Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abanggggg! Nat pulang." Teriak gadis itu setelah memasuki pintu utama rumahnya yang bernusana eropa dengan campuran gaya moderen. pemandangan pertama yang di lihat gadis itu adalah para abangnya yang sedang menunggu kehadiranya di ruang tamu sambil menatap Sang adik dengan bahagia.
"Dek, Abang udah masakin udang tepung kesukaan kamu makan yuk."
Ucap Sang abang ke tiga yaitu Eunwoo. Sekaligus yang menjadi kepala masak dirumah keluarga mereka. Walau terbilang keluarga yang cukup mampu mereka tidak memperkerjakan pelayan dirumahnya karena mereka yang ingin mengurus rumah peninggalan orang tuanya itu bersama-sama saat setelah kedua orang tuanya meninggal.
Mereka juga harus terbiasa hidup sendiri tanpa bantuan orang tua terutama para abang Nat yang menjadi kepala keluarga serta mendidik adik-adik dengan baik, padahal saat itu nat baru memasuki sekolah dasarnya harus mendengar berita bahwa kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat sungguh berita yang membuat hati mereka sangat sakit, apa lagi saat melihat wajah bahagia sang adik tercintanya luntur yang dipenuhi dengan banjir air mata yang mengingatkan akan janji mereka saat sang adik baru melihat dunia jadi tidak heran mereka sangat menyayangi little sisternya.
"Wahh... Bang, kalau gitu adek ganti baju dulu yah," ucap gadis itu kegirangan tak lupa mengecup pipi sang abang untuk sekedar ucapan terimakasih.
"Kok cuman Bang Eunwoo aja yang di cium? Bang Jin gk dikasih nih?" Salah satu abang Nat tertua ke dua memanyukan bibirnya dan menepuk-nepukan pipinya menggunakan telunjuk sebagai code ingin di kecup sang adik.
"Giliran adek yang datang di sahut kok aku gk sih, Bang." Kata Sanha anak ke enam sekaligus abang Nat yang sudah dari tadi berdiri memperlihatkan aksi kakak dan adiknya yang lagi acara peluk-pelukan. Lalu di ambil lah adik perempuan semata wayangnya dari alih para abang absurdnya.
"Udah yah bang adek harus ganti baju dulu baru makan." lanjut Sanha setelah mengambil alih adiknya dari para abangnya tadi dan menyuruhnya untuk ganti baju sanha tidak mau adiknya jadi ikut gila jika berlama-lama bersama para abangnya yang stegi.
