Di harapkan untuk, vote,komen dan follow terlebih dahulu, karna itu tidak akan membuat anda menjadi miskin!.
=Selamat membaca=
Telpon di matikan sepihak oleh shani. Dia terus merapalkan doa untuk putranya itu. Shani benar-benar di buat panik.
Tak membutuhkan waktu lama gracio datang, "hy, kenapa?" Tanya gracio. Karna tiba' shani memeluknya.
"Tolong cari aran, dia gk bisa di hubungin, aku khawatir" tangis shani.
"Kok? Tumben dia gk bisa di hubungin" ucap gracio.
"Kamu udah coba telpon anak' grandy" lanjutnya. Shani selalu begitu, ia selalu tidak bisa membuat tindakan saat sedang panik.
Shani menggelengkan kepala, "blm" ucapnya. Gracio hanya bernafas lelah, karna istri nya selalu seperti itu.
"Yaudah kamu coba telpon jidan atau anak' lain nya ya?" Ucap gracio sambil mengusap kepala sang istri.
Shani mengangguk patuh, dia mengambil hp nya lalu menghubungi jidan.
"Halo sayang"
"Iya bund?, kenapa?" Tanya jidan di sebrang sana.
"Kamu lagi sama aran?" Tanya shani.
Sedangkan jidan hanya diam tak menjawab pertanyaan shani, dia bingung harus menjawab apa. Di satu sisi dia ingin jujur dengan keadaan aran.
Tapi di sisi lain, sekarang keadaan nya sedang beda. Jika jidan memberi tahu keadaan aran, kemungkinan besar shani akan datang ke rs. Itu akan membuat rencana aran hancur begitu saja.
"mm iya bund aran lagi sama jidan kok, tapi dia lagi ke toilet dulu" ucap jidan, dalam hati jidan ia terus mengucapkan kata maaf karna sudah membohongi bundanya.
"Kok tumben ya dia gk jawab telpon bunda" ucap shani.
"O-oh iya bund, eee hp nya si aran tadi mati masuk ke got" ucap jidan asal.
"Astaga dasar anak itu ya" ucap shani sambil terkekeh.
"Yaudah, bunda titip aran ya sayang, bye" ucap shani sambil mengakhiri telpon nya.
☆☆☆
Sedangkan di rs aran sedang di tangani oleh dokter, sekarang teman' aran sedang berkumpul. Dan teman' vion sudah di urus oleh guru bk.
Sudah satu jam mereka menunggu, akhirnya dokter keluar juga. Dokter cantik dengan pakaian dinas nya, di tambah lagi dengan senyum indahnya. Yg mampu membuat orang yg melihatnya menjadi terpesona.
"Selamat siang, dengan keluarga zahran?" Sapa dokter cantik itu.
namun tak mereka jawab, mereka malah planga plongo melihat kecantikan dokter muda itu.