"Yang benar saja, aku tinggal diapartmen ini saja aku sudah sangat bosan bagaimana aku bisa tinggal diapartment mu yang luasnya lebih besar dari ini." Ocehnya menjawab perkataan Jungkook mengenai tinggal diapartment nya.
"Tidak akan pernah bosan, aku memiliki ruangan yang berisi komputer game yang bisa kau mainkan setiap saat." Ucap Jungkook yang tak mau kalah.
"Tetap saja aku akan bosan, apartment mu seperti ruangan kosong bagiku aku tidak bisa hidup seperti itu." Balas Eunha.
Faktanya memang benar Apartment Jungkook adalah hunian paling polos seperti ruangan kosong tidak seperti hunian Hyungnya yang lain. Seperti Namjoon yang penuh dengan karya seni terkenal dan berkesan, seperti Soekjin yang huniannya memberikan kesan nyaman dan indah. Sedangkan milik lelaki itu dari pertama kali membuka pintu yang ada hanya beberapa matras dan alat-alat olahraga dan yang paling menyedihkan adalah bagian dapur hanya ada beberapa alat masak dan lemari pendingin yang hanya diisi oleh minuman beralkohol milik lelaki itu tidak ada bahan makanan apapun.
"Yasudah, kita isi saja apartment ku bersama-sama agar tidak kosong seperti yang kau katakan tadi." Bujuknya pada Eunha.
Eunha mencoba memikirkan rayuan pemuda itu, kalau dipikir sudah lama ia tidak mengunjungi kediaman kekasihnya itu biasanya ia akan meluangkan waktunya untuk berkunjung ke kediaman kekasihnya itu guna perlu membereskan barang-barang Jungkook yang beserakan sembarang sementara penghuninya memilih menetap di apartment member lainnya.
"Baiklah, aku akan ikut dengan mu tetapi sebelum itu kau harus berbelanja untuk makan malam kita dan isi lemari pendingin mu dengan makanan bukan hanya minuman beralkohol." Omel Eunha yang sudah lelah dengan kebiasaan Jungkook yang gemar meminum-minuman tidak sehat itu.
Jungkook mengangguk mendengar omelan gadis kesayangannya. "Pakai mantel mu dan penyamaranmu aku tunggu kau dibasemant." Suruhnya sembari mengecup bibir gadis itu pelan.
Eunha yang mengalami adegan tiba-tibanya tadi mendadak terdiam kaku padahal itu hal yang biasa bagi mereka selama masa-masa berkencannya.
Eunha segera mengambil mantel dan alat-alat lainnya berupa skincare, alat pengisi daya dikarenakan ponsel milik Jungkook dan dirinya berbeda makanya ia tidak ingin mengambil risiko jika tiba-tiba ponselnya kehilangan daya karna kehabisan baterai. Maka dari itu ia membawa hal itu pada bagian yang terpenting dalam hidupnya. Sementara untuk pakaian Eunha tidak perlu merasa khawatir akan hal itu sebab Jungkook selalu membelikan dia pakaian yang nyaman ataupun mengenakan pakaian milik kekasihnya itu jauh lebih nyaman.
Setelah dirasa cukup dan tidak mengundang kecurigaan orang lain Eunha memutuskan untuk keluar dari unit apartmentnya menuju parkiran basement gedung apartment ini. Yang mendapati mobil Jungkook didepannya setelah ia sampai dibasement. Maka dengan segera dan pandangan menyelidik kesana-kemari memastikan tidak ada yang mengintai dia dan Jungkook. Dirasa aman Eunha segera membuka pintu sebelah pengemudi yang dikendarai oleh sang kekasih tampannya ini.
"Tidak perlu khawatir, aku memastikan tidak ada siapa pun disini." Ucap Jungkook menenangkan gadis disebelahnya.
"Aku hanya takut ketahuan dan karirmu terancam karena ku." Jawab Eunha cemas.
"Aku sudah cukup kaya dan investasi properti ku sudah sangat cukup menghidupi keluarga kita nanti." Ucap Jungkook mencoba menggoda gadis itu.
Lantas saja Jungkook mendapat pukulan kecil ditangannya kala mengucapkan itu. "Diam, kau ini sombong sekali."
Bukan bermaksud sombong atau memamerkan hasil jerih payah sedari masa remajanya. Tetapi itulah faktanya hingga saat ini grup nya menjadi grup terkaya sepanjang sejarah dikorea bahkan bisa saja di dunia. Jadi wajar saja ia bersikap demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE
FanfictionMenerima dan memberi cinta adalah hak setiap manusia. Aku mencintainya dan aku pun juga mencintai penggemarku. Aku ingin keduanya berada di kehidupan ku. Apakah aku salah mencintai orang lain lagi selain penggemarku? Tidak, itu tidak salah yang sal...