Jisoo terdiam setelah panggilannya dari Jeonghan diakhiri sepihak oleh Jeonghan. Bahkan ia juga terheran-heran karena kaisarnya mendapatkan pesan ancaman dari pria itu. Ia tidak berbohong tentang Seungcheol yang tengah sibuk mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung dan Kepala Audit. Jisoo pun kemudian menyadari sesuatu, mungkin Jeonghan mengancam kaisar karena ayah pria itu sekarang malah berada pada daftar pejabat yang di curigai ketika seharusnya Sanghyun diberikan penghargaan atas kinerjanya.
"Asisten Hong?" panggil seseorang membuat Jisoo mengangkat wajahnya dan menemukan Mingyu berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Anda tidak masuk? Pertemuannya hampir berakhir," ungkap Mingyu. Jisoo pun kembali membenarkan ekspresinya dan segera memasuki ruangan pertemuan tanpa meninggalkan rasa curiga pada Mingyu.
Di dalam ruangan diskusi antara kaisar dan jaksa agung serta kepala audit masih berlangsung. Namun, Jisoo dapat mengetahui bahwa mereka akan segera mengakhiri karena pembahasan mereka sudah hampir selesai. Sejauh ini, investigasi yang mereka lakukan akan diberhentikan secara terbuka namun akan tetap dilaksanakan secara tertutup. Hal ini untuk menghindari korban yang sama seperti Park Jinyoung yang mereka yakini bukan melakukan bunuh diri walaupun bukti belum cukup kuat untuk menunjukkan bahwa telah terjadi pembunuhan.
"Ah, mengenai rumor hari ini. Kami juga akan segera mengurusnya. Sesuai dengan perintah Yang mulia, kita akan bergerak secara tertutup tanpa melibatkan pihak lain terlebih dahulu," ungkap Jaksa Agung Kim.
Seungcheol mengangguk, "untuk urusan pergantian posisi yang terjadi, akan kita bahas setelah publik mendengarkan hasil ini. Kita diskusikan bersama dengan Anggota Dewan Majelis Nasional," ujarnya.
"Baik, Yang mulia."
Setelah jawaban kompak itu didengar, pertemuan panjang itu berakhir. Mingyu segera mengantarkan tamu dan staff lainnya keluar dari ruangan meninggalkan Seungcheol yang masih sibuk dengan berkasnya tak hendak beranjak. Jisoo pun mendekati kaisarnya itu untuk menginformasikan kegiatannya, juga hal yang ia dengar dari Jeonghan walaupun ia bingung untuk mengatakannya.
"Yang mulia, kegiatan hari ini sudah selesai. Saatnya anda untuk beristirahat," ujar Jisoo mengingatkan. Seungcheol berhenti menggoreskan penanya diatas kertas dan mengangkat wajahnya dingin.
"Bisakah untuk hari ini aku mengambil lembur?" tanya Seungcheol.
Jisoo menggelengkan kepala, "tidak bisa, Yang mulia. Anda tidak beristirahat dengan baik akhir-akhir ini. Karena besok investigasi akan dinyatakan selesai, anda juga harus mulai memerhatikan tubuh anda."
Seungcheol menghela nafas berat, ia ingin melanjutkan pekerjaannya tetapi ia juga merasa kasihan dengan para staff yang menunggunya apabila ia melanjutkan pekerjaannya. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri pekerjaannya sesuai permintaan Jisoo.
Baru saja sepuluh langkah yang Seungcheol ambil menuju paviliunnya, ia berhenti berjalan ketika mengingat sesuatu. "Asisten Hong, apakah belum ada balasan dari Yoon Jeonghan?" tanyanya. Jisoo terdiam membuat Seungcheol menoleh heran.
"Maafkan saya, Yang mulia. Saya lupa menginformasikan kepada anda bahwa tuan Yoon Jeonghan sempat menghubungi saya beberapa saat yang lalu," jujur Jisoo pada akhirnya.
Seungcheol menekuk alisnya, "menghubungimu? Ada apa?"
Jisoo terdiam sejenak, ia sungguh bingung untuk menyampaikannya. Tetapi, ia tidak yakin apabila menyembunyikan hal ini juga menjadi pilihan terbaiknya. Sampai suara rendah penuh ancaman dari Seungcheol terdengar, barulah ia mengumpulkan keberaniannya. Toh, memang Jeonghan mengancam kaisar yang jatuh hati pada Yoon itu, pikirnya.
"Yoon Jeonghan berkata bahwa ia akan menghancurkan anda apabila anda mengganggu keluarganya. Sebelum saya bisa mengetahui lebih jauh, Yoon Jeonghan menutup panggilannya sepihak dan nomor yang ia gunakan juga bukan nomornya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
Fiksi PenggemarTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...