"jadi ngambil kartu ujian ga sih anj?!" kesal Nora.
"eleh sans donk kan ujian last ini, nikamati moment dulu laaa~" bujuk Vika.
"kan dia mau kencan sama si onoh noh!" teriak Fiya.
"udah deh siniin kartu ujian gue ky!"
"lah ambil sendiri dong, tuh kan ada di meja" ujar Rizky.
"oke bye guys!"
Nora berlari keluar kelas menuju pintu gerbang yang dimana sudah ada Davin yang menunggu sedari tadi.
"jangan berlari!"
Nora pun menetralkan langkah kaki nya normal dan menghampiri Davin.
"sorry, lama nunggu nya?"
"gapapa, kalau buat kamu apasih yang engga?" goda nya.
"cepet ah! gue mau balik."
Davin membuka kan pintu untuk nya, lalu kembali dudk di kursi pengemudi.
"saya ingin mengajak mu ke cafe sebentar."
"gue ga di izinin sorry yee."
"halo kenapa nak Davin?"
"saya boleh minta izin buat jalan sebentar sama Nora ga?"
"waduh ngapain minta izin segala, bawa aja gapapa."
"makasih ma."
tut-
"watt?!! ga, gue ga bawa duit!" bela Nora.
"saya yang bayar."
"gue ga bisa lama lama."
"no problem."
"gue mau jalan sama temen gue!"
"kita bisa jalan setelah nya."
"anj? gue mau jalan sama pacar gue! mau apa lo?" seringai nya.
"kamu kan masih single."
jleb.
"oasu bener lagi." batin nya."kekeh banget si lo? yaudah jalan!"
"my pleasure dear."
Davin mulai menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang, sesekali melihat ke arah Nora yang sedang melihat ke arah luar jendela.
setelah menempuh perjalanan selama 30 menit. mereka sampai ketempat tujuan.
cafe terlihat sepi, karena masih pagi dan hanya sedikit pengunjung yang datang.
"dukun ya lo?" tanya Nora curiga.
Davin mengerutkan kening nya, pertanda tak paham apa yang di maksudnya.
"ya.. lo kok tau ini cafe yang sering gue datengin?" jelas Nora.
"saya membaca cv mu Nora."
"loh emang ada?"
"tidak usah di pikirkan, ayo keluar." ajak Davin.
Nora duduk di tempat nya, menunggu Davin yanh sedang memesan.
"di pikir pikir ni cowo baik juga si.. eh ga ga ga!" Nora menggeleng kan kepala nya ribut.
"ada apa dengan mu?" tanya Davin yang baru saja kembali.
"ha? oh engga, lo mesan apa?"
"tunggu saja."
hening beberapa saat sebelum Davin memulai pembicaraan.
"Nora." panggil nya.
Nora tak mengabaikan nya karena sedang sibuk bermain ponsel.
"Annora." panggil nya sekali lagi.
"k - kenapa?" jawab nya gugup.
"bisa kah jika kau bersama ku jangan memakai bahasa gaul mu itu?" pinta nya lembut.
Nora menatap Davin yang berada di depan nya dan hanyut dalam pikiran nya.
"ganteng juga ya.." batin nya.
"saya tau saya ganteng."
"dih pede amat." elak nya dan menatap ke arah lain.
Davin terkekeh "bisakah kau ubah peribahasa mu itu?"
"lo ma-"
"aku."
"ck! buat apasih?!"
"saya tidak suka, aku - kamu ya?" bujuk nya.
"iyadeh! rese banget sih, dan lo- maksudnya kamu, bisa ga kalo ngomong jangan terlalu formal? berasa jadi suger bebi!" kesal nya.
"iya sayang." ujar nya sambil mengusap lembut kepala Nora, yang di usap hanya diam dan melanjutkan bermain handphone nya.
"permisi.. ini makanannya."
Nora langsung mengalihkan pandangan dengan mata berbinar.
"kesukaan gue- aku banget asli!!" girang nya dan memulai makan dengan perasaan senang.
Davin tersenyum lebar melihat nya.
"kamu cantik jika terlihat bahagia seperti ini."
"a - apaan sih! tuh makan sana!" ujar nya terbata bata dengan semburat merah di pipi nya.
Davin mulai memakan sambil menatao 'sang pujaan hati' yang sedang asik dengan makanan nya sendiri.
•••••
"beh anjir pantes pulang duluan, makan berdua toh!m ternyata!" intip Fiya dari belakang.
"ga heran kan udah berpawang ga kek lo, putus nyambung." sindir Vika.
•••••
tbc.
thanks. ak lupa klo pernah bikin cerita hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan D (On Going)
Romancesingkat saja ini tentang Annoora seorang gadis cantik, yang di paksa menikah dengan CEO terkenal, hanya karena mama nya ingin anak nya berubah setelah menikah, dan tidak membantah omongan keluarga nya sendiri. "Annoora, kamu tau yang di depan mu it...