29

150 28 7
                                    

Jungkook mempersilahkan kekasihnya untuk masuk kedalam kamarnya. Walaupun ia cukup terkejut dengan keberadaan kekasihnya yang tiba-tiba berada di dorm milik grupnya.

"Oppa bilang kau belum makan dari pagi." Kata Eunha membuka pembicaraan pertama.

Jungkook ingin kembali beranjak yang niatnya akan melanjutkan video gamenya yang sempat tertunda tadi. Namun niatnya kembali dihalangi oleh cekalan tangan kekasihnya yang mencegahnya untuk melangkah.

"Makanlah! Setelah itu aku akan segera pulang." Ucap Eunha lirih.

Salahkan sifat kekanak-kanakan Jungkook yang satu ini. Ia baru sadar selama beberapa hari ini keduanya sama-sama menyiksa diri sendiri. Dan seharusnya ia lebih menyelesaikannya dan bersikap lebih dewasa.

"Maafkan aku. Karna membuatmu kecewa." Ucap Jungkook lirih.

Eunha mendongakkan kepalanya mendengar suara lirih milik kekasihnya. Hampir saja ia akan menangis.

"Tidak! Seharusnya aku yang meminta maaf padamu." Jawab Eunha sembari menggelengkan kepalanya keras.

"Maaf karna aku selalu menghindar saat kita terlibat masalah." Kata Jungkook lagi.

"Sebenarnya sifatmu ini aku sudah menduganya sebelum aku mengenalmu dulu. Kau bukan menghindar tetapi hanya memberi jeda waktu tetapi adakalanya kau salah. Bahkan akupun sama denganmu." Balas Eunha panjang mencoba menatap manik coklat milik kekasihnya.

Apa yang dikatakan kekasihnya mungkin benar. Bahwa ia terlalu memberikan banyak jeda waktu yang mengakibatkan hubungannya renggang andai dia bisa bersikap lebih dewasa mungkin ia lebih cepat menyelesaikan masalah yang terbilang sepele ini.

"Kita berdua sama-sama salah disini. Aku menganggap kau tidak perlu mengetahui beban ku karna pekerjaanmu saja sudah menjadi beban besar. Dan kau menganggap dirimu seakan tidak bisa menjadi sandaran untuk ku." Lanjut Eunha lagi.

Jungkook hanya mendudukan kepalanya semua yang kekasihnya katakan lagi-lagi adalah sebuah kebenaran.

Sementara para member lainnya masih setia menunggu kedua manusia yang sedang di mabuk asmara tidak kunjung menampakan diri.

"Apa yang mereka lakukan didalam?" Tanya heran Taehyung.

"Menurutmu? Mereka itu sepasang kekasih. Mereka bisa melakukan apa saja." Mulut julid Jimin yang kembali beraksi.

"Apakah mereka akan membuat keponakan untuk kita?" Sahut J-hope bodoh yang niatnya mengubah suasana yang keruh menjadi bersinar namun na'asnya justru dirinya mendapatkan toyoran dari member.

"Aku akan melihat mereka kalau begitu." Ucapan tak kalah bodoh dari seorang Kim Taehyung.

Jimin melemparkan bantal sofa yang didudukinya pada sahabatnya itu kemudian berkata. "Urusi saja rumor kencanmu dengan anak pejabat!"

Kim Taehyung yang mendengar itu langsung saja mendecak kesal. Pasalnya sahabatnya itu kembali mengingatkannya dengan rumor kencan baru-baru ini dengan seseorang dari kalangan konglomerat. Padahal itu tidak benar sama sekali.

Pada akhirnya seseorang yang mereka tunggu pun akhirnya menampakkan diri. Sepasang kekasih itu mengambil langkah mendekati member lainnya.

Padahal Jungkook memiliki niat untuk mempertemukan Eunha dengan Hyungnya dengan keadaan yang lebih nyaman dibanding dengan sekarang yang terlalu mendadak untuknya.

"Kau sudah lebih baik?" Tanya Namjoon pada Jungkook.

"Aku baik-baik saja." Balas singkat Jungkook.

Mendengar ucapan Jungkook membuat Jimin melemparkan bantalnya kembali kearah pemuda itu. "Apanya yang baik-baik saja?!"

SUNRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang