Ingatkah saat Jeonghan menunggu Seungcheol mendapatkan perawatan sedangkan dirinya bersama Jisoo berbincang berdua? Pertanyaan mengenai hubungan Seungcheol dan Seungwoo yang tidak baik selalu menjadi pertanyaan terbesarnya selama ia berhubungan dengan Seungwoo. Jeonghan tidak sekali dua kali mendengar bagaimana Seungwoo menjelek-jelekkan Seungcheol, mengeluh bagaimana sang adik tiri bertindak, dan sejujurnya semua yang Jeonghan dengar sedikit berbeda terutama bagaimana Seungcheol merawat Jinah.
Jika memang Seungcheol memperlakukan Jinah dengan buruk, untuk apa Jinah datang ke paviliun Cheongnam saat ia sakit bersama Seungcheol, atau segera kembali ke istana disaat mereka sedang 'berkencan'. Tapi Jeonghan dapat melihat percikan api saat kedua pria itu bertatapan. Jika ada senjata tajam dihadapan mereka, mungkin saja mereka bisa saling melemparkan senjata itu satu sama lain.
"Kenapa Seungcheol dan Seungwoo tidak pernah akur selama ini?"
Pertanyaan itu lolos dari bibirnya kepada Jisoo yang sedikit terdiam setelahnya. "Kenapa kau ingin tahu?" tanya Jisoo berbalik.
Jeonghan hanya menggidikkan bahunya naik turun, "hanya penasaran. Jika tidak ingin menjawab juga tidak masalah," jawabnya berusaha tidak mencurigakan. Namun, Jisoo juga kemudian menjawab dengan jawaban yang sedikit menambah rasa penasaran Jeonghan.
"Keduanya memiliki hubungan yang rumit sebelum keduanya lahir, dan semakin rumit ketika Ratu Chungah meninggal dunia, menjadi anggota keluarga istana juga tidak lepas dari politik, bukan?" ujar Jisoo gantung.
Jeonghan menghela nafasnya berat ketika mengingat jawaban Jisoo tempo hari. Sekarang ia sudah bertemu dengan Seungwoo di tempat yang tidak seharusnya menjadi pertemuan mereka. Jeonghan ragu jika Seungwoo hanya akan marah dan menghilang seperti biasa. Pria itu menemukan Jeonghan berdiri disamping Seungcheol yang tidak disukainya, akan seberapa murkanya ia nanti?
"Kenapa rautmu seperti itu?" tanya Kihyun pada Jeonghan yang tidak bersemangat lebih dari hari-hari lainnya.
"Hyung... menurutmu jika aku tertangkap selingkuh dengan orang lain oleh kekasihku, apakah aku sejahat itu?" tanya Jeonghan dengan lesu. Kihyun yang tengah melipat pakaian yang baru saja ia angkat dari jemuran itu berhenti melipat ketika Jeonghan bertanya.
"Kau? Berselingkuh? Dengan siapa?" tanya Kihyun.
"Seseorang," jawab Jeonghan singkat.
"Jika seseorang itu adalah kaisar, maka kau punya selera," jawab Kihyun kembali melipat pakaian, "hyung...," rengek Jeonghan karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Kihyun kemudian mendecak kesal.
"Apakah kau merasa bersalah? Kalau iya, minta maaf. Jika dipikir-pikir, memangnya selama kau berhubungan dengannya adakah saat-saatnya kau bahagia? Selain sebelum hubunganmu dibawah 1 tahun, bahkan 1 bulan. Dibanding dengan kau yang terlihat memiliki kekasih, kau bahkan lebih banyak menjadi tangga ketiga dihubungan Junhui dan Minghao. Jadi, aku merasa kau tidak jahat dengan berselingkuh dengan kaisar," jelas Kihyun panjang lebar yang didengarkan dengan seksama oleh Jeonghan.
"Aku memang kecewa karena kau tidak pernah mengizinkanku untuk mencari tahu siapa kekasih tiga tahunmu itu, tapi aku lebih kecewa jika kau tidak mengakhiri hubungan penuh bendera merah kalian," imbuhnya.
Jeonghan tertegun mendengar ucapan Kihyun. Semua yang dikatakan Kihyun ada kebenarannya. Jeonghan mungkin hanya merasa bersalah, tapi kebahagiaannya tetap menjadi tanggung jawabnya sendiri. Selama ia berhubungan dengan Seungwoo, hanya awal saja yang manis.
Tak lama Jeonghan menemukan ponselnya bergetar lama, tanda sebuah panggilan masuk. Dilayarnya tertulis nama Seungwoo sebagai panggilan masuk. Hal itu terjadi beberapa kali, hingga Kihyun jengah dan meninggalkan ruangan tengah rumah Jeonghan. Jeonghan masih terdiam hanya menatap layar yang terus berkedip setiap panggilan baru masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] The Royal Consort - Jeongcheol
FanficTuntutan Keluarga Kekaisaran mengantarkannya pada sosok yang mencuri perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Sayangnya, posisi permaisuri tidak akan bisa terlepas dari persaingan politik yang membahayakan. Choi Seungcheol harus menjaga kekuasaannya...