kaisar jelas tidak bisa dihindari. Apalagi dengan janjinya yang akan tepat waktu mengakhiri jadwalnya, ia benar-benar dituntut untuk sedikit melonggarkan kerahnya setiap hari. Pertemuan malam itu juga menjadi pertemuan terakhir bersamanya dengan Jeonghan yang sudah terjadi dua minggu yang lalu. Walaupun ia sempat mengunjungi dua kali ke kediaman Yoon Sanghyun, ia tidak bisa menemukan pria itu di kediamannya.
"Yang mulia, bursa efek sekarang sedang berfluktasi, KOSPI dan KOSDAQ mengalami anjlok sebelum bursa ditutup dan ini adalah nilai terendah yang kami miliki, apabila ini berlanjut akan sangat merugikan investor," ujar seorang staff negara untuk urusan ekonomi. Kemudian Seungcheol menerima laporan tersebut dan melihat grafik yang memang menurun.
"Hal ini mungkin dikarenakan dengan investigasi yang dilaksanakan oleh audit keuangan negara dan kejaksaan yang dikerahkan seminggu yang lalu," jelas Jisoo menambahkan.
Sejak seminggu yang lalu, Seungcheol memerintahkan Badan Audit Negara dan Kejaksaan Agung untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh jajaran kabinet dibawahnya. Berkat hal itu, keadaan negaranya kini tengah memanas akibat perintahnya yang tiba-tiba. Sanghyun sendiri tidak merekomendasikan hal ini, tetapi Seungcheol mengambil keputusan ini didasarkan kekhawatirannya sendiri.
"Jika bursa tetap dibuka ini hanya akan menjadi masalah waktu kapan angka itu akan menyentuh tanah," sahut seorang pejabat lainnya.
Seungcheol terdiam, ia masih memikirkan cara alternatif lain yang bisa menyelamatkan grafik bursa yang meluncur kebawah ini. "Aku akan tetap membukanya," jawab Seungcheol tegas. Matanya kemudian mengitai audiens rapat dengan tajam.
"Kita harus mempercayai pasar, jika investor banyak menjualnya, maka artinya ada kesempatan besar untuk mendatangkan pembeli. Bursa akan menemui caranya sendiri untuk pulih. Perekonomian itu adalah perang mental dan aku tengah membuang kegelisahan mereka. Katakan jika kita menutup bursa besok itu akan menjadi tanda bahwa para pemimpin ekonomi negara ini terguncang dan panik," tuturnya memberi penjelasan kepada orang-orang yang siap menyerangnya kembali serta mengokohkan kekuasannya didepan umum agar tidak ada lagi yang berani menentang keputusannya.
"Keputusanku sudah final, bursa efek akan bekerja seperti biasanya," putusnya tegas.
Seungcheol kembali ke ruang kerjanya sebelum kembali menemui pejabat lain yang akan datang ke istana. Di tangannya terdapat layar gawai yang menampilkan laporan kerja serta isu masalah di negeranya yang belum terselesaikan. Sebagai informasi tambahan sekarang pria bermarga Choi itu bahkan masih berdiri di dekat mejanya tanpa berniat untuk duduk.
"Yang mulia, kalau boleh saya berpendapat keputusan anda untuk tetap membuka bursa efek saat ini sangat berisiko, mengingat jika memang kondisi ini disebabkan oleh investigasi yang tengah berjalan, investigasi ini takkan berakhir cepat," ujar Jisoo menjelaskan kerisauannya.
Seungcheol mengangkat wajahnya sambil membenarkan kacamata yang membingkai di wajah tampannya, "haruskah aku menjelaskannya kembali padamu, Asisten Hong?" tanya Seungcheol mengintimidasi. Jisoo yang merasa tegang karena suara tegas kaisarnya pun hanya terdiam.
"Jika ini berkaitan dengan waktu, maka yang harus bekerja keras adalah investigasi-nya, kita tidak bisa menghentikan waktu untuk bursa, kan?" lanjutnya sambil mencari kertas diatas meja. Jisoo bergumam mengerti, tentu saja itu masuk akal jika ini adalah mengenai perlombaan waktu. Semakin lama investigasi itu berlangsung, semakin riskan bursa efek terpengaruhi.
"Kau masih berfikir bahwa investigasi ini tidak berguna?" tanya Seungcheol. Jisoo terkejut ketika Seungcheol melemparkan pertanyaan kepadanya. Hal ini disebabkan saat ia hendak mengeluarkan perintah tersebut, Jisoo lah yang menolak keras hal tersebut pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
FanficTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...