12

31 4 0
                                    

Liburan semester pasti sangat dinantikan oleh semua orang. Tidak lain dan tidak bukan oleh Ranu, ia bahkan sangat bersemangat ketika ujian telah selesai. IPK? Masa bodoh, yang terpenting tidak mendapat nilai c ataupun mengulang matkul tersebut. Akan ku ingatkan kembali jika Ranu salah satu tipe orang yang ambisius serta pantang menyerah. Apapun yang ia inginkan sebisa mungkin harus sesuai dengan kehendaknya, kecuali memang belum di setujui oleh Tuhan. Walaupun begitu ia akan terus bangkit dari keterpurukan, mengingat ia ingin keluarganya bangga dengan pencapaiannya.

Liburan semester kali ini Ranu memilih untuk bekerja full di cafe. Hanya itu? Tentu tidak ia menandatangani kontrak kerja dari om-nya Saka. Sudah satu minggu ia kerja diperusahaan besar tersebut, Ranu sering dipuji oleh karyawan lain karena kecakapannya dalam mengerjakan pekerjaan.

Pekerjaan ada, uang pun mengalir, masalah cewek gausah ditanya aman terkendali. Karina bukan tipe perempuan yang 24/7 selalu bertanya kamu dimana, sedang apa dan sama siapa. Cukup 1 atau 2 kali ia tanya rutinitas Ranu hari ini kemudian menyemangati sang kekasih setelah itu menunggu Ranu membalas chat darinya. Bahkan Ranu selalu menyempatkan mengantar makanan kesukaan Karina setelah pulang kerja jika tidak terlalu malam dan sang pujaan hati belum tidur tentu saja. Bagaimana tidak lengket Karina, Ranu saja selalu manis untuk dirinya.

Seperti malam ini contohnya, Jum'at malam, hari terakhir kerja di minggu ini. Ranu mengantarkan martabak manis untuk sang pujaan hati. Ia mengobrol kecil dengan Karina di depan pelantaran rumah, takut menganggu orang tua Karina jika masuk kedalam rumah.

"Hari ini gimana harinya cantik? Everything good?" tangannya mengelus puncak kepala sang kekasih yang sibuk mengunyah martabak manis.

Karina mengangguk antusias, "Iyaa dong! Aku tadi habis nyelesain drakor, ceritanya bagus banget. Endingnya gantung, tapi gapapa deh, masih ada seasons selanjutnya, hehe."

"Ada aktor kesukaan kamu?" Gadis itu mengangguk.

"Kamu kemarin lihat dramanya sama aku itu lohh, nah dia juga main di drama ini juga. Bagus banget aktingnya, mana ganteng lagi. Huhuhu, sukak"

Ranu tersenyum, ia mendengarkan dengan baik apa yang Karina katakan. Sesekali ia akan mengangguk atau membalas ucapan sang kekasih.

"Kamu besok free?"

Ranu menggeleng kecil, "Besok pagi mau nyari bahan yang habis di cafe, sekalian mau cek barang dari suplayer. Mau ikut? Habis itu mau kemana ayo, tapi agak siang mainnya, gapapa?"

Karina tersenyum sumringah, ia mengangguk antusias. "Mauu banget!!!"

"Besok pagi aku temenin, habis itu kita main! Aku mau ke pantai dehh, mau buat tren sama ayang kayak orang lain."

"Siap tuan putri, sekarang masuk, cuci tangan dan kaki setelah itu tidur. Okay?"

"Ay ay captain!"

"Kamu pulangnya hati-hati, nanti sampai di rumah langsung kasih kabar, yaa. Kalau enggak aku ngambek" Ranu terkekeh kecil.

"Iya, princess. Aku pulang dulu, besok aku kesini lagi."

Karina mengangguk, "Dadahhh! Hati-hati di jalan mas pacar, muah" kiss bye Karina dengan genit.

Sementara Ranu hanya bisa menggeleng sembari terkekeh malu, tidak habis pikir dengan kekasihnya ini. Sangat spesial, dan Ranu suka itu.

Bahkan sampai di rumah Ranu masih tersenyum karena tingkah pacarnya tadi. Untung saja semua orang sudah tidur, jadi tidak akan memalukan bagi Ranu tersenyum sendiri seperti orang gila.

Ia memberitahu sang kekasih terlebih dahulu jika sudah sampai baru setelah itu membersihkan diri, mengecek apa saja keperluan untuk besok, prepare beberapa barang yang harus dibawa kemudian tidur. Ranu tipe orang yang baru bisa tidur setelah mengecek semuanya dalam kendalinya, maksudnya tidak ada tugas yang tertunda ataupun pekerjaan belum selesai. Sebelum tidur semuanya harus selesai baru bisa tidur dengan tenang tanpa ada beban pikiran.

Bentala (𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang