4.

65 7 0
                                    

Rapat yang di bahas mereka semua adalah tentang sebuah acara yang akan di adakan sebentar lagi.

Acara naon?

Acara perkemahan, dan mendaki gunung, selama 2 minggu, healing sebelum ujian kata nya sih.

"Rapat saya tutup, mohon kerja sama nya setelah ini, terimakasih." Ucap aldean si ketua Osis.

"Eh ayo gabung ama mereka yang lagi di lapangan, kek seru itu." -Rafka.

"Definisi konser dadakan, di hukum nangesss." -Lana.

Oke skip saja mereka yang sedang mengobrol itu.

Di lain tempat, lebih tepat nya di lapangan, semua bubar tidak ada satu pun yang ada di sana, hanya tersisa sebuah sapu yang tergeletak di tanah.

Sebelum mereka semua bubar.

"BUBAR GENGS GURU GURU MAU KESINI." -Azmi.

"Eitss kasih pantun penutup dulu bosss" -Bryan.

"Di jonggol ada nanas di senggol kok panas." -Rizky.

"OWWWWWW" -Adli.

"Heh kalian yang ada di sana cepat masuk kelas."

"Nggeh nyai."

Semua memasuki kelas nya masing-masing, kecuali dua orang ini.

Annoora dan Fiya.

Nora mengajak Fiya ke halaman belakang, bukan untuk bolos melainkan ia hanya ingin mengangkat telepon dari seseorang.

"Apasih an*j*ing tarik tarik tangan gue."

"Temenin gue doang aelah, ntar kalo ada guru piket yang liat gue ga di hukum sendirian jadi nya."

"Cemen lo, cuman ngangkat telpon doang pake acara minta temenin segala, noh liat di lapangan udah pada bubar, ya gue juga mau ke kelas lah."

"Aelah temenin aja ntar gue traktir deh di kantin."

"Oke deal, speaker gue mau denger."

"Iye dah, Halo? Siapa ya?."

"Pulang sekolah saya yang akan jemput kamu."

Tut-
Sambungan terputus.

"....."

"L-lo punya pacar?"

"Engga engga itu salah sambung kali, au ah kelas aja kita ayo." Ucap nya lalu menarik tangan teman nya yang masih berpikir.

BRAKKKK.

"EYYOW WHATSAPP BRO."

"Kamu ini ya ga ada sopan santun nya, berdiri di tengah lapangan sana!"

Siapa pelaku yang mendobrak pintu tadi? Nora tentu nya.

"Y-yah bu, tadi kan ga sengaja aja, saya kan gatau kalo ibu udah ada di situ." Ucap Nora cengengesan.

"KELUARRR!!!"

Oke baiklah Nora mendapatkan  triple kill hukuman.

Bagaimana dengan Fiya? Apa dia tidak di hukum? Jawaban nya tidak, karena dia masuk melewati jendela, bukan lewat pintu yang baru saja di dobrak oleh teman gila nya.

"Karma itu nyata." -Fiya.

"Oke baiklah, hari ini kita tidak belajar kit-"

"YUHUUUUUU IBU BAIK BANGET DEH."

"DIEM KALIAN SEMUA!!!!" Ucap guru itu sambil memukul penggaris milik nya ke arah papan tulis.

"Ibu belum selesai ngomong ya, kita tidak belajar, tapi kita akan menghafal."

A dan D (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang