Ini sudah hari ketiga Jungkook telah tiba di Korea. Saat ini ia baru saja selesai latihan untuk jadwal beberapa bulan lagi. Tidak lupa ditemani para member yang bercanda gurau sedangkan Jungkook terlihat tidak menikmati candaan member lainnya.
Jungkook nampak berbeda dari biasanya. Pikir member Bangtan.
Sudah tiga hari pula Jungkook tidak bertemu ataupun sekedar menghubungi kekasihnya.
Dan setelah pulang dari bekerja Jungkook akan selalu mengurung diri dalam kamar dorm Bangtan. Ya, Jungkook tidak pulan ke apartment nya. Padahal dulu Jungkook adalah orang yang paling jarang untuk tinggal di dorm.
Jungkook beranjak dari duduknya dan berpamitan pada Hyungya yang kini tengah menatapnya bingung.
"Aku akan pergi berolahraga Hyung." Pamit Jungkook.
Member Bangtan hanya bisa mengangguk menyetujuinya dan membiarkan Jungkook pergi.
"Sebenarnya ada apa dengannya?" Tanya Taehyung penasaran.
Sejauh ini hanya Hyung line saja yang mengetahui permasalahan Jungkook kecuali J-hope. Jadi jelas saja member-member maknae line tidak mengetahui permasalahan yang dialami Jungkook.
Kim Seokjin pun menjelaskan apa yang terjadi pada Jungkook pada member yang tidak mengetahui. Menjelaskan permasalah awal hingga akhir tanpa jeda apapun.
"Itulah sebabnya aku memutuskan untuk tidak perlu berkencan." Celetuk Yoongi datar.
"Awas saja jika suatu hari nanti kau berkencan dengan seorang gadis akan aku tertawakan." Timpal Jimin.
Kembali lagi dengan Jungkook yang saat ini baru saja tiba di tempat biasa ia berolahraga. Jungkook masuk dan langsung mengambil peralatan olahraganya di sebuah rak penyimpanan.
"Kau tidak membawa kekasihmu lagi Jung?" Tanya pelatihnya.
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Pelatih yang bingung dengan perubahan sikap Jungkook selama bertanding dengannya. Tidak ada aura semangat yang selalu terpancar dalam diri Jungkook.
"Pulanglah! Kau akan menyakiti dirimu sendiri nanti." Kata pelatih sembari membantu Jungkook bangkit setelah terkena pukulan dari pelatihannya.
"Aku tidak apa Hyung." Tolak Jungkook saat diperintahkan untuk pulang.
"Kau perlu menyelesaikan masalahmu dulu. Kau tidak fokus sekarang." Kata pelatihnya lagi.
Jungkook menghela napas dalam kemudian melangkah ke arah rak penyimpanannya dan memutuskan untuk menuruti kata pelatihnya.
Tentu saja Jungkook tidak langsung pulang secepat itu. Ia membutuhkan minuman beralkohol sekarang. Untuk sekedar melupakan keresahan hatinya.
Jungkook memilih kedai yang sekiranya tidak terlalu sepi karena bagaimanapun tidak sedikit pasti akan ada yang menyadari keberadaannya ataupun mengenalnya.
Jungkook memesan Soju dan beer dalam jumlah banyak. Persetan dengan jadwalnya besok. Hingga hari sudah menjelang malam dan Jungkook sudah cukup mabuk ia memutuskan untuk segera pulang.
Dan beruntungnya ia tidak membawa mobilnya. Jadi Jungkook memutuskan untuk memanggil taksi. Tetapi bodohnya Jungkook salah menyebutkan alamat pada supir taksi. Dan sekarang Jungkook berada tepat di depan pintu apartment gadis yang selama ini ia rindukan dan Jungkook hindari.
Dengan sempoyongan Jungkook memencet bell apartment itu dengan tidak sabar. Hingga muncullah gadis berpiyama yang memberikan kesan manis bahkan sangat-sangat manis bagi Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE
FanfictionMenerima dan memberi cinta adalah hak setiap manusia. Aku mencintainya dan aku pun juga mencintai penggemarku. Aku ingin keduanya berada di kehidupan ku. Apakah aku salah mencintai orang lain lagi selain penggemarku? Tidak, itu tidak salah yang sal...