=Selamat membaca="M-maaf,,hiks chika tadi lagi banyak pikiran, kakak jangan marahin chika hiks,, chika takut."
Melihat chika yg tiba tiba menangis, tanpa di sadari bibir aran terangkat menggambarkan senyuman tipis karna gemas melihat chika yg menangis karna ketakutan.
"Gemes" gumam aran pelan, tapi masih bisa di dengar oleh chika, seketika chika yg tadi nya nangis sekarang terkekeh.
"chika emang gemesin kak" ucap chika sambil terkekeh.
"eh buset nih bocah mood nya bisa cepet berubah serem juga," ucap aran.
"Serem' dikira chika ini hantu apa?" Marah chika.
"Aneh lo, kalau bukan cwe dah gw jadiin pepes ayam" ucap aran.
"Apa? Pepes ayam?" Ucap chika.
"Iya pepes ayam, kenapa? Mau?"
"Mauuuuu, ayo kak, chika laper nih chika suka banget sama pepes ayam, ayo kak" rengek chika sambil menarik' jaket aran.
"Heh, salah tanggap lo. Gw itu mau jadiin lo pepes ayam bukan mau beliin lo pepes ayam, bocil" jelas aran.
"Ahh gk mau tau chika pengen pepes ayam, kalau kakak gk mau beliin chika teriak penculik ya" ucap chika yg bersiap untuk meneriaki aran penculik.
"Tolong..." belum selesai teriak, mulut chika dah di bungkap oleh permen milkita.
"Jangan ngadi' lo ya, masa iya cakep, kece kek gini di katain penculik" ucap aran datar.
"Yaudah kalau gk mau di teriakin penculik, ayo ajak chika makan pepes ayam." Ucap chika.
"Argh... yaudah ayo buruan naik" ucap aran sambil menaiki motornya.
Tapi chika hanya diam, karna aran kesal menunggu chika naik akhirnya aran menarik tangan chika. Karna aran menarik tanpa aba' jadi dia gk bisa rem.
Bugg
Chika menabrak dada bidang aran. "Aduh" ringis chika.
"Sumpah hari ini hari yg sial buat gw karna dah ketemu sama lo" ucap aran.
"Sttt udah jangan banyak ngomong perut chika dah ngerengek minta di kasih makan" ucap chika sambil membungkam mulut aran.
"Ck. Dasar bocil, cepetan naik" suruh aran.
"Mm chika gk bisa naik motor." Ucap chika sambil menunjukan cengiran nya.
"Anjirt bocil emang" ucap aran menahan tawanya.
"Dah cepetan lo naik di belakang gw pelan' terus pegangan" suruh aran.
Chika hanya mengikuti perintah aran. Setelah chika naik ke motor aran tiba' aran mengambil tangan chika untuk melingkari perutnya.
Degg
Jantung keduanya seperti sedang berlomba. "Khem. Takut lo jatoh" ucap aran sambil batuk kecil.
Chika hanya mengangguk karna dia bingung harus menjawab apa.