Eunha senang sekali akhirnya ia kembali bertemu dengan ibu sang kekasih setelah lama tidak berjumpa. Semenjak pemutusan kontrak grupnya secara sepihak itu ia berubah menjadi pribadi yang menyindiri dan memutuskan untuk tidak bertemu dengan siapa-siapa lagi baik itu dari teman dari dunia entertaiment maupun teman-teman yang lainnya. Dirinya benar-benar membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan keadaannya yang bisa di bilang tidak baik-baik saja.
"Wahh mandu ini terlihat sangat lezat!" Ucap Eunha antusias melihat eomma Jeon membawakan mandu di hadapannya.
"Benarkah? Mari kita lihat seberapa lezatnya mandu ini untuk putri ibu yang cantik ini." Balas eomma Jeon sembari menyuapi sepotong mandu di mulut gadis itu.
Eunha dengan lucu menyambut suapan eomma Jeon itu. Dan mandu itu memang benar-benar sangat lezat. Masakan ibu dari kekasihnya adalah mahakarya terbaik untuknya.
"Apa rencana kau selanjutnya, Eunbi-ya?" Kata eomma Jeon setelah melihat Eunha memakan masakannya dengan lahap.
Eunha terdiam seketika memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan untuk ibu dari kekasihnya itu. Memang cukup sulit baginya, memikirkan semua itu.
"Kau tak perlu menjawabnya jika kau belum siap untuk menceritakannya pada eomma." Ucap eomma Jeon setelah melihat Eunha terdiam.
"Heemm... aku akan melanjutkan pendidikan ku yang tertunda sewaktu aku menjadi idol." Jawab Eunha setelah memikirkan jawaban yang tersusun di kepalanya.
"Eomma mendukung semua keputusan mu, memang benar memulai kembali adalah hal yang sulit untuk mu. Apalagi dengan dunia pekerjaan mu saat ini." Ujar eomma Jeon bijak.
Eunha mengangguk mendengar itu. Jika ia kembali untuk menari dan bernyanyi diatas panggung lagi kemungkinan besar ia akan memulainya dari awal. Ia akan membangunnya lagi dari nol.
"Jungkook juga bilang pada ku seperti itu. Tetapi eomma-" Eunha menjeda perkataannya.
"aku sangat sulit meninggalkan dunia yang ku habiskan sedari aku remaja dan terutama meninggalkan penggemarku."
"Eomma paham akan kekhawatiran mu, bahkan jika Jungkook berkata padaku 'Eomma aku lelah, aku ingin meninggalkan hal yang menyesakkan ini.' Eomma pasti akan menginjinkannya." Ucap nyonya Jeon itu.
Eunha menggeleng keras mendengar hal ucapan ibu sang kekasihnya itu. "Eomma, aku harap kau tidak akan mengijinkan Jungkook melakukan hal itu. Karena kau tau Jungkook adalah seseorang yang saat ia lelah akan berbicara sembarangan."
Eomma Jeon tersenyum mendengar tuturan kekasih anak nya itu. Jungkook tidak salah memilih perempuan yang akan berada di sampingnya itu. Bagaimana cara gadis itu lebih memerhatikan anak nya di bandingkan dengan dirinya sendiri. Bagaimana juga cara gadis itu berpikir akan hal-hal yang akan gadis itu lakukan untuk putranya. Terlihat jelas sekali bagaimana gadis itu mencintai anaknya dengan tulus.
"Tidak-tidak, jika Jungkook mengucapkan perkataan itu eomma akan tetap menginjinkannya, sebab eomma tahu keputusan yang ia ambil adalah benar." Balasnya pada gadis itu.
"Berarti, eomma akan membiarkan Jungkook mengakhiri karirnya yang sudah ia bangun semasa remaja?" Tanya Eunha.
"Mau bagaimana lagi, jika suatu saat Jungkook merasa semua sudah lelah dengan beban di pundaknya. Aku akan mendukung keputusannya.
Memang benar tekanan dan keputusan yang kalian ambil di dunia kalian memang tidak membiarkan kalian untuk bersikap egois, tetapi sebagai seorang ibu aku akan mendukung seluruh keputusannya." Balasnya panjang pada kekasih anaknya.
Eunha yang sedang mencerna perkataan ibu dari sang kekasih mencoba untuk memahaminya. Benar jika seorang anak merasa lelah dengan kehidupannya tempat satu-satunya kembali adalah orang tua nya. Dan sebagai orang tua terlebih sebagai seorang ibu sudah pasti akan mendukung keputusan yang anaknya pilih. Entah itu benar atau salah orang tua tidak akan meninggalkan seorang anak sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE
FanfictionMenerima dan memberi cinta adalah hak setiap manusia. Aku mencintainya dan aku pun juga mencintai penggemarku. Aku ingin keduanya berada di kehidupan ku. Apakah aku salah mencintai orang lain lagi selain penggemarku? Tidak, itu tidak salah yang sal...