20. Sieghild High School

62 19 14
                                    

◆ Votmen dong!

Tembus 2k word nih ketiknya jadi sabi lah 20 Vote & 10 komen for next page (☞゚ヮ゚)☞




: : : : : :




Liburan merekapun telah selesai. Kini waktunya Nat untuk kembali masuk sekolah. Dia berangkat berengan dengan Sanha. Sekolah yang tadinya ribut kini jadi tambah ribut setelah kedua saudara itu memasuki pekarang sekolah. Semua siswa dan siswi menatap kagum pada saudara itu.

"Sanha kok makin hari makin ganteng aja."

"Neng Nat kok cakep pisan sih bikin hati aa jadi cenat-cenut."

"Pen jadi Nat anjir."

"Mak bapaknya tuh buatnya gimana sih sampe anaknya pada cakepnya tuh gak ngotak?"

"Otak lu mesum amat anjir!"

"Sanha mama udah tungguin kamu loh dirumah."

Meski masih banyak lagi yang membicarakan keduanya Sanha tak ambil pusing atau mengindahkan desas-desus itu. Lelaki itu langsung menarik tangan Nat dan membawa gadis itu sampai pada kelasnya.

"Belajar yang baik ya adikkuuu." Ucap Sanha lembut lalu dia mengecup dahi Nat dengan sayang.

"Sip!"

"Abang pergi dulu ya."

Setelah mengatakan itu Sanha melenggang pergi menuju kelasnya begitu pun juga dengan Nat. Ternyata disana sudah ada Eunbi dan juga Chacha yang sudah menunggunnya sedari tadi.

"NAT!!" 

Mereka berdua langsung berlari dan memeluk Nat saat gadis itu baru saja melewati pintu kelasnya.

"Gue kangen banget sama lo!"

"Eunbi juga sama kayak Chacha kangen banget sama lo Nat!"

"Lo kok tega banget sih sama gue liburan aja lo gak ngomong apa-apa sama gue, jahat lo! Lo jahat!" Protesnya tanpa melepaskan pelukannya pada Nat membuat Nat malah jadi gemes.

"Iya iya sorry Ca, gue lupa tapi kan gue udah kasih tau sama lo di imess walaupun terlambat sih..."

"Tetap aja jahat!"

"Trus lu ada bawa oleh-oleh gak buat kita?" Tanya Eunbi melepaskan pelukannya.

Nat pun terdiam menatap kedua sahabatnya tanpa menjawab pertanyaan dari Eunbi. Melihat reaksi Nat yang diam saja mereka pun langsung tau jawabannya.

"Parah banget lo! Pergi gak bilang pulang juga gak bawa apa-apa!" Omel Chacha lagi-lagi.

Mendengar omelan itu Nat terkekeh. "Hehehe... lupa Ca."

"Btw tumben lo make kalung, beli dimana? Cantik banget." Sahut Eunbi tiba-tiba saat matanya tak sengaja mengkap kalung berlian yang melingar indah di leher Nat.

Nat menunduk sedikit melihat benda itu. "Oh, ini kalung peninggalan mami gue, gue gak tau tepatnya beli dimana karna kalung ini dibeli sama papi gue."

Kedua sahabat itu mengangguk mengerti. Selesai mereka melepas rindu sambil berbicang-bincang mereka akhirnya kembali pada tempat duduknya. Nat pun kembali berjalan menuju kursinya yang berada disamping seorang, lebih tepatnya seorang pemuda yang mempunyai senyuman paling teduh. Tanpa dia ketahui ternyata pemuda itu sudah menatapnya sedari tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang