12.

24 6 0
                                    

kini Nora sudah sampai di tempat tujuan.

restoran yang memang sudah di sewa oleh calon suami nya, ralat, Resto itu memang punya dia sendiri.

Nora segera turun dari motor, lalu berlari kecil masuk ke dalam resto itu.

Davin menggelengkan kepala nya melihat tingkah Nora yang seperti anak kecil.

ia lalu ikut masuk menghampiri Nora yang tengah asik melihat sekeliling.

mata Nora berbinar, melihat resto yang sangat amat luas ini.

Nora tersentak kaget, kala sebuah tangan berada di pundak nya.

"kaget gue."

"ayo." Ujar Davin lalu memegang tangan Nora sambil berjalan melewati tangga.

Nora tidak memperdulikan tangan nya yang di genggam Davin, karena ia sedang bermain handphone dengan satu tangan lain nya.

handphone nya kini ia letakkan di samping telinga, untuk mendengar suara orang yang sedang ia telpon.

benar!
iya sedang menelpon teman teman nya.

"Inget lantai 3,gue udah nyampe ini."

"ini bawa pasangan ya?"

"lah lo kan ada si bagus ngapa jadi bingung gitu dah."

"Hilih gue kirain nelpon buat apaan ternyata bahas dinner toh, jomblo ga di ajak kan ya yaudah."

Tut-
sambungan terputus, kini hanya sisa 4 orang yang sedang berbicara.

"gue sama Raffa di depan udah."

"gue nunggu elvin bentar."

"lemot lo pada, awas aja ga dateng."

Tut--
ia mematikan telpon itu.

setelah meletakkan handphone di dalam tas nya, ia langsung mengedar kan pandangan, menatap sekeliling dengan tempat makan yang suda tersusun rapi.

ia lebih memilih untuk duduk di ujung sebelah kiri, karena dekat dengan jendela, ia juga bisa melihat bangunan bangunan dari sana.

***

"ini telpon Fira juga kah?"

"emang dia kesini sama siapa juga dah."

"gapapa jadi nyamuk aja dia."

kini mereka semua sudah berkumpul di depan resto itu.

dengan membawa pasangan nya masing masing.

mereka sepakat memakai motor saja untuk kesini.

Nora-Davin.
F

iya-Bagus.
Vika-Elvin.
Fifah-Raffa.

kini Vika berniat untuk menelpon teman nya yang lain, karena ia merasa iba melihat teman nya jomblo abadi, dan ia semakin gila lama lama.

sambungan mulai terhubung sekarang, dan mereka berbicara dengan kata andalan, kata 'mutiara'.

"eh lo kesini aja udah ribet amat."

"Vika Vika speaker."

vika menganggukkan kepala nya, satu detik kemudian teman teman nya malah berteriak, untung nya hanya ada beberapa pegawai yang ada disana, jadi ia tidak terlihat malu berlebihan.

A dan D (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang