Jeonghan merasa kali ini adalah kejadian yang sekian membuat jantungnya berdebar cepat. Menemui sang pelaku yang membuat ayahnya terluka parah termasuk dirinya. Alasan, sebuah alasan adalah hal yang ingin ia ketahui sekarang. Karena meskipun ia membalas perbuatan pelaku, apa yang akan berubah? Ia hanya membutuhkan alasan yang jelas tanpa perlu menerka salah siapa dan meskipun emosinya menumpuk, Jeonghan tetap memasang raut datar.
Seungcheol yang berada disampingnya menemani Jeonghan-lah yang menampakkan emosinya. Sang kaisar tidak terima dengan perbuatan pelaku baik sebagai manusia maupun kaisar. Bahkan raut emosi itu tercetak jelas di wajah tegasnya membuat suasana terasa mencekam.
Ketika rombongan itu sampai di sebuah ruangan interogasi, mereka menemukan Kim Donghyun yang sudah berpenampilan kacau dengan beberapa bekas babak belur di wajahnya berlutut dihadapan Seungcheol dan Jeonghan. "Ia tidak ingin berbicara, Yang mulia," ungkap anggota Mingyu yang berhasil menangkap Donghyun.
Jeonghan bergerak lebih dahulu, mensejajarkan tinggi tubuhnya agar bisa menatap mata Donghyun, "kau... mengenalku,kan?" tanya Jeonghan. Donghyun dengan keadaan parah seperti itu menyeringai, membuat Seungcheol semakin menahan emosinya.
"Kenapa kau melakukannya?" tanya Jeonghan lagi menuntut kejelasan. Namun, Kim Donghyun membalas dengan tawa. Sebuah tawa yang meremehkan Jeonghan. Tawa itu juga yang membuat para penjaga kaisar kesal luar biasa.
"Kenapa kau melakukannya pada ayahku? Jawab!" seru Jeonghan tak terbendung lagi. Donghyun kembali tertawa.
"Kenapa?" akhirnya ia membuka suara yang disusul dengan kekehan, "tentu saja karena aku dibayar untuk membunuhnya. Kemudian seseorang datang dan aku harus membunuhnya lagi meskipun sayangnya, ia ternyata masih hidup sekarang, ah... sayang sekali," jawabnya dengan santai seolah tidak ada penyesalan dan ketakutan.
Jeonghan mengepalkan tangannya kemudian tanpa menahan emosi lagi, ia layangkan beberapa pukulan kearah wajah Donghyun dengan keras hingga membuat penjaga memisahkannya. Donghyun trbatuk darah akibat pukulan yang dilakukan oleh Jeonghan yang menambah lebam dan luka di tubuhnya. Kondisinya kini sangat mengenaskan.
Setelah Jeonghan ditarik untuk berdiri oleh penjaga, ia ditenangkan oleh Jisoo sedangkan Seungcheol melangkah mendekat kearah Donghyun yang terkapar diatas lantai. Ia sudah menahan banyak emosi kepada Donghyun, ditambah dengan jawabannya yang membuat geram, Seungcheol tidak akan mengampuninya dengan mudah.
"Kau berkata bahwa kau melakukan hal itu karena dibayar? Siapa yang membayarmu? Katakan, kau tau siapa aku,kan?" desak Seungcheol, namun lagi-lagi dengan tidak sopan dan tanpa rasa takut Donghyun terkekeh.
"Yang mulia, kau berkata bahwa kau akan melindungi seluruh rakyatmu... tetapi apa yang kau lakukan sekarang?" tanya Donghyun di sela rasa sakit yang mendera tubuhnya.
Seungcheol mendelik tajam dan dengan ringannya mengangkat kakinya untuk menginjak dada Donghyun tanpa ragu. "Kau? Ingin dilindungi sebagai rakyatku? Sejak kau memiliki niat untuk melakukan perbuatan yang merugikan orang disekitarku, kau bukanlah rakyatku. Berhenti berbicara kosong dan jawablah jika kau ingin tetap hidup!" perintahnya dengan tegas dan menekan dadanya sehingga raungan Donghyun terdengar.
"Arrrghhh!!!" erang Donghyun sebelum Seungcheol mengangkat kakinya kembali. "Lagipula...kini 'dia' akan segera tahu bahwa aku tertangkap olehmu, aku pasti akan mati bagaimanapun," katanya dengan angkuh.
"Karena itu, Yang mulia akan membiarkanmu hidup apabila kau mengatakannya! Cepat katakan!" paksa Mingyu. Donghyun menyeringai. "Dibebaskan hidup olehmu tapi tidak menjamin bahwa dia tidak akan membunuhku setelahnya? Sungguh lucu," ejeknya. Tak lama kemudian ia kembali berbicara, "bagaimana jika kita membuat kesepakatan, aku akan memberi tahu kalian siapa orang yang membayarku," ujar Donghyun sambil melirik semua orang yang ada, kemudian berhenti pada Seungcheol dan menatap datar sang kaisar dengan mata yang lebam, "-dan Yang mulia menjamin hidupku dengan mengirimkan aku pergi ke luar negeri."
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
FanfictionTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...