PART 20

3.8K 316 3
                                    

Dengan senang hati aran memeluk chika. Tidak lupa sambil mengelus kepalanya.

Aran melirik chika yg sedang tidur, dan membenarkan anak rambut chika, "cantik banget sih bini gw" ucap aran sambil terkekeh.

Karna merasa ngantuk, akhirnya aran memutuskan untuk menyusul chika ke alam mimpi.

Pada sore hari chika terbangun lebih dulu, karna waktu sudah mau magrib, chika memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah 30 menit chika mandi, akhirnya chika keluar dengan badan yg lebih segar yg sudah di balut dengan piyama doraemon.

Chika menghampiri aran yg masih tertidur pulas. Chika mengusap kepala aran dengan penuh kasih sayang.

"Kak aran, bangun yo" ucap chika. Sambil terus mengusap kepala aran. (Hadeh yg ada gk mau bangun kali chik).

aran bukan nya terusik ia malah memeluk perut chika. Chika yg melihat aran seperti itu hanya terkekeh.

"Kakkk, bangun dulu yok, shalat dulu" ucap chika lembut.

"Eugh...hm? Kenapa sayang?" Ucap aran setengah sadar.

"Bentar lagi magrib, kak aran bersih' dulu gih, abis itu shalat" ucap chika.

"Iya sayang" ucap aran sambil berusaha untuk bangun.

"Dah, gih mandi dulu kak, aku mau siapin baju buat kak aran" ucap chika.

"Iya sayang." Ucap aran sambil berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan chika langsung mencari baju untuk di pakai oleh aran.

"Kak, bajunya dah aku taro di atas kasur ya" ucap chika sedikit berteriak.

"Iya sayangg" jawab aran.

"Aku ke bawah ya mau bantuin mami" ucap chika.

"Iya nona tamara" ucap aran.

Chika langsung pergi ke bawah, untuk menemui sang mami tercinta.

Chika melihat sang mami sedang memasak untuk makan malem mereka. Chika berniat untuk membantu sang mami.

"Mom, aku bantu ya" ucap chika.

"Eh anak mami, gk usah sayang ini dah mau selesai kok" ucap mami aya.

"Ihhh mamih gk seru banget sih, chika mau bantu mamih" rengek chika.

"Yaudah sini, tolong potong' sayuran nya ya" ucap mamih aya.

"Siap mom" ucap chika. Dengan telaten chika memotong' sayuran.

"Hati' sayang awas kena tangan" ucap mamih aya mengingatkan.

Saat sedang memotong sayuran tiba' ada tangan kekar. Yg melilit di perutnya.

Chika kaget, tetapi setelah tau pelakunya, chika tersenyum lalu mengelus tangan kekar itu.

"kak, duduk dulu, chika lagi masak." Ucap chika.

"Ngga mau" rengek aran.

"Demi apapun mamih gk liat" ucap mamih aya, sambil menutup matanya. Karna melihat aran mendusel' tengkuk leher chika.

Aran yg mendengar ada suara mamih aya pun terkejut, "eh ada mamih hehe" ucap aran sambil cengengesan, dan melepaskan pelukan nya kepada chika.

Aya memutar bola matanya malas, bisa'nya menantunya itu tidak melihat dirinya.

"Baru sadar? Dari tadi mamih ada disini kalii" ucap chika.

"Bisa'nya awal mau di jodohin nolak, eh sekarang malah gk tau tempat buat bucin" ejek aya.

"Yaudah sih mih" ucap chika.

"Iya iri aja mamih" ucap aran sambil terkekeh.

"Hadeh ini anak sama papah nya gk beda jauh, suka banget ngejekin orang tua" ucap aya. Yg mengundang gelak tawa chikara.

DIA ARAN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang